Chapter 4

140 14 2
                                    

Saburo membuka matanya tanda dia sudah pingsan...ehe salah maksudnya bangun:v. Ehem, saat bangun dia merasakan tubuh nya sakit semua seperti melakukan -piip- pertama kalinya .Apakah posisi tidurnya tidak benar? Dia sadar jika ia tidur sambil memeluk pinggang Rio. Saat menyadarinya Saburo langsung melepas genggaman nya dan buru buru duduk dan langsung membuang mukanya dengan mukanya yang memerah ofc. Rio yang merasa ada yang begerak dari tubuhnya membuka matanya dia melihat seorang Saburo sudah bangun.

"Kau sudah bangun ya?"

Bisa dilihat jika disini Rio perlu kacamata nya Jyuto.

"I-iya"

"Baiklah jika begitu apa kau ingin ku buatkan makanan?"

"Ti-tidak usah na-nanti merepotkan"

"Tidak apa toh awali pagi mu dengan energ*n"

"?"

"Ah maksudnya sarapan"

"O-oh"

Setelah itu Rio pun bangkit dari duduknya dan mulai memasak sarapan dengan bahan 'normalnya'. Saburo sebenarnya ingin melihat Rio memasak dari kejauhan tapi takutnya mukanya akan memerah lagi padahal sekarang juga masih merah makanya pake garnie* agar menghapus kebodohan>:v. Ehem, tiba tiba ada suara ular di belakang Saburo, Saburo pun menengok ke belakangnya dan mendapati sebuah ular cobra.

'Ini ular Rio-san bukan? Coba kupanggil'

"Dice yuhuu" ucap Saburo kecil agar tidak kedengaran Rio

"Pstttt (Ape?)"

//Disini hanya reader yang mengerti apa yang Dice katakan sedangkan Saburo tidak •w•

'Huwo di nyaut. Ok sekarang ku coba apain lagi ya?' Pikir Saburo

'Aha'

"Dice guling guling tiga kali dan jalan zig zag ke sini"

"Pstttttt (Siap bos)"

Seperti mengerti Dice pun menuruti perintah Saburo. Saat sudah jalan zig zag ke Saburo, Dice pun mengarahkan muka ularnya ke Saburo dia seperti ingin sesuatu. Saburo yang bingung hanya menatapnya dia kira Dice ingin lomba 'Siapa yang kedip meningg-- eh maksudnya kalah'. Mereka terus seperti itu hingga Rio menyamperi mereka.

"Saburo-kun kau kenapa menatap Dice?"

Merasa terpanggil akhirnya Saburo melihat ke arah Rio dan memberhentikan main kedip kedip nya.

"Ah tadi Dice ku suruh atraksi gitu tapi waktu kemari dia terus melihat ku dari tadi jadi aku tatap balik saja"

"Oh itu tandanya dia ingin kau elus"

"E-elus?"

"Ya tidak apa kok toh Dice sudah mau menerima perintah dari mu jadi ga bakal di gigit kalo di gigit tinggal ga kukasih makan"

"Pstttt (RIO-SAN JAHAD)"

"Ya itukan jika kau menggigit yasudah Saburo-kun elus saja Dice nanti dia marah padamu seminggu lho"

'Apakah kalo marah ku di gigit nanti? Hah sudahlah ku elus saja'

Saburo pun menyerah dan berakhir mengelus Dice. Kasar. Tidak ada enaknya mengelus ular apalagi kek Dice tetapi Dice terlihat sangat puas jadi Saburo elus saja lebih lama. Rio seperti menandakan Saburo untuk berhenti jadi Saburo pun berhenti mengelus Dice. Terlihat ada muka sedih di mukanya Dice tetapi langsung bahagia saat dilemparkam daging ke arah jam tiga dari dirinya.

"Ini kubuatkan sup Saburo-kun"

"Ah terimakasih Rio-san"

Saburo pun menerima sup 'normal' itu dan mulai memakan nya.

RioxSaburo | Will you be my Survival Princess?Where stories live. Discover now