1. PROLOG

233 28 0
                                    

Semoga sukaa 🙆

*****

Entah mengapa malam selalu menjadi waktu yang tepat untuk berkumpulnya para masalah. Malam selalu disalahkan oleh sebagian orang yang tengah terjaga. Entah karena rasa rindu yang menyerang secara tiba-tiba, rasa penyesalan yang entah kapan hilang ataupun karena teringat kejadian masa lalu yang masih membekas.

Seperti yang dilakukan oleh seorang laki-laki di balkon rumahnya. Ditemani gelapnya malam dan semilir angin yang berhembus pelan, ia menyesap sedikit susu coklat yang berada digenggamannya. Sedikit berbeda memang, dimana sekitar delapan puluh persen orang laki-laki akan lebih menyukai kopi namun dia malah memilih susu coklat. Sudah cukup hidupnya yang pahit minumannya jangan, memang alasan klise dan pasaran namun memang benar adanya.

Kang Hyuk, menaruh kembali botol susu coklatnya. Ujung kaos hitamnya nampak berterbangan tertiup angin, tentu rambutnya juga. Ia memeluk dirinya sendiri kala dingin menyerang, tak berniat masuk kedalam kamar.

Ia masih ingin menyambut malam dengan segala kenangan dan penyesalan. Tatap matanya menyorot bulan yang terlihat sempurna tanpa tertutup awan. Ia suka bulan. Seperti saudaranya. Menurutnya bulan adalah tempat terbaik untuk bercurah. Bulan juga tempat ia menyampaikan pesan dan salam untuk yang tercinta, yang telah pergi jauh tanpa berniat kembali.

Melihat bulan sama seperti melihat saudaranya. Jauh. Tak bisa digapai. Hadirnya yang sekejap dan tak dihargai. Dulu Kang Hyuk pun begitu. Tak menghargai apa yang ia punya. Merasa hebat mampu melewati kejamnya dunia sendirian. Melupakan fakta bahwa ia manusia biasa yang bisa rapuh suatu saat. Yang bisa hancur lebur tak bersisa seperti sekarang.

Ia kira dirinya kuat dan tak tertandingi. Ia bisa menumpas habis orang-orang yang mengusik ketenangan hidupnya. Ia pikir dengan keahliannya dalam berkelahi cukup mumpuni menjaga apa yang ia punya. Nyatanya salah. Ia kalah.

"gimana hyung rasanya hidup di surga? Pasti sekarang hyung bahagia ketemu sama papa disana"

Senyum terukir dibibirnya. Sedikit terpaksa.

"ahh kamu jahat hyung. Tega banget ninggalin kembarannya sendirian disini"

Ia menghela napas lega setelah memarahi hyung-nya.

"bulan nanti bilang ke hyung ku ya. Dia harus bahagia disana"

Gila? Tidak, jangan bilang Hyuk gila hanya karena ia berbicara pada bulan yang bulat sempurna. Ia hanya sedikit menghibur diri.

Tolong katakan Hyuk hebat. Memang benar dia hebat! dia sangat hebat. Beberapa orang mungkin akan putus asa jika berada diposisinya. Bahkan mungkin juga hingga mengakhiri hidupnya. Tapi Hyuk tidak. Ia kuat dan memilih bertahan seperti nama kebanggaannya, Dokgo.

Pernah terpikir olehnya untuk bunuh diri, namun siapa dia berani-beraninya memutuskan keputusan sebesar itu. Tidak boleh! hanya Tuhan yang boleh. Sudah seharusnya ia berterima kasih pada Tuhan yang masih memberikannya nyawa dan kekuatan. Bahkan ia tidak sendiri disini, ada empat kawannya yang akan setia bersamanya. Juga tentu pamannya yang super kaya yang sudah memenuhi kebutuhannya selama 7 bulan ini. Tuhan memang baik dan adil bukan?!

Tapi tetap ia tidak akan diam saja melihat ketidakadilan menimpa dirinya. Bukannya dendam hanya saja setiap kesalahan harus ditebus dengan permintaan maaf. Itu prinsipnya.

Hyuk menatap keempat sahabatnya yang dengan lancang memasuki kamar pribadinya.

"bantu gue nyelesaiin ini semua" ucap Hyuk sedikit parau.

Keempat laki-laki dihadapannya mengangguk dengan yakin menyetujui ucapan Kang Hyuk. Mereka berjanji akan selalu menemani Kang Hyuk untuk menghukum semua orang yang membuat Kang Hoo kehilangan nyawa.

Dokgo n the geng siap memulai misinya.

*****

Singkat banget ya? Ya karena emang masih prolog hehe

Vote or komennya kutunggu😚

LOSE OR WIN (SEHUN & SINB) Where stories live. Discover now