21

64 8 0
                                    

*****

"ini hukuman buat lo"

'bugh bugh'

Tepat pada pukulan ketiga Haechan berhasil menarik badan Sehun dan mendorongnya membuat Sehun tersungkur menyedihkan diatas tanah.

Dengan cepat Haechan menduduki tubuh Sehun dan meraih kerah seragamnya.
"lo salah paham"

"cihh, gue denger semuanya"

Sehun berusaha bangkit namun Haechan tetap mempertahankan posisinya.

"dengerin dulu Sehun! Dia bukan pembunuh!"

Bullshit. Hanya itu yang ada dipikiran Sehun. Ia tak percaya dengan bualan Haechan. Lagipula mana ada penjahat mengaku jahat.

Sekali hentakan Haechan langsung tersungkur kearah kanan. Memang tenaga Sehun tidak usah diragukan lagi. Namun sedetik kemudian Haechan ikut bangkit dan menendang punggung belakang Sehun membuat Sehun tersungkur kembali.

"lawan gue!" ucap Haechan menantang.

Sehun berusaha tak menghiraukan. Ia merasa urusannya bukan dengan Haechan namun dengan laki-laki yang tak ia kenal dihadapannya.

Sehun bangkit hendak melayangkan pukulan kearah Jeno yang nampak pasrah namun dengan cepat Haechan sudah memukulnya.

Oke Sehun mengubah haluan. Pukulan pertama Sehun cukup membuat lebam besar dipipi Haechan. Namun tak ingin kalah, Haechan turut memukul Sehun. Terjadilah pergulatan diantara mereka. Meski terdapat kesenjangan dalam porsi fisik yang jelas Haechan tak setinggi dan segagah Sehun namun ia masih bisa mengimbangi. Sehun sendiri sedikit tersentak melihat bagaimana cara Haechan menangkis pukulannya berlanjut menyerangnya.

Jeno tak tega melihat Haechan yang sudah nampak babak belur, sontak ia berteriak dengan cukup keras. "stop!! Stop!! Bunuh gue aja"

Mendengar itu Sehun berhenti menghajar Haechan dan menoleh kearah laki-laki yang nampak begitu menyedihkan. Saat itu juga perkataan Haechan menggema ditelinganya membuat ia teringat sesuatu. Sehun menatap leher Jeno namun tak menemukan tato bergambar ular disana.

Sehun bangkit merapikan seragamnya yang sudah tak beraturan. Bagaimana dengan Haechan? Ia masih nyaman terlentang diatas tanah sembari mengatur napas.

Melihat itu Sehun mengulurkan tangan kanannya menawarkan bantuan.

Haechan tersenyum meraih jemari tangan Sehun lalu bangkit berdiri.

"gimana menurut lo? Sangar kan gue?" ucap laki-laki itu dengan wajah senga membuat Sehun ingin menghadiahi beberapa pukulan lagi.

"lebih bagus sih daripada Yuta"

Keduanya tertawa, melupakan kejadian menegangkan yang mereka lalui tadi.

"basecamp gue"

Sehun mengangguk.

Sebelum pergi Sehun teringat sesuatu. Dengan berlari ia menuju kedai tadi lalu menitipkan dua porsi jjajangmyeon pada sang pemilik untuk meberikannya pada Hwang Sinb. Untung saja sang pemilik kedai baik hati. Tak lupa juga Sehun menghubungi Jungkook untuk mengantar kekasihnya pulang.

"udah?" tanya Haechan dan dibalas anggukan oleh Sehun.

Tak butuh lama untuk mereka sampai di sebuah rumah kecil yang sedikit tak terawat.

Sehun nampak asing dengan rumah didepannya. Ia tau persis basecamp Haechan, dan tidak seperti ini. Namun Sehun tak peduli, ia tetap melangkah masuk mengikuti sang tuan rumah alias Haechan.

LOSE OR WIN (SEHUN & SINB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang