Jaehyun menghirup napas dalam sebelum merubah iris matanya menjadi hijau zamrud, ia berlari mendahului Chanyeol dengan begitu cepat, meninggalkan yang lainnya di belakang. Jaehyun harus menjadi umpan karena penjaga masih menunggunya, berusaha untuk menangkap Jaehyun.

Tidak membutuhkan waktu lama hingga Jaehyun bisa sampai di bukit, kecepatan larinya seperti seekor kuda, ia di anugerahi kemampuan lebih dari Alpha biasa. Dan benar, puluhan penjaga berkumpul di bukit, terlihat begitu bosan karena Jaehyun tidak memunculkan diri. Namun kali ini Jaehyun akan memberikan apa yang mereka mau; kemunculan dirinya.

Senyum Jaehyun mengembang ketika para penjaga itu mulai menyadari keberadaannya, puluhan senjata api di arahkan ke tubuh Jaehyun, ia mengaktifkan perisainya; membuat cahaya kehijauan berpendar di sekitar untuk melindunginya.

"Hanya segini?" tanya Jaehyun dengan suara yang lantang, ia berjalan mendekat, seringai terbentuk di wajah tampannya, "bukankah kalian harus mengerahkan seluruh pasukan untuk menangkapku?"

Semua penjaga bersiaga dan menembaki Jaehyun menggunakan senjata api, namun hal tersebut tidak membuat si lelaki bermarga Jung terluka. Perisai hijau miliknya berkerja dengan sangat baik, menahan semua peluru yang di arahkan padanya hingga peluru tersebut berserakan di atas rerumputan.

"Oh, wrong choice." gumam Jaehyun pelan, ia menjilat bibir bawah dan melangkah hingga berada di hadapan seluruh penjaga itu, "any last words?"

"BUNUH ALPHA SIALAN ITU!"

Jaehyun mengangkat bahu acuh lalu mulai berlari, menerjang satu persatu penjaga dengan tangan kosong, ia tidak meminta senjata api pada Chanyeol karena bertarung menggunakan tangan jauh lebih baik.

Jaehyun melempar beberapa penjaga dengan tinggi sebelum punggung mereka menyentuh tanah; menimbulkan suara patah tulang yang memilukan. Kuku-kuku di jari Jaehyun memanjang, membentuk sebuah cakar tajam yang bisa mengoyak wajah siapapun yang menganggu.

"Panggil seluruh pasukan!" teriak salah satu penjaga, ia masih berusaha menggunakan senjata api untuk memulai Jaehyun, seolah tidak belajar dari kesalahan.

Jaehyun mendang dada penjaga tersebut hingga jatuh telentang di atas tanah. "Bagus, panggil seluruh pasukanmu." ia mengangkat kaki lalu menghentak dengan keras di kepala penjaga itu, membuat tengkoraknya hancur dan isi otaknya berceceran di atas tanah.

Jaehyun membalikan tubuh, menatap penjaga yang tersisa dengan kegilaan yang terpampang di wajah tampannya. Ia harus membunuh seluruh penjaga tersebut dan menyeret satu ke dalam hutan untuk di jadikan sebagai tawanan. Itu hal mudah, Jaehyun bisa membunuh puluhan manusia dengan cepat.

***

Chanyeol berada di posisinya, naik ke atas pohon dengan ketinggian sepuluh meter, ia masih mengenggam tangan Baekhyun yang kini duduk di sampingnya. Semua Alpha sudah berada di posisi yang tepat untuk menyerang. Telinga Chanyeol bisa mendengar suara teriakan dari arah bukit, menandakan bahwa Jaehyun belum selesai membunuh puluhan penjaga yang ada di sana.

"Berjanjilah padaku." Baekhyun membuka suara, ia menyelipkan jemari kecilnya di sela-sela jari Chanyeol.

"Berjanji apa?"

"Jika kita akan bersama hingga akhir."

Mendengar itu Chanyeol menoleh, menatap wajah cantik Baekhyun di kegelapan lalu mengangguk pelan. "Aku berjanji."

Baekhyun mengulum bibir lalu mengecup punggung tangan Chanyeol. "Bila kau mati, aku akan mati bersamamu."

"Tidak."

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang