[ Dua ]

860 169 22
                                    











Adel sudah rapih sekarang, ayahnya juga sudah berangkat jam 10 tadi. Sebelum siap siap dia sudah membereskan rumah karna keadaan rumah benar benar sepertu kapal pecah. Botol alkohol ada dimana dimana dan Adel tahu pasti itu kerjaan sang ayah.

Setelah mengunci rumah, dia berjalan ke rumah Sunoo sambil sesekali menyapa para tetangga. Adel ini terkenal orang yang ramah dan baik kepada semua orang. Yaiyalah, Sunoo aja bisa takhluk sama gadis itu.

"Sunoo!"

Pemuda yang dipanggil pun menoleh lalu tersenyum melihat siapa yang memanggilnya. Adel segera berlari menghampiri Sunoo.

"Lo ngapain disini?"

Sunoo menunjukkan sebuah kertas yang berisi list belanjaan, rupanya pemuda itu sedang disuruh ibunya belanja. Pantas saja mukanya kusut begitu. Pasti dirumahnya ada sang ayah yang memaksa Sunoo untuk membantu bundanya, kalau tidak. Mana mau dia nurut sama bundanya.

"Dirumah ada ayah?"

Sunoo menghela napasnya lalu mengangguk lesu. Adel menepuk pundak pemuda itu pelan. "Santai, gue bantu"

Ucapan Adel membuat raut wajah Sunoo berubah, bahkan senyuman lebar sudah terbit diwajah pemuda itu. "Gitu kek. Yaudah ayo" tanpa aba aba Sunoo langsung menarik tangan Adel ke Supermarket terdekat.

Mereka memilih jalan kaki karna emang Supermarketnya cuman di depan komplek. Sepanjang perjalanan mereka berbincang tanpa kehabisan topik, mulai dari soal tugas yang mau dikerjakan, kerecehan Sunoo, sampe ghibahin Jay yang kelakuannya gaada akhlak.

Saat sampai di Supermarket mereka berdua membagi tugas, Sunoo yang dorong trolinya sambil membacakan apa saja yang mau dibeli sedangkan Adel yang memilih. Mereka berdua mulai berkeliling.

"Biasanya bunda lo make merk apa?" Tanya Adel sambil menunjukkan dua merk kecap. Sunoo menaikkan bahunya tidak tahu. "Yang menurut lo bagus aja lah del"

Adel mengangguk lalu menaruh salah satu merk ke troli dan mengembalikkan salah satunya ke tempat semula. Setelah semua belanjaan sudah masuk ke troli merekapun pergi ke kasir lalu membayarnya. Sunoo membelikan Adel eskrim sebagai ucapan terimakasih dan gadis itu tentu tidak menolak.

Sunoo memegang pundak Adel membuat gadis itu sedikit meringis karna luka pukulan semalam membuat pemuda itu sedikit tersentak. "Eh? Lo kenapa?"

"Gapapa" Adel langsung melangkah sedikit menjauh dari Sunoo saat laki laki itu ingin memegang pundaknya lagi.

"Itu" Dengan cepat Adel mengeratkan jaket rajutnya untuk menutupi luka di pundaknya.

"Ayo cepet, nanti bunda lo nungguin" Ucap Adel yang langsung berjalan ke depan mendahului Sunoo. Pemuda itu terdiam sejenak. Ada apa dengan gadis itu?

Melihat Sunoo yang masih diam ditempat membuat Adel menghentakkan kakinya kesal lalu berteriak. "CEPETAN ANJIM!"

"IYA BABI"

Sunoo berlari kecil menghampiri Adel yang kembali berjalan.

Setelah berjalan dengan keadaan hening akhirnya mereka sampai dirumah Sunoo, Adel yang memang sudah sering main ke rumah pemuda itu langsung disambut hangat oleh ayah dan bunda Sunoo.

"Eh? Adel lagi main?" Tanya Bunda saat Adel mencium tangannya. Adel tersenyum.

"Iya bunda, mau ngerjain tugas bareng"

Bunda mengangguk lalu mengambil belanjaan yang ada di tangan Adel. "Kamu nemenin Sunoo belanja? Makasih ya del"

"Sama sama bun, mau aku bantu masak juga bun?" Tanya Adel yang langsung dijawab gelengan oleh Bunda.

𝕊𝕋𝔸ℝ𝕊 | 𝕂𝕀𝕄 𝕊𝕌ℕ𝕆𝕆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang