Segera, ketua menerima coklat dariku dan berucap dengan hati-hati.

"Ini manis. Sudah bertahun-tahun sejak saya memakannya. Saya sudah mencicipinya beberapa kali saat anakku masih hidup."

'Ya! Ceritakan lebih banyak tentang putramu!'

Aku segera berbicara dengannya.

"Aku tauk. Namanya Louis, kan?"

"Bagaimana Anda mengenal anak saya?"

"Dia cangat pintar. Seperti Henli dan Isaak."

"Iya. Putraku masuk akademi pada usia yang sama dengan mereka."

Pembicaraannya sesuai dengan topik yang ku inginkan.

Ketua tampak senang membicarakan tentang putranya. Karena tidak akan ada yang bertanya tentang putranya.

Ketua sama menakutkannya dengan Duke Dubblede. Tidak ada yang mau mengobrol santai dengannya. Aku berbicara dengannya dengan dalih mengantar Ketua dan bertanya padanya tentang putranya secara detail.

"Henli pandai matematika, Isaak pandai berpedang. Kalau Louis?"

"Anak saya melakukan penelitian geologi di perguruan tinggi. Untuk memeriksa sifat tanah."

"Begitu."

"Dia tidak tertarik pada urusan keluarga atau politik. Aku tidak menyukainya. Jadi aku sering memaksanya..."

Mata ketua berair.

Sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya, menyesalinya seperti ini.

"Dia akan hidup lebih bahagia jika aku tidak memaksanya."

Aku memegang tangannya sedikit karena aku merasa kasihan padanya.

"Tidyak. Louis menyayangi ayahnya."

"Bagaimana nona kecil tahu itu?"

"Karena Bwaine tidak punyak ibu dan ayah, jadi Bwaine tauk."

Aku menjawab dengan santai.

"Jika seorang anak yang masi punyak ibu dan ayah terjatuh, mereka masi bisa memanggil orangtua mereka. Anak-anak yang tidak punya orangtua tidak bisa melakukannya. Itu sangat menyedihkan."

"......."

"Bwaine tidak punyak siapapun untuk dirindukan. Tapi Louis punyak. Lebih baek punyak ibu dan ayah daripada tidak."

Aku melihat ke arah ketua.

"Kakek sangat menyayangi Louis, jadi Louis juga sangat menyayangimu."

Tangan ketua yang dipegang tanganku tegang.

'Oh, tidak, ini bukan waktunya.'

Aku harus bertanya tentang spinel.

Aku melambaikan tangan ke ketua, yang menatapku dengan tatapan kosong.

"Jika Louis meneliti tanah, apakah kamu tahu dari jenis tanah apa permata itu dibuat?"

"Iya. Dia bilang dia menemukan tempat penguburan spinel. Itu karena dia mengalami kecelakaan kereta saat dalam perjalanan untuk memeriksanya. Jika bukan karena itu, dia akan menemukannya."

"Ngomong-ngomong, orang bilang Louis boong...."

Saat aku bertanya dengan hati-hati, mata ketua berubah.

"Kecelakaan kereta menghancurkan semua data yang dia miliki, dan saya tidak bisa membuktikannya."

"Jadi begitu."

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang