PERTARUNGAN ABADI Kayzerotaku

Comincia dall'inizio
                                    

Setelah lama berpikir, aku berkata, “Nyonya Holtzman, kuterima permintaan Anda!” Wajah wanita tersebut mulai cerah mendengar jawabanku itu. “Aku akan mempersiapkan segalanya dalam dua hari. Aku juga mempunyai permintaan khusus bagi Anda.”

“Katakanlah, Tuan Jozef!” ujarnya.Begitu aku memberi tahu permintaan tersebut beserta biaya jasaku, wanita itu terbelalak heran tetapi tidak mengatakan apa-apa. Setelah itu, ia mengangguk tanda setuju lalu berbalik meninggalkan kantorku.

Sepeninggal Nyonya Holtzman, aku tengah memikirkan rencana untuk mengusirdybbuk yang bandel itu. Kupalingkan pandanganku pada sebuah peti bagasi yang berada di sudut kantorku.

“Kita punya pekerjaan!” kataku seraya tersenyum.

==oOo==

Dua hari kemudian…

Menjelang malam, aku dan seorang pria berbadan tinggi tegap mendatangi kediaman keluarga Holtzman di pusat Kota Freidle. Rumah mereka bagaikan kastil megah, tetapi suasana di sekitarnya muram. Aku memperhatikan salah satu jendela di lantai tiga nampak tertutup gorden. Galach adalah partnerku yang setia menemaniku dalam setiap kasus. Ia mengenakan topi lebar yang menutupi seluruh wajahnya dan jas tebal.

Begitu aku mengetuk pintu depan, seorang pelayan membukakan pintu dan berkata

“Masuklah! Nyonya Elacca telah menunggu Anda.” Aku segera memberikan topi dan jaketku pada pelayan itu. Ketika Galach hendak masuk, ia menghalanginya.

“Maaf, Tuan!” ucapnya tegas. “Anda tidak boleh masuk bila tidak menanggalkan topi dan jaket Anda.” Rekanku nampak gelisah. Aku mencoba membujuk pelayan tersebut.

“Buatlah perkecualian. Galach kurang senang jika ia tidak boleh mengenakan topi dan jaketnya.” Sebelum kami bertengkar, Elacca mendatangi kami.

“Tidak apa-apa, Osbert!” tegurnya. “Tuan Jozef dan temannya adalah tamu kami. Bapak sudah memberi izin dan pengecualian tata-krama pada teman Tuan Jozef ini.” Pelayan itu hanya menganggukan kepalanya dan mempersilahkan Galach masuk.

“Mari!” ajak wanita itu. “Keluargaku telah menunggu di ruang tamu.” Maka kami mengikuti Nyonya Holtzman hingga tiba di ruangan tamu. Sebuah lampu kristal menghiasi langit-langit ruangan tersebut sehingga nampak amat benderang. Tak jauh dari situ, sebuah piano besar terpajang.

Di sana, seorang pria setengah baya telah menunggu kami. Sang kepala keluarga, Furtz Holtzman berdiri dengan tatapan tajam. Wajahnya dihiasi janggut keabu-abuan.

Sebelum Elacca memperkenalkan kami, Furtz langsung mendekatiku dan berkata, “Bisakah kita lewatkan basa-basi ini?” Ia menatapku dengan wajah kurang senang. “Tuan Jozef, para paranormal dan rohaniwan yang kuminta tidak dapat menolong putraku. Padahal mereka adalah orang-orang terkemuka dan punya reputasi bagus! Apa yang membuat Anda yakin dapat menolong putraku sementara reputasi Anda tidak jelas?”

“Furtz!” protes wanita itu. “Aku meminta Tuan Jozef datang untuk menolong kita! Setidaknya kita sudah mencoba…” Ia tidak sempat melanjutkan perkataannya.

“Aku sayang Adolph!” ujar pria itu dengan suara meninggi. “Tetapi aku takkan mempercayakannya kepada seorang penipu! Bila hal itu terdengar, reputasi kita akan jatuh!”

“Cukup!” Sebuah suara tegas namun pasti terdengar dari mulut Elacca. “Furtz, anak kita tengah menghadapi sesuatu yang mengancam hidupnya, tetapi yang kau pikirkan hanyalah reputasi keluarga saja! Bisakah kau memperhatikan anakmu sekali ini saja?”

Setelah suasana mereda, aku membuka suara. “Biarkanlah saya mencoba, Tuan Furtz. Saya hanya menjalankan permintaan Nyonya Elacca saja.”

“Alasan saya datang pada malam hari ini adalah untuk menjamin kerahasiaan Anda. Tak sembarang orang dapat melihat ritual yang saya akan lakukan.” kataku meyakinkan. “Bila gagal, anggap saja jasaku ini gratis.” Tuan Furtz nampak puas, walau kekhawatiran masih terbersit di wajahnya.

EVERNA SAGA Hikayat Tiga ZamanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora