"Kalian semua bisa keluar, aku akan membicarakan hal ini bersama Jaehyun." ujar Chanyeol akhirnya, ia membalikkan tubuh, menatap dinding di hadapannya dengan pikiran kosong.

Yuta menghela napas jengah. "Setidaknya jangan umpankan kami kepada Elder sialan itu, kami hanya akan mati sebelum melawan."

Setelah itu mereka semua keluar dari ruang kerja Chanyeol. Kecuali Johnny yang masih terdiam di tempatnya, menatap Chanyeol dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Kau memikirkannya lagi Hyung?"

Chanyeol mengangguk, ia mengusap wajah. "Bagaimana aku bisa mengorbankan Omega-ku sendiri John? Aku sangat mencintai Baekhyun dan tidak ingin kehilangannya. Tapi Jaehyun membutuhkan Queen Omega untuk membuka segel terakhirnya."

Johnny terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa. Ia tahu bahwa Chanyeol begitu mencintai Baekhyun, mereka berdua sudah menjalin hubungan sejak empat tahun yang lalu.

"Penyatuan dan knotting." bisik Chanyeol lirih, ia menoleh dan menatap Johnny dengan matanya yang memerah. "Bagaimana bisa aku membiarkan Baekhyun di klaim oleh Alpha lain?"

Menarik napas dalam, Johnny akhirnya berjalan menghampiri Chanyeol dan menepuk pelan bahu si lelaki bermarga Park. Itu pasti sangat sulit, Johnny juga tidak akan membiarkan Alpha lain merebut Ten darinya.

Untuk membuka segel terakhir, Jaehyun dan Baekhyun harus melakukan hubungan intimㅡserta knotting.

Jika Jaehyun dan Baekhyun melakukannya, mereka berdua akan terikat, tidak bisa di pisahkan oleh apapun selain kematian. Tidak ada kesempatan untuk Chanyeol maupun Taeyong.

"Jika kau tidak bisaㅡ"

"Aku harus melakukannya." ujar Chanyeol seraya mengepalkan tangan, "karena dunia ini perlu di selamatkan. Aku tidak mau bertindak egois dan membiarkan Omega atau Alpha lain meregang nyawa. Aku.. Mungkin memang tidak bisa menjadi takdir Baekhyun sejak awal."

Johnny mengangguk paham, ia tahu bahwa Chanyeol sedang berusaha keras menahan ego yang bercokol di dalam hati. Ia kembali memberikan tepukan di bahu Chanyeol, menyemangati lelaki bermarga Park itu.

***

Jaehyun yang sedang duduk di kursi meja makan dan membaca buku seketika menoleh saat merasakan tepukan di bahu. Ia tersenyum kecil begitu mengetahui bahwa Luhan berdiri tepat di belakangnya.

"Ada apa dokter?"

Luhan menggeleng pelan, Jaehyun selalu memanggilnya dengan sebutan itu. "Aku perlu melakukan tes padamu, Chanyeol ingin tahu apakah segel keduamu sudah terbuka atau belum. Karena kulihat kau melawan seluruh Alpha menggunakan seratus persen kekuatan, tapi kau tidak pingsan seperti terakhir kali."

Mendengar itu Jaehyun mengangguk paham, ia menaruh buku yang di baca lalu mengikuti langkah kaki Luhan; menuju klinik. Seharusnya hari ini Jaehyun masih menjalani latihan, namun ketika ia pergi ke ruangan khusus untuk bertarung, ia tidak menemukan siapapun.

Seingatnya, Jaehyun melawan Seungcheol kemarin; untuk penutupan. Apakah tidak ada Alpha yang bisa ia ajak untuk bertarung lagi? Jaehyun sungguh sangat bersemangat! Ia merasa bahwa kekuatannya berkembang, Jaehyun mungkin memiliki kemampuan lain yang belum bisa ia perlihatkan.

Luhan menyuruh Jaehyun duduk di atas kasur untuk pasien sebelum ia mengambil jarum suntik dan mengikat bisep Jaehyun menggunakan tali yang terbuat dari karet. Tanpa mengatakan apapun Luhan mengambil darah si lelaki bermarga Jung, ia perlu memeriksa melalui sel darah merah Jaehyun, melihat apakah segel kedua Jaehyun sudah terbuka atau belum.

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang