14. Keinginan yang sederhana

Mulai dari awal
                                    

"Jangan berbohong padaku. Kau pikir aku bodoh ? Aku sangat tahu bagaimana dirimu, Won. Ah bahkan appa telah mendaftarkanmu sekolah di sekolah yang sama denganku."

Apa ? Mendaftarkan dirinya bersekolah ? Apa yang ada dipikiran Tuan Kim ? Bahkan setiap Tuan Kim bertanya Wonwoo selalu menolaknya dengan keras. Tapi kali ini apa ? Apakah Tuan Kim memang tidak mau mendengarkan setiap perkataannya ? Ayolah ia tidak ingin banyak berhutang padanya. Menjadi bagian dari keluarga mereka saja sangat membuatnya senang juga bahagia.

Wonwoo menatap Mingyu tajam seolah tidak terima akan perkataan anak itu. Wonwoo merasa jika Mingyu tengah menjahilinya agar dirinya kesal dan terjadi pertengkaran diantara mereka. Bukankah Mingyu memang anaknya selalu seperti itu ? Jika ia sudah cukup kesal, baru Mingyu akan berhenti dan meminta maaf kepadanya.

"Kau menjahiliku bukan ?"

Mingyu menghembuskan napasnya kasar. Mengapa Wonwoo harus berpikiran seperti itu ? Ah ataukah karena dirinya yanh terlalu sering menjahilinya, sehingga Wonwoo tidak mudah percaya padanya ? Tapi sungguh ia tidak sedang menjahilinya.

"Apakah aku terlihat tengah menjahilimu atau membohongimu ? Aku tidak berbohong dan memang benar appa telah mendaftarkanmu sekolah. Jika tidak percaya kau bisa tanyakan langsung padanya." jelas Mingyu.

"Kapan appa mendaftarkanku sekolah ?"

"Kemarin bersama Seungcheol hyung. Ah dan aku harap kau mempersiapkan semuanya dengan baik. Tenang saja mereka tidak akan menyakitimu lagi, karena kau bukanlah Jeon Wonwoo."

Wonwoo melipat kedua tangannya didepan dada sembari tersenyum kecut. Bagaimana bisa seorang Kim Mingyu selalu santai mengatakan hal yang paling dibenci olehnya ? Dan sekarang ia menyuruh dirinya untuk mempersiapkan segalanya ? Bukankah ia diharuskan cepat memulai kembali sekolah ?

"Mudah sekali kau berkata seperti itu."

Wonwoo benar-benar tak percaya akan perkataan Mingyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonwoo benar-benar tak percaya akan perkataan Mingyu. Ia dengan sukarela menunggu Tuan Kim yang tengah bekerja diruang pribadinya. Malam ini setelah makan malam, Wonwoo menemui ayah angkatnya itu dengan perasaan campur aduk. Ia ingin marah atas sikap Tuan Kim yang seenaknya mendaftarkan dirinya sekolah di sekolah yang telah memberikan dirinya begitu banyak luka, tapi percuma ia marah tanpa dirinya bertanya terlebih dahulu padanya. Ia takut jika Mingyu hanya menjahilinya.

Kedua matanya langsung menangkap seseorang yang dicarinya tengah membaca sesuatu dimeja kerjanya. Tidak ingin membuat sang ayah angkat terkejut akan kehadirannya, ia melangkahkan kedua kakinya dengan perlahan. Hingga dirinya tepat dihadapan sang ayah angkat, "Appa." panggilnya dengan pelan.

Tuan Kim mengangkat kepalanya ketika pendengarannya menangkap suara seseorang yang memanggilnya. Seketika ia tersenyum mendapati sang anak angkat yang berdiri tepat dihadapannya. Tanpa membuat anaknya itu pegal karena terus berdiri, Tuan Kim langsung menyuruh Wonwoo untuk duduk dan ia bisa berbincang dengan nyaman.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang