Sejak hari itu, Lan WeiLian sama sekali tidak bisa lepas dari Lan WangJi. Kemanapun lelaki itu melangkah, Lan WeiLian akan ada di gendongannya atau terkadang berjalan di belakangnya. Kemana saja. Hingga berburu malam pun anak itu tidak bisa ditinggal.

Lan WangJi tidak pernah meninggalkannya juga karena jika ia tetap melakukannya, Lan WeiLian bukan hanya akan menangis tapi anak itu akan berakhir demam dan susah untuk di sembuhkan. Kadang butuh satu minggu lebih untuk membuat anak itu bisa kembali berlari bebas.

Mungkin semua itu adalah respon tubuhnya yang menjadi pertahanan karena trauma masa kecil saat ditinggal sang ibu untuk kedua kali. Lan WeiLian hanya akan menangis di setiap malam saat kelinci abu-abu yang dulunya adalah Wei WuXian itu selalu datang setiap malam ke kamarnya. Tapi gadis itu sadar kelinci abu-abu itu tak sama lagi dengan kelinci yang dulu bisa berubah menjadi gēgē cantik yang selalu menemaninya. Kelinci abu-abu itu hanya kelinci biasa.

Hingga saat ini, Lan WeiLian sama sekali tidak pernah membahas sang ibu secara terang-terangan di hadapan sang ayah atau sang kakak.

Gadis itu hanya akan menampilkan senyum manisnya setiap hari kepada semua orang, seakan pandai bermain peran dan membuat beberapa orang yang baru melihatnya akan percaya kalau gadis itu baik-baik saja.

Namun, walaupun senyum ibunya selalu terukir di wajah cantik Lan Weilian, semua orang yang telah mengenalnya sejak lama tahu kalau sebenarnya hati rapuh gadis itu sangat merindukan sang ibu.

"Ayah masak ikannya, ya?" tanya Lan WeiLian yang masih setia mengalungkan lengannya pada leher sang ayah. Membuat Lan WangJi melirik sedikit pada putrinya yang terlihat sayu mengantuk.

"Kau ingin ayah yang masak tapi tidak ingin melepaskan pelukanmu, begitu?"

Lan WeiLian sudah tidak bisa mendengar dengan jelas kalimat sang ayah. Gadis itu malah semakin terpejam. "Ayah ... masak saja ya ... A-Lian ... akan tidur sebentar—eunghh ... nanti bangunkan," gumamnya lirih lalu beberapa detik kemudian hanya suara napas kecil yang terdengar dari bawah sana. Gadis itu benar-benar tertidur di pangkuan Lan WangJi saat ini.

HanGuang-Jun itu akhirnya bangkit dengan Lan WeiLian yang di gendong di depan tubuh kekarnya tanpa terlihat akan terlepas atau jatuh dari sana sama sekali. Ia berjalan keluar Jingshi dengan seember ikan ke arah dapur dengan Lan Weilian di gendongannya.

Situasi seperti itu sudah sangat sering terjadi membuat semua orang di Yun Shen yang melihatnya bahkan sudah tidak kaget lagi.

Penampakan HanGuang-Jun yang berjalan di Yun Shen dengan Lan WeiLian yang menemplok di depan atau terkadang di punggung Lan WangJi setiap saat itu memang bukan hal yang mengejutkan dahulu. Namun, berbeda dengan seiring berjalannya waktu. Pasalnya gadis itu sudah bertumbuh dan pemandangan yang diciptakan tidak akan menggemaskan lagi atau apa. Malah akan terlihat canggung bagi mereka yang baru melihatnya.

Seperti saat murid muda yang baru masuk untuk belajar di Yun Shen BuZhi Chu itu. Sekarang mereka sudah menatap ke arah luar kelas penasaran, membuat Lan SiZhui berdeham pelan.

"Siapapun yang menengok ke luar tadi, salinlah peraturan sekte 3 kali dengan porsi hand stand setelah ujian selesai," ucap Lan Shizhui tegas membuat beberapa murid melenguh kesal pada sang guru.

Lan Jingyi yang duduk di sebelah Lan SiZhui hanya bisa menggeleng pelan melihat sahabatnya itu sangat menjiwai perannya. Maklum saja, karena sebentar lagi Tuan muda Lan itu akan menggantikan pamannya menjadi pemimpin sekte.

A Little Pieces Of Heart - WangXian [忘羡] ✓✓Where stories live. Discover now