IX. A Plan To Unite Hearts

4.3K 601 69
                                    

Wei WuXian dari tadi tidak bisa tidur. Tubuh itu hanya mondar mandir di dalam Jingshi. Padahal malam sudah larut tapi bahkan ia tidak mengantuk sama sekali. Dengan masih berjalan kesana-kemari sembari menjaga agar tidak timbul suara dari langkah kakinya sendiri karena takut Lan WeiLian terbangun, Wei WuXian kemudian berpikir, mencoba mencari cara bagaimana menghadapi sang suami yang sudah bersikeras untuk menganggap dirinya adalah Wei Ying-nya—ya kenyataannya memang itu dia—walau hanya raganya saja yang sama persis.

"Aku yakin pasti para petinggi surga tidak akan diam saja. Kau akan menghukum ku apa lagi setelah ini jika aku tetap melanggar, huh? Apa aku akan diberi wujud kerbau atau monyet? Atau jangan bilang ... kau akan memberiku wujud seekor babi? Aiyaaa yang benar saja!" maki Wei WuXian menengadah menatap langit-langit Jingshi yang hanya terdiam tentu tidak akan menjawab makian pria itu.

Selama Wei WuXian hidup, baru kali ini ia merasa benar-benar dipermainkan. Ia ditugaskan menjaga anaknya dan hanya diberi waktu 49 hari tapi ia tidak boleh melakukan apapun sesuai kehendaknya, oh ayolah Wei WuXian bukan Yin Hufu-nya para petinggi alam surga itu.

"Ku mohon aku akan pergi dengan tenang tanpa harus kau seret," ujarnya.

Wei WuXian kembali mendongak dan bermonolog, "Tapi setidaknya biarkan aku mencium Lan Zhan sekali, ah tidak! Itu tidak cukup ... bagaimana kalau hmmmm melakukan itu satu kali? Bagaimana? Atau biarkan aku hamil lagi dan memberikan teman bermain untuk A-Lian. Nah iya begitu. Dengan begitu aku bisa pergi dengan tenang, bagaimana—"

DUARR!!!

"AIYAAA!!!" teriak Wei WuXian kaget.

Kilatan petir disertai suara keras yang diakhiri gemuruh itu hampir membuat jantung Wei WuXian mencelos keluar. Seolah menentang keinginan Wei WuXian, negosiasi sepihak itu berakhir dengan ia yang menghadap jendela terbuka dan menatap langit kesal. "Aku tidak mau lagi bekerjasama jika kau tidak mau menuruti keinginanku, Dewa sialan!!!"

Lelaki itu menghentakan kakinya kesal.

"Wei Ying?" tiba-tiba suara Lan Zhan terdengar dari arah belakang Wei WuXian. Lelaki yang sudah berbalik kaget itu menemukan sang suami di belakang sana tengah berdiri di ambang pintu sembari memandanginya.

Lan Zhan ..., batinnya. Semoga saja pria itu tidak mendengar ia mengumpat pada dewa barusan.

"Pelankan suaramu, kau akan membangunkan A-Lian," ujar Lan WangJi beralih ke dipan lalu membalut tubuh Lan WeiLian dan membenarkan kain selimutnya yang sedikit turun. Lelaki itu langsung menuju Jingshi dari perpustakaan setelah selesai makan tadi lalu menyalin beberapa catatan hasil diskusi untuk di berikan pada kakaknya besok pagi.

Yah sepertinya dia dengar semuanya ....

Wei Wuxian masih memperhatikan sang suami yang sedang menggeser tubuh Lan WeiLian sampai tiba-Tiba Lan WangJi membopong tubuh bocah yang terlelap  beserta kain selimutnya dan membawanya keluar Jingshi, membuat Wei WuXian kebingungan.

Eh? Lan Zhan kau mau membawa A Lian kemana?! Batin Wei WuXian berteriak karena memang sampai sekarang, Wei WuXian tidak pernah mengeluarkan suaranya sedikitpun di hadapan sang suami dari saat ia datang ke Yun Shen.

Lelaki itu hanya bisa mengikuti langkah kaki tubuh dengan hanfu putih bersih itu pergi. Mengekor di belakang Lan WangJi yang berjalan di luar Jingshi sampai akhirnya tubuh Lan WangJi masuk ke dalam bilik kamar milik Lan SiZhui.

"SiZhui. Jaga A-Lian," lirih Lan WangJi menidurkan putrinya di atas dipan milik Lan SiZhui dengan si pemilik yang sudah tertidur pulas. Karena ini sudah lewat jam malam.

A Little Pieces Of Heart - WangXian [忘羡] ✓✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ