"Bertahanlah," gumam Doyoung pelan, ia memejamkan mata dan menghirup napas dalam. "Kita tidak akan mati."

Ya, hanya itu yang bisa Doyoung katakan, ia juga tidak tahu apakah mereka akan bertahan atau sebaliknya. Doyoung belum ingin menemui ajalnya, jadi ia memiliki harapan tinggi.

***

"Tidak." ujar Jaehyun cepat, ia mengeraskan rahang dan melemparkan tatapan tajam pada Taeyong.

Jangan bercanda, pergi keluar dari bungker dan menjadi umpan? Jaehyun tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi, ia tidak bisa membayangkan bila nanti Taeyong di tangkap oleh orang-orang utusan pemerintah lalu mendapatkan siksaan sepertinya.

Mereka sudah menemukan tempat aman yang lokasinya tidak di ketahui oleh semua manusia sialan itu. Kenapa harus repot keluar dari bungker dan membahayakan nyawa?

Taeyong mengenggam erat tangan Jaehyun. "Doyoung dan Ten menjadi sandera, kau bisa membayangkan apa yang di lakukan oleh orang-orang utusan pemerintah kepada mereka. Kumohon Jaehyun, aku harus menyelamatkan teman-temanku."

Jaehyun membuang napas berat. "Aku ikut bersamamu, aku tidak mauㅡ"

"Tidak. Aku pergi bersama Johnny, kau harus berada di sini untuk berlatih, bukankah kau ingin melawan semua manusia itu?" Taeyong berusaha meyakinkan, ia menatap Jaehyun dengan lekat dan menautkan jari-jari mereka lalu memberikan kecupan lembut di punggung tangan Jaehyun.

"Bukankah kau berjanji untuk tetap berada di sisiku?" iris cokelat tua Jaehyun menatap lurus wajah Taeyong, ia sangat frustrasi, "bagaimana jika nanti ada Omega yang mengangguku? Biarkan aku pergi bersamamu."

Kedua sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum kecil. "Aku mempercayaimu Jaehyun," ia menggerakan tangan untuk menangkup pipi si lelaki tampan, "aku percaya bahwa kau tidak akan tertarik dengan semua Omega yang ada di sini. Kumohon, aku harus menyelamatkan Doyoung dan Ten."

Jaehyun mengatupkan bibir dan membuang pandangan ke arah lain. Ia sangat takut bila sesuatu yang buruk menimpa Taeyong. Orang-orang utusan pemerintah itu sangat mengerikan, mereka tidak memiliki rasa kasihan, Jaehyun sangat takut membiarkan Taeyong berkeliaran di luar bungker.

Mengeraskan rahang, Jaehyun akhirnya menarik Taeyong ke dalam dekapannya, memeluk si lelaki bermarga Lee dengan erat dan menunduk; menyembunyikan wajah di ceruk leher Taeyong, menghirup rakus aroma vanilla yang selalu menjadi favoritnya.

Taeyong tersenyum kecil, ia mengusap pelan punggung dan belakang kepala Jaehyun. "Aku akan baik-baik saja Jaehyun, kau tahu bahwa aku sangat kuat dan bisa melawan mereka semua! Mereka akan jatuh pingsan saat menerima pukulan dariku!"

Jaehyun mengecup leher Taeyong. "Jangan bercanda, kau tidak bisa melakukannya."

"Aku bisa! Apa kau ingin mencobanya?!"

"Aku lebih memilih untuk mendapatkan ciuman darimu." bisik Jaehyun pelan, ia memeluk pinggul Taeyong dengan erat dan memejamkan mata, "jangan terluka, jika kau tidak kembali dalam dua hari maka aku akan datang menjemputmu."

Taeyong mengangguk pelan, ia mengeratkan pelukannya pada tubuh Jaehyun dan memiringkan kepala, membiarkan Jaehyun menguasai lehernya. "Aku berjanji untuk kembali, mereka tidak akan membunuh Omega kan?"

"Tidak." napas Jaehyun terdengar jauh lebih berat, ia membuka mata, iris cokelat tuanya berganti menjadi hijau zamrud, "tapi mereka akan memperkosamu dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi."

Belum sempat Taeyong mengatakan hal lain, teriakan sudah keluar dari mulutnya, bergema di dalam kamar mereka. Ia berusaha melepaskan diri dari Jaehyun yang memeluknya dengan erat. Rasa sakit dan panas mendera leher. Jaehyun mengigitnya dengan sangat kuat, darah mengalir dari leher Taeyong.

"JAEHYUN!!" teriak Taeyong putus asa, ia memukul tubuh Jaehyun dengan brutal, rasa sakit di tubuhnya semakin menjadi-jadi.

Tidak mempedulikan teriakan dan pukulan Taeyong, Jaehyun menancapkan giginya semakin dalam di antar leher dan bahu Taeyong, membiarkan darah merembes keluar dari luka gigitan tersebut.

Tubuh Taeyong melemas, ia bahkan tidak bisa menggerakan kedua tangannya lagi, Taeyong menggegam baju Jaehyun, pandangannya memburam.

Jaehyun menjilat darah yang mengalir di leher Taeyong sebelum menjauhkan wajah, menatap luka gigitan yang cukup dalam, membuat daging di antara leher dan bahu Taeyong terkoyak karena giginya. Iris hijau zamrud Jaehyun menatap wajah Taeyong yang berubah menjadi pucat pasi.

Menghirup napas dalam, Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong dan membaringkan si lelaki cantik di atas kasur. Taeyong hanya bisa menggerakan bola matanya, tatapannya begitu sayu, ia meringis merasakan sakit yang menyengat di bagian leher.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi dan membuatmu berada di dalam bahaya," gumam Jaehyun pelan, ia mengusap rambut Taeyong. "Aku akan menyelamatkan Doyoung serta Ten."

Taeyong mengerutkan kening, berusaha berbicara namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

Jaehyun mengecup lembut dahi Taeyong. "Aku menandaimu," ia tersenyum kecil. "Kau akan berbaring seperti ini selama dua hari dan setelah kau pulih, aku sudah kembali ke bungker membawa kedua sahabatmu."

Cairan bening menetes di sudut mata Taeyong, ia menggeleng pelan, tidak mau jika Jaehyun pergi meninggalkannya. Akan sangat berbahaya bila Jaehyun kembali tertangkap, ia baru saja mendapatkan Alpha!

"Tubuhmu di penuhi feromon milikku Taeyong, jadi aku berharap tidak ada Alpha yang menganggumu selama aku pergi." Jaehyun mengecup kedua kelopak mata Taeyong, "i left my trace on your body. Aku harus pergi karena mereka menginginkanku, meskipun aku belum melatih kemampuan, tapi aku pasti akan kembali dengan selamat."

Taeyong menggeram, mengumpat di dalam hati karena ia tidak bisa bergerak, rasa sakit di lehernya semakin terasa dan darah merembes keluar dari sana.

Jaehyun tersenyum kecil, ia mengecup lembut bibir Taeyong. "Tidurlah Omegaku." untuk kali pertama, Jaehyun mengeluarkan Alpha Tone nya, berhasil membuat Taeyong memejamkan mata, tenggelam di dunia mimpi.

Setelah itu Jaehyun menarik selimut, menyelimuti tubuh si lelaki bermarga Lee. Ia menatap Taeyong selama beberapa detik sebelum memutuskan untuk keluar dari kamar; menemui Johnny.

Tbc

A L P H A《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now