√4²

3.8K 408 110
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





























Sudah tiga hari sejak kejadian di mana TaeHyung yang asal main peluk, kini ia jadi lebih pemalu lagi.


Sebisa mungkin selalu menghindar tiap kali akan bertemu atau bahkan bersisihan dengan si abang ganteng yang bernama Jeongguk itu.



" Bang.... "

Panggil si adek pelan.

Duduk manis di depan TV dengan bersender enak pada pundak abangnya yang sibuk mengetik sesuatu di laptop nya itu.


Mereka baru saja selesai makan malam yang mana Namjoon delivery tadi lebih dulu.

Kenapa tak masak sendiri?

Jawabannya mungkin ananda semua sudah tau.

Kim Namjoon.
Pemuda berusia 26th itu di harapkan untuk sebisa mungkin menjauh dari area dapur.

Dapur, adalah musuh utamanya di dunia ini. Semua orang yang mengenalinya tau akan hal itu.

Bukannya memasak, yang ada ia akan membakar dapur bahkan dirinya sendiri.
Dan jauhkan pula segala barang yang mungkin saja bisa pecah atau patah olehnya.

Karena Kim Namjoon, sudah di deklarasikan oleh adiknya langsung sebagai Dewa Penghancur....


Tak jauh beda dengan sang abang, Adek manisnya ini pun juga demikian.

Bedanya, jika abangnya itu akan menghancurkan, maka ia akan meracunkan.


Dedek dengan otak polosnya amat sulit untuk menangkap apa nama nama bumbu dapur yang biasa ia masak.
Yeah, selain masak air ama mie dan telur ceplok mungkin.




Jadi, jauhkan saja dua Kim bersaudara ini dari dapur.





Kalau di lihat lihat, abangnya ini sangat jantan, maksudnya sangat dewasa sekali apalagi ketika ia begitu fokus mengerjakan pekerjaan nya dengan kaca mata bacanya untuk mengurangi cahaya infra yang menyerang matanya.

Dan bagi Taehyung, abangnya itu adalah sosok ayahnya yang begitu hebat.

Mengingat, bagaimana begitu gigihnya ia untuk bisa menjaga, menyayangi, menyekolahkan dan memberinya kehidupan dengan segala tanggung jawabnya yang luar biasa itu.


Taehyung amat bersyukur.

Setidaknya masih ada sosok yang akan menjadi sandarannya setelah kedua orangtua mereka tiada karena faktor usia dan juga penyakit yang terus menggerogoti.

Kampung halaman mungkin ada, tapi mereka jarang sekali untuk kesana karena kesibukan masing masing.



" Bang..... "

√s²™Where stories live. Discover now