XII. Words That Were Never Spoken

Start from the beginning
                                    

"Diē! Satu kali saja jangan cium A-Lian banyak-banyak!!! Huwaaa Wei Gēgē tolong—"

Dengan cepat Lan WeiLian langsung bersembunyi di ceruk leher Wei WuXian, membuatnya tertawa geli karena Lan WangJi malah semakin gencar mengincar wajah putri mereka.

"Tidak mau main lagi?" tanya Lan WangJi menggoda Lan WeiLian.

Bocah itu sudah merengut kesal pada sang ayah.

"Tidak! Diē tidak tahu cara mainnya tidak seperti Gēgē Cantik A Lian!"

Wei Wuxian terkikik pelan.

"Ayahmu memang seperti itu. Kalau begitu A-Lian main dengan Gēgē saja ya? Biarkan ayahmu tidak punya teman. Ayo—"

Wei Wuxian berniat kabur dari Jingshi tapi Lan Wangji langsung menarik pinggangnya mendekat lagi.

"Wei Ying, kau belum."

"Hah? Apanya?"

Lan Wangji kemudian mendekat dan—serangan kecupan kupu-kupu keduanya dilancarkan pada wajah sang istri.

"Ahhh Lan Zhan! Hentikan!!! A-Lian ayo balas Ayahmu! Bantu Gēgē—"

"Serang!"

•••

Keesokan harinya rombongan Sekte GusuLan berangkat ke LianHua Wu dengan keluarga kecil HanGuang-Jun yang ikut serta.

Mereka tahunya HanGuang-Jun sudah agak gila ditinggal istri tercintanya karena sekarang ia malah membawa seekor kelinci kemana-mana bahkan ke sebuah perjamuan sekte.

"Diē A-Lian akan ikut Jin Gēgē."

Jin Ling yang berdiri di samping Jiang Cheng hendak mengambil alih Lan WeiLian dari gendongan Lan Wangji yang sudah merentangkan tangan ke arahnya, tapi langsung di tahan oleh Lan JingYi.

"A Lian ikut Jingyi- saja ya?"

"Tidak mau!"

Lan JingYi menghela napas berat, "Jin Ling Gēgē harus ikut perjamuan dulu. Lebih baik A-Lian dengan Jingyi- dan Gēgē Can-ahh maksudnya bermain dengan kelinci di paviliun bagaimana?"

Sebenarnya Lan WeiLian tidak mau tapi karena sepertinya ia harus menurut jadilah anak itu mengangguk pasrah.

"Ya ... Gēgē Cantik?" A Lian menengadahkan tangan meminta kelinci di tangan sang ayah yang satunya.

Lan WangJi memberikan Wei WuXian pada putrinya lalu berkata sebelum beranjak pergi, "Dia jangan ditinggal sendirian, mengerti?"

Dia yang dimaksud Lan WangJi adalah kelincinya. Tapi Lan JingYi malah ikut menimpali.

"Mengerti HanGuang-Jun. Tidak usah khawatirkan kami."

Lan SiZhui di samping Lan WangJi tersenyum manis lalu mengusak puncak kepala Lan WeiLian pelan.

"A-Lian jangan nakal, mengerti?"

A Lian mengangguk pada kakaknya. "A Lian tidak nakal kok—sungguh! Hanya saja kadang Jingyi- terlalu membosankan—"

"A—Lian!" Jingyi mendengus kesal.

Lan Wangji, "Lan JingYi."

"Hehe, saya permisi HanGuang-Jun. A-Lian ayo."

•••

Di paviliun belakang, terluhat Wei WuXian tengah uring-uringan dengan Lan JingYi yang sudah tampak lelah melihat hantu seniornya itu berguling di lantai kayu paviliun kesana-kemari seperti trenggiling. Sementara Lan WeiLian—seperti biasa, bocah sedang bermain dengan ikan koi milik Jin Ling di kolam teratai depan paviliun.

A Little Pieces Of Heart - WangXian [忘羡] ✓✓Where stories live. Discover now