"Masih untung kau bebas karena mengingat kau membuat Mark perlahan berdiri. Tetapi, aku telah berjanji tidak akan memaafkan semua yang telah terjadi. Jadi pergilah sebelum aku berubah pikiran." Haechan hanya mampu menatap Jaehyun dengan air mata yang berlinang. Haechan pun akhirnya pasrah dan menerima semuanya.

Tetapi, mengapa Jaehyun dan Mark melakukan ini semua setelah apa yang telah ia lakukan? Inikah perlakuan keluarga Jung?

Perlahan langkah Haechan pun meninggalkan istana mewah tersebut. Haechan keluar dari sana hanya dengan membawa mantel tebal. Mengapa ini semua harus terjadi padanya? Haechan menangisi keadaan yang ada saat ini.

Pintu gerbang pun terbuka dengan lebar. Haechan menatap istana mewah tersebut sebelum akhirnya ia benar-benar terusir. Sakit. Nyeri. Haechan hanya terus terisak dalam langkahnya.

Pintu keluarga Jung benar-benar tertutup untuknya saat ini.

"Jadi, mereka pun akhirnya benar- benar mengusirmu bukan?" Ujar Jeno. Haechan pun menoleh dan melihat wajah Jeno. Ia sangat marah.

"Kau puas?"

"Sangat. Ahahaha. Jadi apa keputusanmu? Kau telah terusir secara memalukan. Apakah kau tidak membencinya?"

"Kau pikir semudah itu? Bukannya ini semua karena ulahmu?" Jeno pun tertawa mendengarnya.

"Aku masih baik Chan. Dengan kau bersamaku bersama anakmu itu, Jung Corp dapat kita kuasai kelak. Ingat si idiot itu tidak mampu melakukan apapun. Bagaimana?" Tawar Jeno. Haechan hanya diam.

"Sekarang kau pikirkan nasib anakmu." Rayu Jeno kembali. Tidak ada penolakan dari Haechan, Jeno paham jika Haechan mulai terpengaruh. Ia pun mendekati Haechan dan merangkulnya untuk membawa Haechan masuk ke dalam mobilnya. Caranya kali ini berhasil.

.

Jeno membawa Haechan ke kediamannya yang cukup terpencil. Ponsel Haechan pun telah Jeno buang untuk antisipasi agar Haechan tidak melakukan tindakan bodoh yang merugikan diri Jeno.

"Jika dari awal kau mau di ajak bekerja sama bukannya lebih nyaman Chan. Ahahaha. Sekarang kita nantikan kehadiran senjata kita. Setelah ia lahir, ia akan tahu aku. Ya aku ini Appanya." Haechan hanya memilih diam dan menatap tajam Jeno. Setelahnya ia tersenyum.

"Apa kau hanya menginginkan harta Mark?" Tanya Haechan.

"Ya. Sangat benar. Aku sudah melakukan apapun, bahkan menyuruh orang untuk membunuh Jaehyun saat itu dan sialnya gagal. Ahahah."

"Begitu? Apa benar?"

"Ahaha kau ini mengapa bertanya lagi? Jelas semua itu benar. Saat rapat pemegang saham aku ingin segera melenyapkan suami bodohmu itu. Caraku gagal karena mereka memilih suami bodohmu itu sayang."

Haechan melangkahkan kakinya dengan menatap sekeliling kediaman Jeno. Ia terus mengusap perutnya.

"Jadi apa kau yakin bahwa anak- anakku dapat membuat Jung Corp untuk kita?" Tanya Haechan. Jeno tertawa puas saat Haechan mengucapkan kata 'kita' dengan ini Haechan benar-benar ada dalam pihaknya.

"Tentu saja sayang." Ujar Jeno. Haechan hanya tersenyum. Ia pun mengusap perutnya dengan lembut. Haechan menatap jam yang ada di tangannya.

"Sebentar lagi kita akan berhasil hm?" Haechan menatap Jeno dari Jauh dan tersenyum. Jeno tertawa dan segera menghampiri Haechan.

Tetapi.

Brak!

Pintu pun di dobrak. Jeno terkejut dengan kedatangan polisi mengarahkan pistol kepadanya. Sementara Jaehyun bersamaan dengan Mark hadir menghampiri Haechan. Sial. Bagaimana mereka bisa sampai sini? Tidak mungkin Haechan memberitahu karena jelas-jelas Jeno membuang ponsel Haechan.

Mianhae, Because I'm Idiot [Markhyuck]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang