Chapter 9| Good night

Start from the beginning
                                    

"Kalian kok masih disini? Kan saya tadi nyuruh buat kumpul . sebentar lagi kalian mau dikenalkan termasuk kamu Marcell kan kamu kapten harusnya kamu nasehatin temen temen kamu supaya bisa menata diri" sahut coach Bima yang baru saja datang

Semuanya mengangguk menurut dengan coach Bima begitupun Riri ia kembali ke tempat semula dimana ia berdampingan dengan teman temannya.

"Ri, gue duluan ya mau gabung sama anak bulutangkis yang lain" pamit Zahra

"Eh gue juga kayanya udah dipanggil sama anak voly" pamit devita

"Terserah!" Seru Riri lalu pergi menuju ke kursi para undangan yang terhormat

Disana elena masih sibuk mengambil objek ketika coach Bima berbincang hangat dengan ketua umum PSSI. Tapi kali ini ada yang berbeda. Elena menatap heran Riri yang dengan manjanya menghadap ke ketua umum PSSI

"Pah, aku males disini pulang yuk ada pemandangan yang enggak enak" sindirnya

Elena kaget ketika Riri memanggil pak Hardi dengan sebutan papah, maksudnya itu apakah Riri anaknya seorang ketua umum PSSI? Elena tak menyangka itu sama sekali pantas saja Marcell bisa tertarik dengannya

"Memang malas kenapa? Kan acara baru dimulai sebentar lagi papah mau beri sambutan nanti aja pulang nya bareng papah" jawab pak Hardi lembut

"Nggak mau pah, aku mau pulang sekarang juga" rengek Riri

"Kalau gitu papah suruh Marcell anterin pulang kamu ya, supaya nanti selamat sampai rumah"

"Tapi Marcell itu sibuk pah kan dia kapten seharusnya dia ada sampai acara selesai" ujar Riri

Sementara pak Hardi hanya menghela nafas pelan sejenak kemudian dia mengambil keputusan

"Yasudah kamu mau pulang sama siapa?"

"Sama temen aja ya pah, boleh?"

"Boleh tpi langsung pulang karena ini malam Riri" nasehat pak Hardi

Riri hanya mengangguk lalu tersenyum ketika ia mendapatkan izin. Kali ini ia harus pulang daripada disini nanti hanya akan membuka rahasianya dan Valeron

Elena yang daritadi menyimak percakapan antara anak dan ayah itu langsung memberhentikan aktivitas memotret objek. Ia sangat penasaran ketika Riri mendadak ingin pulang, dengan langkah hati hati elena mengikuti Riri

Sampailah Riri pada loby dan didepan sana sudah terdapat sebuah mobil yang terparkir rapi khusus untuk ia naiki itu wajar namun yang tidak wajar adalah seseorang pria tinggi berkulit putih yang keluar dari mobil itu. Elena sangat tahu wajah dan senyuman pria itu

"Eyon..." Sapa elena lirih

Disana Valeron mengulurkan tangannya kepada Riri dan Riri pun dengan senang hati menerimanya. Valeron segera membukakan pintu mobil merah dengan senyuman yang masih mengembang di wajah tampannya

"Silahkan masuk tuan putri" sapanya ramah

Riri hanya tersenyum seperti ini yang bisa membuat mood nya bisa kembali normal

Setelah mobil merah itu melaju mengikuti alur jalanan kota. Elena kembali membuyarkan pandangan ia membalikkan badan untuk kembali ke tempat acara dimana disana masih banyak yang harus ia kerjakan

"Hai"

Suara itu membuat elena menoleh, seperti ada yang memanggil dirinya. Disana ada lelaki bertopi hitam tersenyum menunjukkan deretan gigi gingsulnya

YOU BE MINEWhere stories live. Discover now