13. Nyaman-

9 4 0
                                    

Aku takut nyaman, karna apa? Karna aku pernah terjebak oleh rasa itu,kemudian kecewa.

🐵

Hari ini adalah hari pertama Dera dan teman temannya melakukan ujian Uasbn, dengan berbeda beda kelas yang dengan alhamdulillahnya. Dera tidak sekelas dengan Revano, pasanya huruf D dengan huruf R jauh, dan R dengan S satu ruangan, its okey.

"Raa, entar pas pensi lo mau gak nginep dirumah gue sama Pina dan Silva juga Ra?"pertanyaan itu tanpa permisi menyusup ketelinga Dera saat ujian belum dimulai.

"Liat entar aja deh Pin hehe, ntar kalo gue mau baru gue kabarin oke?"jawab Dera semaksimal mungkin menetralkan mata dan bibir nya untuk berkata kasar.

"Oh, gtu oke Ra."

🐵

Bell tanda ujian selesai pun berdering dengan kencang dan jam sudah menunjukkan jam lima sore, keadaan sudah sepi kecuali anak kelas sembilan yang ada delapan kelas.

Dengan lelah dan malas Dera berjalan keluar kelas dan langsung tertatap oleh Revano yang juga sedang berdiri disamping ruangan Dera menunggu Alda keluar.

Dengan sekilas tatapan malas, Dera berlalu begitu saja sebelum akhirnya dipanggil oleh si laknat.

"Deraaaa, tungguin Akuuuuu!!" seruu cyntia dan membuat Dera kembali membalikkan tatapannya kedepan ruangan ujiannya tepat disamping Revano.

"Cepat!!" seru Dera dan kembali membalikkan pandangannya lurus ketangga depan. Menunggu Cyntia yang lamanya kurang ajar.

🐵

"Lo masi gak temenan sama Silva dan Revano?" tanya Cyntia yang membuat Dera melirik sinis, "Apaan?" tanya Dera dan pura pura gatau.

"Dih sok nutupi-"

"Duluan Cyn, uda dijemputt."sela Dera dan berlari menuju jemputannya.

Terimakasih sudah mengingatkan masalah ini kembali Cyn, ku harap aku bisa dengan tenang mengalihkan segalanya.

Setelah sampai dirumahnya, Dera mondar mandir didilam kamarnya dan sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal, Dera bingung dia harus ngapain.

Badmood sekali hari harinya, rasanya capek harus terjebak arus yang begitu deras dan tak ingin berhenti, tapi kemudian Dera menatap ponsel di samping tempat tidurnya,

Dengan malas akhirnya Dera hanya menghidupkan music yang ada didalam ponsel pintar tersebut menenangkan hati dan fikirannya lewat lirik lirik lagu yang sepertinya hanya lagu yang mengerti diri dan perasaannya sekarang, begitu menyentuh dan pas.

"Setelah ini Aku ngerti, tentang perasaan, ucapan dan tingkah laku yang sekarang terjadi, untuk apa terlalu larut dengan masalah yang belum tentu penting,"

"Ada baiknya kita sudahi semua ini, terimakasih telah datang dan pergi sesuka hatimu, terimakasih telah mengajarkan ku apa artinya pertemanan."

"Baikla ada baiknya aku sudahi semua masalah ini disini, mencoba ikhlas adalah hal yang sangat benar,"

"See u soon teman teman"

Kemudian Dera mengiris nadinya dan terjatuh dilantai samping tempat tidurnya dengan alunan nada Malaikat baik yang dinyanyikan oleh kak Sallsabila adriani.

T A M A T

...... pi boong wkkwkwk.

Kemudian Dera terpejam dan akhirnya larut dalam gelapnya malam dengan iringan music mungkinkah oleh stingky.

🐵

Heyyo whats good.

Welcome back! Sembilan lima hehe:)

Semoga sukaa💕

See u next part💝

Ninety Five - Science Four [On Going]Where stories live. Discover now