-HAPPY READING-
Hujan turun, deras sekali, tidak hanya membawa air tapi juga membawa suara yang dalam namun kuat, kilat cahaya terang yang mengagetkan, terasa, bumi ini seperti bergetar, padahal bukan bumi yang bergetar namun tubuhnya lah yang bergetar.
Gadis berumur 12 tahun dengan celana pendek ungu dan jaket hoodie putihnya yang sudah basah secara keseluruhan akibat hujan deras itu berdiri mematung menyaksikan semuanya, walaupun tidak dari awal dan dia tidak memahami keseluruhan penglihatannya. Apa yang dilihatnya sampai gadis kecil itu tidak bisa bergerak hanya untuk membawa badannya berteduh dari hujan deras tersebut.
Kira-kira seperti inilah.
Esyn POV
Apa yang dilakukan pria besar yang ku kenal ini? Ia membawa sesuatu, tapi aku, aku tidak mengetahui apa itu. Aku tidak pernah melihat itu sebelum hari ini. Tunggu, dia memukul sesuatu menggunakan benda yang dibawanya, dia menggenggam benda itu di tangan kiri nya dan memegang objek yang dipukulnya di tangan kanan nya. Setiap dia mengayunkan benda itu ke objek di sebelah kanan pasti menimbulkan bunyi, bunyi ini aku tau. Tunggu, mata ku masih sangat baik, aku melihat darah mulai mengalir dari bawah pria ku kenal ini, aku bisa melihat darah itu dengan jelas karena pria tersebut berada diatas lantai lapangan basket kecil rumah ku. Pria ini, aku akan menggambarkannya pada kalian. Dia memakai jas hujan berwarna gelap dan memakai topi proyek, jangan lupa dia juga memakai sepatu bot. Aku sangat mengenalnya bahkan jika hanya melihat bagian belakang badannya saja.
Mata ku tiba-tiba melotot dengan sangat bulat, aku terkejut dan takjub, objek yang dipukul itu tiba-tiba saja mengeluarkan suara dan mengucapkan sebuah kalimat, kalimat yang biasanya diucapkan orang-orang ketika butuh bantuan, seperti ini "Tolong selamatkan aku". Tapi aku mengherankan sesuatu, mengapa ia berucap selamatkan aku? Biasanya kan kalimat ini diucapkan jika seseorang dalam keadaan bahaya yang memang butuh sekali untuk diselamatkan. Apa dia dalam bahaya? Apakah dia memang butuh sekali diselamatkan? Aku tidak tau, sama sekali tidak mengerti. Aliran darah bercampur air hujan ini sudah mulai mendekati kaki ku, tapi aku tidak bisa bergerak, lebih tepatnya aku terlalu terpaku pada pemandangan di depan ku ini. Seperti ku bilang saat mendengar objek tersebut mengeluarkan suara, aku terkejut dan takjub. Aku tidak tau perasaan apa ini, aku bingung, aku marah, aku tidak suka, tapi aku juga menikmatinya. Semuanya bercampur menjadi satu.
Deg, pria itu tanpa aba-aba tiba-tiba saja melihatku dan bersuara "Masuklah kedalam rumah dan tidur tenang di kamar mu, sedikit lagi aku selesai". Langsung saja aku melakukan apa yang suara itu perintahkan, karena akupun sangat takut pada pemilik suara itu. Yang aku bingung kan adalah mengapa pria itu baru menyuruhku masuk dan tidur sekarang, padahal aku rasa sejak aku berdiri di belakangnya pun dia sudah menyadari kehadiranku. Entahlah, tidak ada satu pun yang aku tau dari kejadian barusan.
Tunggu, ada, ada satu hal yang ku tau, suara itu, suara saat benda itu bertabrakan dengan objek itu. Aku mengetahuinya, itu suara adalah retakan. Aku tau suara itu karena aku pernah mendengarnya. Saat itu salah satu teman bermainku memiliki sebuah mainan berbentuk tulang yang terbuat dari porselen dan karena dia ingin mendapatkan mainan baru dia sengaja memukul mainan itu dengan tongkat bisbol kakak laki-lakinya agar mainan itu rusak dan ia dibelikan mainan baru. Ya, mainan itu rusak dan akhirnya dia dibelikan mainan baru berupa telepon genggam mainan dan dia pamer pada ku.
Aku masuk rumah dan sebelum ke kamar aku singgah dulu di kamar mandi rumah ku untuk mandi karena pakaian ku sudah sepenuhnya basah.
YOU ARE READING
SAVIOR
Mystery / ThrillerEmersyn Fragile, gadis 22 tahun, biasa dipanggil Esyn. Dia memiliki satu rahasia, besar, dan tidak boleh ada orang lain tau. Dia menjaga rahasia ini sangat ketat. Selain menjaga rahasianya, dia juga harus siap menyesuaikan diri setiap saat, dia beke...
