3. Nebeng

185 38 5
                                    


"Hai Sherly "

Si pemilik nama itu membeku sekejap. Tubuhnya memutar kaku ke samping, tepat ke hadapan sang pemanggil.

"H-Hai..." balasnya melambai malu.

Iya, itu Egi. Kalau di kostan sekucer emang dipanggilnya 'Egi', beda lagi diluar kost. Dia akan memperkenalkan diri sebagai 'Sherly'

Emang ya para anggota kost satu itu gak ada yang neriman sama nama panggilan yang mereka pikir merusak citra diri.

Dasar manusia ampas.

"Lo mau pulang?"

Egi mengangguk ragu. Dia sebenarnya tengah menanti Gisel--teman nebengnya--yang masih kurang setengah jam lagi selesai kelas.

"Nunggu pacar, ya?" tanya lagi orang tersebut.

Dia bernama Senja, cowok jangkung berwajah dingin yang sebenarnya lembut--ke Egi doang sih.

Mendengar pertanyaan konyol itu seketika Egi meledakkan tawa. Menghapus ujung air matanya yang menggenang.

"Ah lo ada-ada aja. Gue mana punya pacar. Yang ada risih kalo main ke kostan gue yang ramenya bikin tetangga minggat"

"Oh" Senja tertawa kikuk.

Kemudian hening, keduanya memilih pura-pura sibuk menikmati lalu lalang kendaraan. Pret lah.

Senja menggaruk tengkuk, kembali hendak bersuara "Gue anterin, ya?"

"Hm?" Egi menoleh, menelengkan kepala "Serius?"

"Errr kalo lo gak keberatan sih. Gue anter sampe kostan lo"

Senja ini udah dari jaman semester 2 kuliah naksir sama Egi. Cuman yah modelan cewek buldozer gak ada akhlak kayak dia mah jangan di harepin peka. Otak aja kayaknya udah bersarang.

"Boleh deh, daripada nungguin Gisel. Pasti masih gopoh nyontek tuh anak"

Yah tumpangan gratis lumayan.

Senja tertawa kecil, lalu mengajak Egi ke parkiran.

#########

Bobby melotot sejak melihat sosok anggota seper-sipitannya dateng bareng cowok yang terbilang 'w-o-w'

Dia langsung ngacir ke teras Bu Shinyoung dimana sekucer lain ngumpul disana.

"Heh heh, si Egi pulang bareng cowok anjirr"

Yoona yang awalnya sibuk maskeran seketika berteriak kaget. Udah gak peduli lagi kalo maskerannya gagal berkali-kali gara-gara kelakuan Jin sama Baek ini.

"SERIUS LO?"

"Serius elah mbak, tuh kalo gak percaya"

Semua pun melesat ke halaman, mengintip berdempetan dari atas sampai bawah.

"Makasih ya" ucap Egi sambil menyodorkan helm ke arah Senja.

"Iya, Sherly. Sama-sama"

"Waduh sok-sokan Sherly pula. Tuh bocah namanya Egi woi!"

"Atau enggak Dwi juga boleh!"

"Heleh heleh, Gi...tampang lo kayak cewek lelembutan aja!"

"Aslinya setan itu, jangan percaya sama cover sok cute-nya!"

"Mbak Egi bisa ya malu? Biasanya malu-maluin!"

"Sejak kapan mbak Egi laku, perasaan semua cowok udah tahu soal dikau yang busuk itu mbak!"

Ini kalo gak saking ada Senja udah pasti di bombardir bazoka sama Egi. Wajahnya bersemu malu.

Tak lama setelahnya muncullah Gisel dengan vespa birunya.

"Heh dasar dakjal lo! Gue sampe muter-muter keliling kampus buat nyari lo. Eh malah udah sampe aja nih perwujudan abstrak. Dafuq anjir" maki Gisel tak terima. Lalu matanya beralih pada sosok pria jangkung di sebelah Egi.

"Hm...bahan gosipan. Bang Baek! Nih adeknya punya tea baru, besok spill ke anak jurusan desain yok..."

"Eh, Senja. Dia mah bukan pagi yang patut sama lo. Dia mah malam gelap gulita. Enggak hatinya, kelakuannya, tuh kulitnya aja masih putihan lo"

Tiada lagi jaga imej. Egi ngelepas sepatunya dan langsung menimpuk kepala gadis model dedemitan itu.

"LO YAH DAKJAL MINI ASU"

############

Senja Rahadian Erlangga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senja Rahadian Erlangga

SEKUCER

SEKUCERWhere stories live. Discover now