Affair ; KookV

1.2

"DADDY!"

Affair

Saat Jungkook membuka mata. Hal pertama yang dia lihat adalah wajah manis Taehyung yang sedang berurai air mata.

"Bodoh." marah Taehyung.

"Baby~" jawab Jungkook lemah.

"Aku hanya dua hari ke jeju untuk bertemu client dan kau sudah terkapar seperti ini." Taehyung menggeleng tak habis pikir.

"Kau kan tahu aku tidak bisa hidup tanpamu baby. Aku tidak ada apa-apanya tanpa dirimu."

"Hih dasar, kau ini sudah tau mag kronis masih saja seperti itu." Taehyung mencubit hidung mancung Jungkook.

"Tapi tetap saja baby." Jungkook tidak mau kalah. Dia memang seperti ini jika ditinggal Taehyung. Tidak nafsu makan dan setres berat dan berakhir di rumah sakit tentunya.

"Demammu sudah turun, tapi kau belom boleh pulang. Kau harus di rawat tiga hari kata dokter."

"Aku tidak mau! Aku mau pulang!" Rengek Jungkook.

"Tidak. Itu yang aku rasakan saat kau memaksaku dirawat di rumah sakit setiap aku sakit. Aku akan mengawasimu sampai sembuh." tegas Taehyung.

"Baiklah, yang penting kau selalu ada di sampingku. Kau adalah obat terbaik, baby."

"Apapun akan aku lakukan asal kau cepat sembuh Kookie."

Jungkook menggenggam tangan Taehyung, "Tetaplah di sisiku dan jangan tinggalkan aku."

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Kookie. Tidak akan pernah." Taehyung mengecup singkat bibir Jungkook.

Affair

From : Jiminie
Datanglah keruanganku sekarang.

Taehyung bergegas ke ruangan Jimin setelah membaca pesan singkat dari pria itu.

"Bagaimana kabarmu Tae?" tanya Jimin setelah Taehyung duduk di hadapannya.

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja." jawab Taehyung.

"Kau tidak mungkin baik baik saja setelah setuju bercerai dengan Jungkook dan membiarkan Eunwoo tinggal dengannya."

Ini hari pertama Taehyung masuk setelah seminggu mengambil cuti. Jimin mengerti pasti berat untuk Taehyung yang harus kehilang suami serta anaknya.

"Aku akui memang berat Chim, tapi sampai kapan Jungkook menggantungkan ku. Aku juga butuh kepastian, setidaknya aku harus mengambil keputusan."

"Aku tidak ingin kau menyesal Tae. Aku tau kau masih sangat mencintai Jungkook."

"Kenapa kau terlalu baik sih? Membuatku kesal saja."

"Aku memang terlahir tampan, baik hati, penyabar, rajin menabung. Kau bisa melihat banyak aura malaikat di tubuhku."

"Dan narsis tentunya." kemudian kedunya tertawa bersama.

"Seru sekali sepertinya." sebuah suara mengganggu keduanya.

"Namjoon hyung, Hoseok hyung." seru Taehyung.

"Hai Tae, kau semakin manis saja." kata Hoseok.

"Dasar perayu ulung." cibir Jimin kesal.

"Hei aku berkata jujur ya. Jungkook bodoh, bisa-bisanya dia meninggalkanmu, meskipun selingkuhannya kuakui sangat y--"

"Hyung bagaiman kau tau selingkuhan Jungkook." kaget Taehyung.

"Kemarin aku, Hoseok dan Jin tidak sengaja melihat mereka di toko perhiasan. Mereka bergandengan mesra sedang mencari cincin pernikahan." ujar Namjoon.

"Kau harus tau Tae, aku dan Namjoon hyung mati-matian menahan Seokjin hyung agar tidak mengamuk dan membunuh suamimu. Ops, bukan berarti aku memanasimu."

Taehyung hanya bisa terdiam . Toh, sebentar lagi berita perceraian mereka akan menjadi topik hangat.

"Aku tidak akan mencampuri urusanmu Tae, aku harap kau tidak mengambil keputusan saat emosi." nasihat Namjoon.

"Aku mengerti hyung."

"Kalian berdua kesini hanya untuk menasehati Taehyung?" tanya Jimin.

"Tidak, kebutalan kami berada di sekitar sini tadi dan memutuskan mampir. Aku juga ingin memberi tahu kalau Seokjin masuk rumah sakit." jelas Namjoon.

"APA?!"

"Berisik." kesal Hoseok, tidak tau saja suara mereka berdua bisa membuat gedung ini bergetar.

"Seokjin hanya kelelahan, apalagi dia sedang hamil dua minggu." bangga Namjoon.

"Kenapa tidak bilang dari tadi. Ayo chim, kita jenguk Seokjin hyung." Taehyung bergegas keluar ruangan disusul Jimin dan Namjoon.

"Ya! Bisa-bisanya kalian meninggalkanku." kesal Hoseok.

.
.

.
Eyd tidak beraturan, typo dimana-mana
.
.
.

Note :
Aloha~
Sorry guys lama ga update. Lagi sibuk bangett sama rl, belum lagi kemaren ngurusin maba, terus banyak masalah juga, tapi aku usahain bakal tamatin book ini.
See you~