Prologue

706 123 3
                                    

"Yuuei hm?" Gumam seorang pria yang tengah duduk di kursinya sambil menatap selembar kertas di tangan kanannya.

"Ya," balas gadis dihadapannya itu. Singkat. Keringat dingin yang membasahi pelipisnya itu tak dapat lagi disembunyikan.

Atmosfir mengerikan yang menyelimuti seisi ruangan, dimana didalamnya hanya ada sepasang ayah dan anak perempuannya, yang duduk dalam meja yang sama secara berhadapan.

"Pahlawan? Bukankah dari dulu kau selalu bersaing untuk jadi pewaris?"

"Tapi.........
ALL MIGHT LOH! ALL MIGHT!"

Sadar atas kelakuannya barusan, ia langsung merapikan posisi duduknya.

"Aku akan menjadi pewaris sekaligus pahlawan." lanjutnya yang kini telah merubah imagenya menjadi serius.

"Aku tidak yakin kau bisa melakukannya. Akan lebih baik jika kau sekolah di Prancis."

Gadis itu mengepal tangannya —yang untungnya tidak terlihat karena mereka duduk berbatas meja— dengan kuat karena emosi.

"Aku akan membantah sekali ini saja,"

"Sekali, setelah satu kali jadi dua kali. Begitu?
.
.
.
Tapi terserah padamu saja." kata ayahnya mengembalikan kertas berisi sekolah tujuan pada putrinya itu.

Putrinya itu hanya menerimanya, masih dengan wajah serius, "baik, terimakasih." Lalu pergi keluar dan berjalan pergi dengan estetik.

Tentu saja kalian bisa menebak apa yang terjadi saat ditutupnya pintu ini, pintu kamarnya.

"YOOOSHHHAAA!!!"

Ya! Saatnya selebrasi gila-gilaan!

Holkay [BNHA x Reader]Where stories live. Discover now