"Yup."

"Lagian, mau diusut juga ngga ada bukti sedikitpun."

"Bener. CCTV, sidik jari, barang bukti, semuanya ngga ada. Bersih tanpa jejak."

"Gue bingung, ini dia yang pinter banget, apa polisinya aja yang bodoh?"

"Dua-duanya. Si peneror punya otak yang kelewat cerdas, dan polisinya terlalu cepet menyerah."

"Lagian, ini sekolah bergengsi kali. Tarafnya aja udah Inter. Kalo publik sampe tau ada kasus kaya gini, bakalan tercoreng ini sekolah."

"Bener juga, sih."

Sana diam-diam melirik kearah Mina. Bukan apa-apa. Ia hanya merasa sedikit aneh.

Merasa diperhatikan, Mina menoleh. Tatapannya langsung bertubrukan dengan Sana. Beberapa detik saling beradu tatap, Mina memilih untuk memutuskan kontak itu terlebih dahulu.

"Lo-" Ucap Sana tertahan.

Sama halnya dengan Sana, Nayeon diam-diam menatap Tzuyu. Baginya, Tzuyu terlihat sedikit mencurigakan.

"Guys." Panggil Jihyo. "Kayanya kita harus berhenti main-main. Jangan sampe ada lebih banyak korban lagi. Ini masalah nyawa soalnya."

"Setuju." Sahut Mina. "Yah, walaupun kelakuan mereka ngga bisa diterima, tapi tetep aja. Semua orang berhak buat hidup."

"Bener. Lagian, kayanya itu peneror bukan orang jauh. Masih deket kita. Dia aja tau nomor dan masa lalu kita. Terus, beraksinya juga di lingkungan sekolah."

"Bisa jadi, itu peneror punya koneksi kuat disini."

"Guru? Kepsek? Staff? Anak investor? Atau-"

"-Anak pemilik sekolah?"

Mina membelalakan kedua bola matanya. Apa-apaan itu, Sana baru saja menuduhnya? Benarkan?

"Lo nuduh gue?" Tanya Mina tidak percaya.

Sana mengedikkan bahunya acuh. Ia nampak tidak peduli. "Siapa yang tau? Kita semua sama-sama ngga tau siapa pelakunya. Satu-satunya cara ya menebak. Ngga ada yang lain."

"Kenapa harus gue?"

"Bukan lo doang kali. Gue sama Sana juga sering kena tuduh sama kalian."

"True."

"Kalo lo bukan pelakunya, santai aja lagi."

"Hey, hey." Tegur Nayeon. "Jangan saling tuduh, please. Kita harusnya bersatu, bukannya kaya gini. Gimana mau nyari si peneror, kalo kerjaannya saling tuduh terus?"

"Tuh, dengerin apa kata yang tua."

"Sialan lo. Ngejek gue terus ya."

"Nista sih lo."

"Asyem."








Siapa ya?









Kayanya, peneror itu orang berpengaruh, deh.











Guru? Kepsek? Staff?











Anak investor? Investor terbesar sekolah ini kan bokapnya Jeongyeon.











Mina? Masa, sih?









Kenapa gue curiga Tzuyu ya?








Dia bukan, sih? Hem, mencurigakan








Iya atau bukan, tapi yang pasti, dia itu aneh







Sialan. Siapa sih sebenernya? Ngeselin. Waktu berharga gue terbuang sia-sia






Ddrrrttt. Ddrrrttt.






Lagi. Handphone mereka bergetar secara bersamaan. Tanpa basa-basi, mereka langsung mengecek.

Benar. Sang peneror baru saja mengirimi sebuah pesan di grup chat mereka.




























Line
Jokbal lovers (10)


Unknown : halo, Chaeyoung? Gimana? Lo suka sama surprise gue?

Chaeyoung : sialan! Siapa lo?!

Dahyun : cukup buat permainan sampahnya. Kasih tau siapa lo sebenernya sama kita

Tzuyu : cih, cupu

Jihyo : kasih tau aja. Ribet lo

Jeongyeon : kurang perhatian ya lo, makanya buat ginian?

Momo : HEH! LO NGGA TAU APA KALO GUE TAKUT? KELUAR GA LO?!

Nayeon : capslock jebol, Mo?

Sana : cukup. Lo udah kelewatan

Unknown : haha, santai dong. Santai. Masih ada beberapa orang lagi yang harus gue tuntasin

Unknown : cukup mudah. Selesein kodenya, dan mereka bakal selamat

Unknown : dari awal, gue udah bilang sama kalian. Gue serius. Tapi apa? Kalian ngira gue cuma main-main kan?

Mina : bacot

Unknown : wow, santai. Lo mau gue jadiin sasaran gue yang berikutnya?

Sana : lo sentuh dia, abis lo

Chaeyoung : apaan, nih?

Dahyun : mau bunuh Mina, lo? Mau gue hempas pake jurus elang gue?

Nayeon : hempas hempas

Jeongyeon : datang lagi

Momo : hempas

Sana : datang lagi

Jihyo : please, serius bisa?

Tzuyu : emang gabisa serius kalian, tuh

Mina : kaya orang bego tau ga? Kita sebelahan ini. Ngapain ngobrol di grup?

Unknown : kalian emang bego. Baru sadar?

Jeongyeon : berisik lo. Ngomong sekarang!

Nayeon : ngetik sayangku

Jeongyeon : iya itu maksud gue

Unknown : calm down. Kalian masih punya kesempatan

Unknown : kali ini, coba buat serius. Pecahin kodenya. Gue kasih yang gampang

Unknown : Look at this. 
              SHUT UP! SVLRRMVVD
Break the code, or you will see a surprise.

Unknown : inget, waktu kalian cuma 24 jam. See you, S.





















"Shut up?"

"Diam?"

"Siapa yang disuruh diem?"

"Orang yang paling banyak bacot siapa, sih?"

"Lo. Lo kan ngebacot terus."

"Serius."

"Ya lo pikir gue bercanda?"

"Diem."









































"Kebangetan kalo kalian ngga bisa. Ini udah kelewat gampang."

CODE |Part 0.2 - ~|Where stories live. Discover now