2* MPLS (masa penderitaan langsung siswaNew)

50 20 21
                                    

"woeee lo semua! kumpul ke lapangan sekarang". suara seorang pria memakai almamater navy berlis kuning.

"sumpah! itu cowo gabisa apa santai dikit". kesal laura

"ehhh kamu, ngapain masih berdiri di situ". balas pria beralmamater navy sinis.

"sialan!".

Laura langsung menuju ke lapangan dengan langkah yang sangat pendek, karena memang laura memiliki posture bertubuh mungil.

"yang pake bandu ping, lama banget jalan nya". ledek pria navy

iyah, PRIA NAVY. laura menyebutnya dengan sebutan itu.

"huuuuuuuhhhhhhh". sorak semua teman teman MPLS laura.

"jangan di sorakin dong! nanti kalian suka lagi sama dia, dia itu cantik cuma gw ajh yang boleh suka". pria navy mengedipkan mata sebelah kiri nya kepada laura.

sikap laura dingin terhadap tingkah pria navy tadi, berbeda dengan kakak kelas nya yang sok nge-hits itu. perasaan nya terbang melayang, membayangkan bagaimana bahagianya dia jika ada di posisi laura.

one hour's later...................

"kriiiinnggggggg".. bel istirahat

Laura berjalan menuju koridor sekolah.
menduduki salah satu kursi panjang d depan jendela koridor kelas VII G.

"gerah banget sih, capek banget ngedengerin curhatan pria navy di podium upacara tadi, ga mikir apa! gw tuh panas banget di lapangan, dia enak enak di podium upacara! gada akhlak!". Laura menggerutu

Lalu, seorang pria menyodorkan satu botol minum ke depan wajah laura.

"nih minum, gaush ghibahin gw bisa?". ucap pria navy

"lu tuh sapa sih. ngatur ngatur semua anak baru di sini!". laura menatap pria navy yang masih berdiri di depan nya.

"boleh gw duduk disini ga?". tanya pria navy

"gaboleh!". Jawab laura sinis

"hah? kenapa?" tanya pria navy.

"hanya pangeran ku kelak yang boleh duduk di samping ku". laura tersenyum menghayal dengan pria yang ia idam idamkan nya itu.

"woii! bangun udh siang, masih ajh mengkhayal. liat nih d depan lo, ada pangeran yang lo idam idamin itu". pria navy mendorong pundak laura

"ihh apa apaan sih lu". laura mengelus pundak nya.

pria navy itu langsung mendaratkan pantat nya ke kursi panjang di depan koridor kelas yang sedang di duduki oleh laura.

"hufttt.. akhirnya gw bisa duduk di samping lu juga".

ucap pria navy yang langsung saja mendapatkan lirikan tajam dari laura.

pria navy itu hanya membalas dengan kedipan mata sebelah kanannya kepada laura.

"siaalll! mimpi apa gw semalem sampe ketemu lo gini". laura mengenggam tangan nya menandakan dia sebal.

"gw itu pangeran, yang di turunin kesini buat jagain bidadari". Ucap Pria navy

"ra? liat deh di punggung lu itu ada apa nya?". sambung pria navy membuat laura ketakutan dan langsung memeluk pria navy itu.

"aahhhhh, ada apaaaa?". tanya Laura menutup matanya dengan kedua telapak tangannya, menyandarkan kepala nya ke pelukan pria navy.

"itu ada sayap nya, kamu kan bidadari". Ucap pria navy

"ihhh sebel". laura memukul pria navy berkali kali.

"kenalin, nama gw Debran Anggara Prasetyo. gw ketua osis di sini". Debran mengulurkan tangannya kepada laura.

"ternyata pria navy ini namanya Debran, lumayan.. tapi masih gantengan vero sih!". Laura membatin.

"ohh, ketua osis". sambung laura tidak menerima jabatan tangan Debran.

"iyah, lu namanya pasti laura kan?". tanya Debran masih dengan uluran tangan nya.

"yaiyah lah, kan lu bisa liat nama gw dari name tag ini". Jawab Laura sinis

"terima dong jabatan tangan dari pangeran ganteng kayak gw". Debran menarik turunkan alis nya

"heleehhhh.. muka pas pasan ajh ko masih muji sendiri di bilang pangeran, pangeran ikan ceret maksud nya?". Laura menggerutu kecil di balik Debran.

"hah, apa barusan kamu bilang?". tanya Debran yang pura pura budeg.

"oh, ga ko gpp. udh yah, gw mau ke kantin, laper. semoga kita jadi teman baik.. bye!". laura melepaskan jabatan tangan nya yang tadi hendak menerima sapaan Debran.

"ehh tapii....".

Laura berlari secepat mungkin, berusaha menjauh dari Debran.

"akhirnya, jauh juga nih gw dari si ikan ceret itu, seminggu gw sama dia terus, bisa bisa darah tinggi nih gw". Laura ngomel sambil menuju ke kantin.

Laura memanggil salah satu ibu kantin di sekolah baru nya itu.

"bu, jeruk peras nya yah satu".

"siap neng".

"makasih bu".

"sama sama neng gelis"

Laura berjalan menuju kelas VII G.

"brughtttt"..

"ehh maaf maaf". ucap laura.

Baju pria itu ternodai oleh satu gelas jeruk peras milik laura.

"woi mata lo kemana?". Ucap pria itu lantang

"ini, ini, ini. ini mata gw.. gw minta maaf". jawab laura polos sambil membersihkan baju pria tersebut.

"liat gw loh". Pria itu belum selesai berbicara, tiba tiba..

"laura!". ucap pria itu mengenalinya, ketika ia melihat anting yang laura kenakan.

Laura menaikan kepala nya, dan melihat pria itu.

"astagaaa!".

Laura berusaha berlari, pria itu menahan tangan laura.

"ra, aku mau ngomong". ucap pria itu

"maaf ver, aku harus pergi". jawab laura membuat vero tak kuasa menahan kesedihan nya.


-----------oOo-----------



next kalo lagi gabut-




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang