Chapter 34

2.4K 463 63
                                    

Lelaki keturunan Thailand itu berdiri di samping Y/n. Mengambil tangan Y/n dan tangan Taeyong. Disatukan, hingga kedua tangan itu saling menggenggam.

"Apa lo masih gak kenal? Lo gak inget kah kalau dia ini..... pacar lo, Lee Taeyong?"

"Ha?"

Tidak ada yang menjawab, membuat Taeyong semakin tidak paham dengan apa yang Ten ucapkan barusan.

"Ha? Apasi apaaa?? Gue mudeng sumpah." Untuk kedua kalinya, Taeyong cengo.

Akhirnya Ten menceritakan semuanya pada Taeyong, dibantu Lisa dan Y/n.

Sangat detail dari awal Taeyong dan Y/n pacaran sampai Taeyong dibawa ke luar negeri. Kecuali tentang alasan kenapa Jaehyun jadi membully Y/n juga Taejun, dan tentang perasaan Y/n terhadap Taejun. Tentu saja, Ten 'kan tidak tau.

"Ha? Jadi?" Tanya Taeyong setelah Ten selesai bicara.

"Yong... Yong, lemot bener." Balas Ten, kemudian menggeleng heran.

Ia menepuk bahu Taeyong, lalu melanjutkan, "Intinya, lo itu lagi amnesia karena kecelakaan yang lo alamin beberapa tahun lalu. Dan Y/n ini masih pacar lo. Kalian belum putus."

Kepala Taeyong agak berdenyut. Pusing memikirkan penjelasan Ten. Ia memegangi kepalanya.

Tidak ada sekelebat bayangan tentang masa lalu. Taeyong hanya merasakan denyutan di kepala saja.

"Taeyong, lo gakpapa?" Tanya Y/n khawatir.

Taeyong mengangguk pelan. Cepat-cepat Y/n membawa Taeyong untuk duduk di sofa.

Sebenarnya ia ingin sekali memeluk lelaki itu sekarang juga. Tapi mengingat disini ada banyak orang, jadi ia mengurungkan niatnya itu.

Y/n memberikan botol minumnya ke Taeyong, menyuruh lelaki manis itu untuk minum. Yang Taeyong tidak paham adalah.... ia sama sekali merasa tidak jijik kalau harus minum dari botol bekas Y/n. Jadi artinya.... Ten benar...? Pikirnya.

Setelah Taeyong minum, botol itu masih di pegang. Ia menatap Y/n yang juga tengah menatapnya.

Y/n mengulas senyum tipis sambil menyentuh lembut pipi Taeyong.

Ia merasa senang bisa melihat Taeyong lagi, dalam keadaan sehat tanpa cacat sedikitpun walau ada sedikit lebam yang belum sembuh akibat ulah pembully di sekolah ini.

"Gakpapa kalau gak inget. Pelan-pelan aja, sayang." Ujar Y/n.

Taeyong menggenggam tangan Y/n, mata terus menatap selagi bertanya, "Satu pertanyaan dari pertanyaan lainnya. Dari mana lo tau kalau gue ini Taeyong bukan Taejun? Dan sejak kapan lo tau?"

"Bukan hal sulit buat gue. Gue pastinya paham tentang dan fisik pacar gue dari ujung rambut sampe ujung kaki.

Meskipun kembar, tapi orang yang udah kenal deket pasti bisa bedain yang mana Taeyong dan yang mana Taejun, 'kan?

Lagian.... Taejun gak punya mata setajam lo, Yong. Dari cara natap aja udah ketauan kalau lo bukan Taejun."

Taeyong menghela napas, "Terus, sejak kapan lo tau ini gue?"

"Sejak di UKS, chapter 3. Gue meluk lo, dan lo bales pelukan gue. Nah, disitu gue mulai ngerasa ada yang aneh. Soalnya pelukan Taejun itu cuma bikin nyaman. Tapi yang waktu itu gue rasain adalah rasa aman, hangat, dan bikin ngantuk. Mengingatkan gue tentang pelukan seseorang, yaitu Lee Taeyong pacar gue.

Awalnya gue pikir gue cuma lagi halu doang, atau lagi kangen sama lo. Tapi lama kelamaan, gue perhatiin emang bukan kayak Taejun. Semakin diliat, semakin mirip Taeyong.

Taeyong's Revenge : Lee Taeyong X You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang