Chapter 3

4.1K 797 158
                                    

Taeyong dan Y/n sekarang sedang berada di UKS. Tadi Y/n segera membawa Taeyong pergi untuk mengobatinya. Dan itu yang sedang ia lakukan sekarang, —mengobati luka Taeyong dengan posisi Taeyong yang duduk di atas ranjang UKS.

Tangan Taeyong memegangi tissu yang menutupi hidungnya, guna menghentikan darah yang keluar. Sedangkan Y/n mengompres lebam di pipi Taeyong.

Setelah selesai, Y/n menyimpan baskom yang berisi air itu ke atas nakas. Terdiam sejenak sembari menatap sendu wajah Taeyong. Air mata jatuh menetes dikala mengingat bagaimana laki-laki ini selalu menolongnya.

"Kenapa nangis?" Tanya Taeyong dengan nada yang dibuat seperti Taejun, —lembut.

"Aku minta maaf. Kamu lagi-lagi berakhir kayak gini cuma gara-gara nolongin aku. Hikss..."

"Gakpapa. Udah, jangan nangis lagi ya?" Taeyong mengusap pucuk kepala Y/n dengan lembut. Perlakuan itu membuat Y/n langsung memeluk erat leher Taeyong.

Taeyong buang napas pelan. Menyimpan tissu yang ia pegang —yang ia gunakan untuk menutupi hidung— ke atas nakas. Membalas pelukan Y/n dan mengusap surainya lagi dengan lembut.

Pantes Taejun suka. Ceweknya aja lembut banget gini. - Taeyong

Y/n melepaskan pelukannya. Mata membulat ketika lihat hidung Taeyong yang mengeluarkan darah (lagi).

"Taejun....! Darahnya....!" Y/n segera mengambil tissue baru, dan di tempelkan di lubang hidung Taeyong.

Alisnya bertaut sedih, "Taejun, kenapa mereka jahat? Kenapa mereka selalu ngebully murid cupu? Apa mereka gak punya hati?"

Taeyong merasakan kehangatan ketika tangan kanan Y/n menyentuh permukaan kulit wajahnya. Begitu hangat dan lembut. Tak pernah Taeyong merasakan sentuhan hangat seperti ini selain dari ibunya.

Taeyong sekarang semakin paham kenapa Taejun mau melindungi perempuan ini. Dan Taeyong paham betul kenapa Taejun bisa jatuh hati pada perempuan yang tampilannya benar-benar cupu seperti Y/n.

Taejun, sekarang gue ngerti. Dan gue bakal penuhin permintaan terakhir lo. Gue bakal lindungin Y/n. Y/n Han, orang yang lo sayang dan orang yang lo suka. - Taeyong

Jika Taeyong sudah berjanji, maka akan terpenuhi janji itu.




"Taejun, ayo makan."

"Em... Maaf. Tapi hari ini aku lupa bawa bekel."

Taeyong berkata begitu karena ia tau, Taejun sehari-hari nya pasti selalu bawa bekal makan ke sekolah. Sedangkan ia lupa menyiapkan bekal untuknya sendiri —meskipun ia tak suka bawa bekal— akibat terlalu fokus ingin buru-buru ke sekolah Taejun.

"Yaudah, kita makan berdua ya? Ibu bawain banyak." Y/n tersenyum.

"Sekalian bawa buku pelajaran tadi. Kita makan sambil belajar." Sambungnya.

Taeyong hanya mengangguk saja meskipun ia tidak menyangka bahwa Taejun ternyata tetap belajar meskipun ini adalah waktu istirahat.

Ia mengambil buku pelajaran terakhir —sebelum istirahat—, dan Y/n segera menarik tangan Taeyong setelah ia juga mengambil buku dan bekalnya. Entah Y/n akan membawa Taeyong kemana.

Mereka berjalan di lorong sekolah, membuat atensi siswa lainnya terarah pada mereka. Mereka menatap jijik pada keduanya. Sesekali juga mereka menghujat dan menertawakan Taeyong dan Y/n.

"Hey pasangan cupu. Mau kemana kalian?" Tanya seseorang sambil berdiri di hadapan Taeyong dan Y/n.

Taeyong menengadah, menatap name tag seseorang itu.

Jennie Kim.

Jennie melihat kotak bekal yang dibawa Y/n, lalu mengangguk paham.

"Oh? Mau makan berdua di rooftop kayak biasanya ya? Sambil makan, sambil suap-suapan kek di film-film alay."

Taeyong dan Y/n hanya diam tak menjawab.

"Em.... Btw, kaca mata lo mana? Kok gak ada? Bukannya lo buta ya kalau gak pake kacamata?" Jennie menunjuk Taeyong.

Buta? - Taeyong

Taeyong menggeram kecil. Diam-diam mengepalkan tangannya dengan kesal.

Tapi detik berikutnya, Jennie melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan Taeyong. Menatap detail wajah Taeyong sambil sedikit memiringkan kepala.

"Hm... Kalau gak pake kacamata gini, lo manis juga."

Jennie mengangkat tangannya untuk menyentuh permukaan wajah Taeyong. Namun sebelum hal itu terjadi, Y/n berdiri di depan Taeyong hingga membuat Jennie mengurungkan niatnya. Y/n juga agak menepis tangan Jennie.

"Maaf, tapi.... jangan pegang-pegang Taejun." Kata Y/n.

Mendengar itu tentunya emosi Jennie tersulut.

"Heh! Emangnya lo siapa ngatur-ngatur gue?!" Kesal Jennie yang kemudian menepis kasar tangan Y/n yang sedang pegang kotak bekal hingga kotak bekal itu terlempar dan jatuh berantakan.

Y/n dan Taeyong sudah pasti terkejut. Terutama Taeyong yang sudah sangat kesal dengan perilaku kasar perempuan bermarga Kim ini.

Tanpa basa-basi apapun lagi, Jennie langsung menjambak keras rambut Y/n dan membawanya menjauh.

"Y/n!!!" Teriak Taeyong.

Baru saja Taeyong ingin menyusul mereka, namun seseorang menahan bahu Taeyong dari belakang, membuat Taeyong berhenti lalu menoleh.

"Mau kemana? Urusan kita yang kemarin lusa belum selesai. Sini selesaiin dulu." Seseorang itu menyeringai tajam.









TBC

Taeyong's Revenge : Lee Taeyong X You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang