Tanpa sadar aku tersenyum melihat wajah gemas yang tengah bingung itu. Beberapa kali bukunya jatuh dan tak ada yang membantunya. Aku ingin membantu, namun wajah bingungnya itu membuatku menahan diri, aku ingin menikmati wajah menggemaskan itu.
Hingga seorang pria yang tak dikenal membantunya dengan cepat. Menyebabkan atensi keduanya saling memandang satu sama lain. Cih! Tiba-tiba saja aku ingin marah. Huh! Dan paling membuatku kesal, gadis bodoh itu menyambut pertolongan pria itu dengan senyum lebar. Sepertinya mereka saling kenal.
“Ara, ayo pulang. Disini sudah tak nyaman,” kataku membuang muka
“eoh? Mmm baiklah, kajja,”
Dari pada aku melihat adegan menyebalkan itu, lebih baik aku pergi saja. Itu hanya menambah pikiranku nanti.
~~~
Kang ShinYe
Aku menutup toko sebentar karena harus membeli beberapa buku yang sudah rusak akibat ulah para pembaca langganan. Sekitar 10 buku harus kubawa, tadinya aku memakai plastik, tapi plastik itu robek ditengah jalan. Terpaksalah aku membawanya dengan kedua tangan. Huh! Melelahkan.
Jalan pintas paling cepat menuju toko bukuku itu adalah melewati sungai Han. Pagi ini sungai Han tampak ramai dengan beberapa orang yang sedang piknik dan para pelajar yang sedang melakukan penelitian sungai. Fokusku yang tengah membawa buku seberat 5 kilo lebih itu buyar akibat kakiku yang tak sengaja menginjak tali sepatuku.
Benar-benar bukan keberuntungan. Entah sudah berapa kali aku jatuh dan tak ada satupun manusia disungai Han ini yang membantuku. Aku seperti orang bodoh saja!
Atensiku jatuh pada seorang pria yang membantuku memungut buku yang masih berserakan.
“aigoo, gamsahabnida,” ucapku.
Pria itu membalikkan badannya dan tatapan kami bertemu,
“Park MyungJu?!” seruku kaget.
Hingga buku-buku itu kembali jatuh tepat mengenai kakiku.
Pria itu kembali memungutinya dan tersenyum ke arahku. Aku rindu sekali senyum ramah itu. Mau kuperkenalkan? Hehe.
Namanya Park MyungJu, MyungJu sajalah. Dia adalah teman sekaligus sahabatku di sekolah. Kami berteman sudah hampir 7 tahun. Tapi waktu akan melanjutkan kuliah, MyungJu harus pergi ikut ayahnya ke China. Dan sekarang dia kembali ke tanah air. Aku senang sekali.
“gomawo, wah daebak! Aku pikir siapa tadi...” sahutku sembari duduk dikursi taman.
Pria itu tersenyum, sangat manis. Dan itu yang membuatku merindukannya.
“memangnya kau mengharapkan siapa? Pacarmu?” balasnya menatapku
“haha, ani. Aku hanya kaget saja. Ngomong-ngomong, kapan kau sampai di Korea? Kenapa tak menghubungiku?”
“mmm aku sampai kemarin. Dan karena lelah, aku tak sempat menghubungimu. Lagipula, nomor teleponmu yang lalu sudah tidak aktif,”
“eoh, haha mianhae. Aku sudah ganti kartu. Nanti akan kuberikan,”
“apa yang kau lakukan dengan buku-buku ini? Apa kau menjualnya?”
“ani, aku membuka toko buku kecil. Dan aku sedang mengisi beberapa stok buku yang kurang. MyungJu-ah, kau masih akan kembali ke China atau akan menetap disini?”
“sepertinya aku akan menetap diKorea. Karena ayahku sudah mengizinkanku bekerja untuk negara,”
“waahh, daebak! Selama kuliah di China, kau ambil jurusan apa?” tanyaku penasaran.
Aduuh, kalau sudah bertemu MyungJu, mulutku tak pernah ada remnya.
“aku ambil hukum. Dan aku lulus wawancara untuk menjadi pengacara diKorea. Jadi aku akan mulai bekerja sebagai pengacara, hanya saja belum ada klien yang merekrutku,”
“wae?”
“karena aku belum masuk, mungkin besok aku akan mulai bekerja. Aku sedang butuh uang banyak,”
“untuk apa? Ayahmu kan seorang CEO"
“kau benar, tapi aku ingin kaya dengan usahaku sendiri. Supaya bisa menikahimu,”
Deg!
Ya Tuhan, perasaan apa ini? Kenapa tiba-tiba aku merasa deg-degan ya? Aishhhh!!!!
“kau ini ada-ada saja,” kataku menyenggol lengannya.
“nanti kita bertemu lagi, aku punya beberapa urusan pagi ini, mianhae, aku tak bisa membantu mengantarmu”
“eoh, gwaenchanhah, aku bisa sendiri, gomawo”
“nee, cheonma”
Setelah itu aku langsung melanjutkan perjalananku menuju toko buku. Tidak lama lagi kok. Tunggu, sepertinya aku melihat seseorang tadi duduk kursi taman itu. Mungkin aku melihat namja galak itu? Ahh, sudahlah. Itu hanya pikiranku saja.
Ommo! Sudah jam 10!! Aku harus bersiap-siap. Sebentar lagi aku harus mengajar privat!!
~~~
🍂🍂🌱🌱🍂🍂
Annyeong yeorebun💜😊
Gimana kabar kalian?? Mianhae lama ga up.
Sebenarnya aku kesel banget sama pembaca, kenapa sih ga ada yang komen😔☹️
Aku kan mengharapkan komentar2 kalian juga.
Trus, votenya, bikin ga semangat aja lanjutin.
Menghargai karya orang itu adalah satu kebaikan. Kalau cuma jadi pembaca diam2, duhh kalian jahad.!☹️☹️
Aku juga tau, kalo ff ku ini ga sebagus yg lain, tapi kan, menghargai perlu. Ya udah deh...
Tapi buat yg udah nge-vote aku, thank you so much yaa...
Kalian emang the best💜😊🙏
Aku lanjutin ff ini karena inget kalian.
Semoga suka ya...
Tinggalin jejak dong.
Jan lupa vote yaa🙏💜
Dan nantikan ff terbaruku, mungkin pemainnya salah satu idola kalian.
(Cha Eunwoo??)
Oke, pay pay👋👋
YOU ARE READING
~~HATE, BUT I LOVE~~
RomanceCast : Kim Tan, Kang ShinYe, Park MyungJu, Lee Haeji, Dll. Gendre : silahkan tentukan sendiri. Gomawo udah mau baca, 🙏 Cerita ini gabungan dari fiksi dan nonfiksi. Jangan lupa vote yaa. Thank you all 🙏😊 Semakin aku membencinya, semakin aku menc...
Chapter 9
Start from the beginning
