~~HATE, BUT I LOVE~~

Chapter 3

Author prov

Beberapa hari kemudian...

Dinginnya angin malam Seoul membuat siapa saja akan betah berlama-lama didalam rumah, namun tidak dengan Kim Tan. Namja malas yang selalu menghabiskan waktunya di rooftop dan berkutat dengan laptop dengan beberapa komik dan kaleng bir itu, kini menginjakkan kaki diluar rumah. Penghuni rumah besar yang bernuansa klasik itu terkaget-kaget melihat seorang Kim Tan berjalan menuju pintu rumah hendak keluar.

"oppa!! Kau mau keluar ?" tanya seorang gadis yang tak lain Kim Ara.

"nee, aku punya beberapa urusan" jawab namja malas itu

"mmm, kemana ? boleh aku ikut ?"

"anii!! Aku juga tidak akan lama" ucap namja itu sembari melangkahkan kakinya menuju mobil sport hitam miliknya.

***

Mobil sport mewah itu berhenti disebuah kafe kecil dikawasan elit Seoul. Kim tan mematikan mesin mobil dan keluar sembari menatap lekat kafe kecil itu.

"Kim Tan-ssi!!"

Seseorang memanggil namanya dengan keras, ia membalikkan tubuhnya mencari sosok yang memanggil namanya tadi.

"eoh~ Chaneon-ssi!!!" balasnya berteriak

Kedua namja itu berpelukan seperti sudah lama baru bertemu. Ah memang! Kim Tan sudah lama tidak bertemu dengan sahabatnya itu sejak dirinya pindah ke Seoul 4 tahun lalu.

Han Chaneon, sahabat satu-satunya yang dimiliki oleh Kim Tan selama bersekolah di Busan. Kim Tan membenci keramaian dan lebih suka kesendirian. Itulah mengapa hanya Chaneon yang mau dan bisa berteman dengannya.

"kajja, kita masuk. Banyak sekali hal yang ingin kuceritakan padamu" ucap Chaneon

Keduanya memasuki kafe kecil yang tepat berada di depan mereka, sebelumnya mereka telah membuat janji untuk bertemu ditempat ini. Membicarakan banyak hal dan tentunya mengenai kehidupan pribadi.

Author prov off

~~~

Kim Tan

Malam ini aku memiliki janji dengan teman lamaku sewaktu sekolah dulu, namanya Han Chaneon. Dia anak konglomerat yang ramah dan baik hati. Kedua orang tuanya merupakan teman sebangku appa dulu, makanya dia menjadi akrab denganku, eh maksudnya menjadi satu-satunya temanku. Yah, selain Chaneon, aku tak memiliki teman lagi. Tentunya karena aku membenci keramaian.

Kami janjian bertemu di salah satu kafe kawasan elit. Kafe kecil yang selalu menjadi pusat istirahat. Meskipun musim dingin telah berakhir, dinginnya masih menetap di Seoul. Membuat siapa saja betah berlama-lama dalam rumah. Jika bukan karena janji, aku mungkin akan menghabiskan waktu di rooftop rumahku.

"Kim Tan-ssi!!!"

Aku menoleh, seseorang memanggil namaku dengan keras.

"oh~ Chaneon-ssi!"

"bagaimana kabarmu, bung?"

"aku baik, bagaimana denganmu?"

"aku sangat baik. Kajja, kita masuk. Banyak hal yang ingin kuceritakan padamu"

Chaneon menarik tanganku menuju kafe kecil itu. Terlihat seperti anak-anak, karena memang jika aku dan Chaneon bertemu, sifat kekanakan kami tak bisa dilepaskan. Kami memesan minuman yang sama, cappucino latte.

"sepertinya tidak ada yang berubah. Minuman kita berdua selalu sama" ucap Chaneon.

"benar. Selain bir, aku juga menyukai cappucino latte"