Nikah?!

2.4K 222 62
                                    

Hari jadian ke-158

***

"Jeong, makan dulu ih!"

"Nanggung Nay. Sebentar lagi janji."

"Dari makanannya belum dateng sampe gue udah selesai makan juga lo bilangnya sebentar terus."

"Iya 5 menit lagi. Janji 5 menit lagi. Udah mau menang ini."

Sudah bisa ditebak bukan sepasang kekasih itu berdebat karena apa? Yup! Karena Jeongyeon yang asyik bermain PS hingga tidak mengindahkan perintah Nayeon untuk makan siang.

Hari ini adalah hari Sabtu. Selain hari ini adalah hari libur kerja bagi keduanya, hari Sabtu juga menjadi hari wajib quality time bagi mereka. Jeongyeon akan mengunjungi apartemen Nayeon atau sebaliknya Nayeon yang akan berkunjung ke kosan Jeongyeon. Tapi, lebih sering mereka menghabiskan waktu di apartemen Nayeon karena tempatnya lebih besar dan nyaman.

Saat ini Jeongyeon sudah tidak tinggal bersama Sana. Ia memilih menyewa sebuah kamar kos-kosan. Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil pula. Sederhana, namun cukup nyaman sebagai tempat tinggal.

Karena apartemen Nayeon terbilang cukup mewah dengan fasilitas yang lengkap, tak heran kini Jeongyeon memilih menaruh PS miliknya di apartemen Nayeon. Sebenarnya, itu juga merupakan perintah Nayeon karena dirinya tidak mau Jeongyeon autis di kamar kosannya sendirian dengan asyik bermain PS. Lebih baik bermain di apartemennya, bisa dipantau langsung, pikirnya.

Nayeon menghela napas panjang. Kekasihnya itu memang bebal. Sangat susah perhatiannya dialihkan apabila sudah asyik dengan game. Akhirnya, Nayeon lah yang mengalah. Ia mengambil jatah rice bowl milik Jeongyeon yang sudah mereka pesan tadi. Ia mengambil duduk di samping sang kekasih yang asyik menatap layar TV.

"Aaaa.."

"Hah?" Jeongyeon melirik dengan secepat kilat ke arah kekasihnya yang kini sudah duduk di sampingnya dengan sebuah sendok berisi nasi dan daging di depan mulutnya.

"Udah mau jam 2. Nanti lo sakit kalau telat makan. Udah aaa cepetan."

"Aaaaa.. Amm.." Jeongyeon menerima suapan Nayeon dengan patuh. Wajahnya menunjukkan ekspresi sangat senang saat nasi dan daging teriyaki sudah masuk ke dalam mulutnya.

"Makasih, Nayeonie~"

"Awas aja nanti kalau udah selesai main!" batin Nayeon. "Iya sama-sama, Jeongyeonie~" namun, kalimat manis yang terkesan dipaksakan itu lah yang keluar dari mulut Nayeon.

Akhirnya selama 30 menit lamanya Nayeon dengan sabar menyuapi sang kekasih. Dan syukurlah berhenti pula permainan Jeongyeon. Ia kemudian membantu Nayeon membereskan sampah makanan dan membereskan PS-nya.

"Makasih ya udah disuapin." ucap Jeongyeon saat sudah bergabung kembali bersama Nayeon di ruang TV.

"Sini." Nayeon membuka lebar tangannya, bermaksud mengundang Jeongyeon untuk masuk ke dalam pelukannya. Dengan senang hati Jeongyeon menghampiri Nayeon di sofa dan langsung memeluk sang kekasih.

"Nyamannya.." ucap Jeongyeon sambil memejamkan mata menikmati usapan Nayeon di belakang kepalanya. Wajahnya kini ia tenggelamkan di ceruk leher Nayeon, menghirup wangi tubuh Nayeon sebanyak-banyaknya.

"Nyaman ya?"

Jeongyeon mengangguk. "Iya nyaman banget."

"Hmm.."

"Aw!" Jeongyeon terkejut saat tiba-tiba perutnya merasakan sakit akibat sebuah cubitan kecil. Ia ingin menarik wajahnya, namun kepalanya ditahan oleh Nayeon.

Daily Life With My 'Boy'friendOnde histórias criam vida. Descubra agora