chapter 18

31.8K 1.9K 5
                                    

Keesokannya..
"Li? Mau kemana? Ko buru buru banget?" Tanya kaia saat melihat ali menyelonong begitu saja tanpa mampir ke meja makan untuk sarapan.
Ali yang sedang membenarkan kerah seragamnya, menatap kaia dan cassie yang terdiam duduk di meja makan dengan datar, "iya ka. Ada yg penting" jawab ali singkat.
"Ga sarapan dulu?" Tanya kaia masih berusaha menahan ali.
Ali tersenyum samar, "nanti aja di sekolah. Yaudah gue pergi dulu kak" pamit ali dan langsung berderap meninggalkan kaia dan cassei dengan diam mereka masing masing.

Ali membawa motornya sekencang mungkin. Jalanan kompleks rumahnya masih agak sepi pagi ini, sehingga membuat ali nekat mengebut di kompleks perumahannya.
Tujuannya satu saat ini. Dia harus menemui prilly. Menemui prilly yang tak ditemuinya tadi malam saat pergi meninggalkannya sebelum dia memberikan penjelasan pada prilly.
Tak sampai 15 menit ali sudah berhenti tepat di hadapan rumah prilly yang masih tampak terlihat sepi.
Semilir angin pagi menggelitik mata lentik ali, sehingga membuat ali menyipitkan matanya.
Dia turun dengan pelan dari motornya dan melangkah perlahan.
'Tok..tok..tok' ketukan pelan ali lakukan agar tak mengganggu sang empunya rumah.
Ternyata tak perlu menunggu lama, suara langkah terdengar dari dalam rumah prilly.
'Klik' suara kunci rumah dibuka dan pintu terbuka perlahan.
"Eh bang" sapa raja yang ternyata membukakan pintu.
"Eh ja" sapa ali balik, dan tersenyum kaku saat melihat raja menyembulkan kepalanya di balik pintu rumahnya.
"Prillynya.. ada kan ja?" Tanya ali hati hati, tersirat rasa tak enak hati karena kejadian semalam.
Raja tampak menggaruk garuk kepalanya, kebingungan mau menjawab apa.
"Ng.. ada bang" jawab raja ragu.
"Oh syukur deh. Gue mau ketemu dia bisa kan ja?" Tanya ali lagi, harap harap cemas. Takut prilly masih menghindarinya.
"Ng.. kak illy lagi sakit bang. Jadi kayanya ga bisa ditemuin dulu" jawab raja takut takut.

"Sakit?" Tanya ali kaget. "Iya bang. Semalem pulang basah kuyup. Tengah malemnya kak illy menggigil, badannya panas banget" jelas raja dengan wajah sedihnya. Teringat lagi dengan dulu. Dengan cerita mamanya. Sesuatu hal terjadi. Membuat prilly lupa dengan memori masa lalunya. Saat masa kecilnya yang seharusnya penuh kenangan yang tak akan dilupakan oleh prilly, namun sayang takdir menyuruhnya untuk melupakannya.
Ali terpaku saat raja mengatakan prilly pulang dalam keadaan basah kuyup. Prilly pergi meninggalkan rumahnya pukul delapan malam. Saat itu hujan sudah reda. Dan hujan kembali turun saat pukul sembilan malam. Dalam waktu satu jam prilly kemana? Sehingga membuatnya kembali berbasah kuyup?
Ali mengerutkan keningnya, berpikir keras.
"Sekarang keadaannya gimana ja?" Tanya ali cemas. "Emm.. masih panas sih bang badannya" jawab raja pelan dan menelengkan kepalanya melirik pintu kamar prilly yang masih tertutup.
"Hm.. jadi belum bisa di liat ya" ucap ali, ikut melirik pintu kamar prilly yang terlihat samar samar.
Raja mengangguk pelan.
Ali mendesah, bersandar di dinding rumah prilly menatap kosong ke arah jalanan yang masih basah bekas hujan lebat semalam.
'Pril, gue tau gimana besarnya perasaan lo ke gue. Tapi, lo ga seharusnya ngelakuin ini'

"Yaudah ja, bilang ke prilly nanti pulang sekolah gue kesini lagi" pesan ali, kembali berdiri tegap menatap raja yang menungguinya dengan diam.
"Ng.. oke bang" jawab raja.
Ali tersenyum sebentar, kemudian dia melangkah pergi mendekati motornya dengan gontai. Dia menggeleng pelan, tak mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi.

~~

Prilly mengerjapkan matanya. Kepalanya masih terasa sangat pusing akibat kehujanan (lagi) semalam.
"I, udah bangun?" Tiba tiba mamanya menyembulkan kepalanya di balik pintu kamar prilly.
Prilly yang baru merubah posisi tidurnya, menyembulkan wajahnya dari balik selimut doraemonnya yang masih menutupi seluruh tubuhnya.
"Udah ma" jawabnya, dengan suaranya yang serak dan bindeng akibat flu yang ternyata sudah melandanya.
"Yaudah masuk aja" samar samar prilly mendengar suara mamanya seperti berbincang dengan seseorang di depan pintu kamarnya.
Pintu kamar prilly terbuka lebar, ali tiba tiba muncul dan berjalan perlahan mendekati prilly yang masih terbaring di kasurnya.
"Hai pril" sapa ali kaku, takut kalau prilly masih marah padanya karena kejadian semalam.
Prilly yang menyadari ali datang, langsung membalikkan badannya membelakangi ali yang baru saja duduk di pinggiran kasur prilly.

girlfriend vs footballजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें