"Bakso sama es teh" balas Vania.

"Gue samain" timpal Naya.

Dara mengangguk. Ia pun mulai memesan makanan. Tidak lama setelah kepergian Dara, Saga dan Reza datang lalu duduk di kursi kosong.

"Hai Juliet, Abang Romeo datang" goda Reza seraya menaruh piring berisikan siomay di atas meja, tidak lupa juga sebotol minuman.

"Najis, gantengan Romeo daripada lo" ketus Vania.

Saga seperti biasa membawa bekal dari rumah buatan ibunya tercinta, Vera. Bahkan Naya bisa menilai makanan Saga sangat sehat.

Tidak lama pun Dara membawa pesanan makanan mereka. Ia duduk berseberangan dengan Saga.

Saat Dara akan menyuapkan bakso ke dalam mulutnya, Saga terlebih dahulu mengambil alih sendoknya. Ia menukar bakso Dara dengan bekal yang ia bawa. Naya, Vania dan juga Reza yang melihatnya pun speechless.

"Ba-" Dara tidak melanjutkan protesnya saat Saga menatap tajam ke arah dirinya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, mau tidak mau ia makan bekal yang Saga bawa.

"Bucin versi Saga sama Dara pake telepati, serem gue" ucap Reza membuat Dara mendelik tajam ke arah Reza, sedangkan Naya dan Vania terkekeh geli.

"Elang belum ada perkembangan Nay?" tanya Vania hati-hati.

"Belum" jawab Naya lesu.

"Abis pulang sekolah kita jenguk Elang yuk" ajak Reza, mereka pun mengangguk menyetujui.

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi, para siswa-siswi berbondong-bondong keluar kelas. Tersisa Naya dan teman-temannya menunggu kedatangan Reza dan Saga.

"Ayo berangkat sekarang" ucap Reza yang datang bersama Saga.

"Lo berdua naik motor?" tanya Vania.

"Iya gue boncengin bebep Saga" balas Reza menggandeng tangan Saga.

Saga menghempaskan tangan Reza, "najis mugholadoh" desis Saga datar lalu berjalan meninggalkan mereka.

"Sayangggg tunggu!!!" teriak Reza berlari menyusul Saga.

Naya dan teman-temannya ikut menyusul mereka dari belakang seraya menggelengkan kepalanya melihat ada saja tingkah Reza.

Mereka telah sampai di rumah sakit. Naya menenteng paper bag yang berisikan pakaian ganti, tadi Naya sempat pulang ke mansion sebentar.

Mereka mulai memasuki rumah sakit, banyak orang-orang berlalu lalang. Saat sampai di ruang ICU, wajah Naya menjadi panik saat Elang tidak ada di ruangannya.

"Elang kemana?" gumam Naya.

Dara memberhentikan salah satu suster, "Suster, pasien yang tadinya dirawat di ruang ICU kemana ya?" tanya Dara.

"3 jam yang lalu pasien telah sadar, pasien telah di pindahkan ke ruang VVIP C" jelas Suster tersebut.

Dara mengangguk, "terimakasih"

Naya bernafas lega saat mendengar kabar bahwa Elang telah sadar. Buru-buru ia berjalan ke arah lift diikuti oleh teman-temannya di belakang.

Perlahan Naya membuka pintu ruang inap Elang. Naya tertegun saat melihat Elang yang sedang bermesraan bersama Aurell disana.

Naya tersenyum paksa, ia mendekat ke arah Elang sedangkan teman-temannya menunggu di pintu. Mereka mengumpati Aurell dalam hati.

"Gimana keadaan lo?" tanya Naya.

"Lo siapa?"

Deg!

Naya terkejut mendengar ucapan Elang, sedangkan Aurell tersenyum miring ke arah Naya.

Menurut kalian, Elang kenapa?

TBC

Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Follback? DM aja pasti dibales:)
Unfoll? Unfoll balik dong

NEXT?

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن