PART 2

3 0 0
                                    


Rebecca menghempaskan tubuhnya ke kasur.Merasa sangat lelah karena dia harus beberapa kali take ulang.

Ahhkkk sial..ini semua gara-gara Reyand  gerutunya.

Rebecca teringat dengan koran yang tak sempat ia kembalikan,dengan cepat ia membuka tasnya mencari alamat dimana tempat itu berada.

Sip...akhirnya dia menemukan alamat tempat itu...tak jauh dari tempatnya tinggal .Hanya 1 jam perjalanan.

Rebecca mencari kontak Refano.

TO FANO UGLE

               Fano??lo belum matikan.

Gue gak bakal mati sebelum nikah sama lo

       Oke sip...lo masih ngga waras.


Cuman sama lo gue ngga waras.

                                         Buaya

G papa di bilang buaya sma lo .

           Gue mau ke lokasi desa yang di koran

Tunggu...gue jemput.

Gue ingetin jangan ngomong ke Reyand sama Ghifani.

Oke...demi lo.

Cepet

Depan rumah lo.

Oke gue turun.

Tanpa sempat mengganti pakaian Rebecca hanya menanggalkan seragamnya,dan mengambil hoodie biru berukuran king size yang sampai menutupi lututnya .

Refano menatap Rebecca dengan penuh arti.

"Knpa ...??Ada yang salah "Tanya Rebecca.

"Lo ngga salah kostum,lo juga blom mandi"Seru Refano.

"Terserah gue.Ayo cepet"Timpas Rebecca lalu membuka pintu mobil Refano.

Refano hanya bisa menghela nafasnya.

Tak ada perbincangan di dalam mobil.

"Stoppppp"Pinta Rebecca.

"Serius ini tempatnya ngga salah tempat kita,mna ngga ada cahaya gelap bnget ,ini hutan  belantara ?"Tanya Refano yang mulai melihat lihat sekelilingnya di kaca mobil.

"Iya...gue serius,di GPS tepat bngt disini"tukas Rebecca,lalu membuka pintu mobil,namun terhenti oleh Refano.

"Tunggu....."Cegah Refano.

Rebecca menatap Refano  penuh tanya.

"Jangan dulu di buka..."Pinta Refano kembali.

Wajah Refano terlihat cemas,dan Rebecca melihat kecemasan itu.

"Why...?"Tanya Rebecca mengecilkan suaranya.

"Gue rasa kita bukan di dunia kita"

"Hah...."Rebecca tak bisa mencerna apa yang dikatakan Refano.

PETUAHWhere stories live. Discover now