15 : Yeonjun, down't avoid me!

Start from the beginning
                                        

Yeonjun juga bangkit dari duduknya, hendak menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Calon suami idaman banget emang Yeonjun yang satu ini.

Kalau lagi waras sih.

Sementara buntalan itu kini kembali rebahan santai diatas kasurnya sembari menonton serial kartun pagi tentang seorang perempuan berambut bob dengan tas ransel ungu dan temannya yang memakai sepatu merah.

Ddubin menyukai serial kartun pagi ini. Menurut dia, karakter bersepatu boots merah itu mirip Yeonjun soalnya.

Jadi, semenjak Yeonjun memperkenalkan serial kartun berakhlak ini padanya, setiap pagi, buntalan menggemaskan berbulu itu sudah anteng didepan televisi. Demi melihat Yeonjun versi lainnya.

Untung saja si rambut pirang tidak mengetahui soal ini. Bisa bisa si Ddubin benaran dibuat sate kelinci.

Yeonjun kembali dari dapur setelah selesai membuat roti bakar. Buntalannya belakangan ini entah kenapa sedang kobam roti bakar. Terbukti dengan, baru saja Yeonjun keluar dari dapur, buntalan itu langsung berlari menghampirinya karena aroma dari roti bakar itu pasti sudah memanggilnya.

Mereka berdua makan dengan tenang. Nggak tenang sih sebenarnya. Karena Yeonjun beberapa kali mencoba mencomot roti bakar jatah buntalannya dan kelinci gendut itu membalas dengan menatap marah juga memukul mukul tangan nakal Yeonjun menggunakan kaki kecilnya.

Hehe. Yeonjun suka sekali menggoda kelinci buntalnya. Sangat menggemaskan.

Setelah acara makan sambil menonton kartun perempuan berambut bob dan kembaran Yeonjun, buntalan itu mendahului tuannya menuju ke kamar mandi dengan berlari.

Ini nih hal lain yang kelinci gendut itu sukai selain makanan.

Menyikat gigi.

Well. Awalnya, ia dan sikat gigi beserta pastanya adalah musuh bebuyutan. Setiap kali bertemu, buntalan itu akan sudah siap dimode tempurnya untuk baku hantam dengan sang sikat gigi.

Oleh karena itu, Yeonjun dan akal bulusnya bekerja. Ia membeli sebuah sikat gigi berukuran sedang yang bisa membersihkan sendiri tanpa harus digerakkan. Saat ditekan tombolnya, sikat gigi itu bergetar sendiri untuk membersihkan. Dan Ddubin dengan segala rasa penasarannya jelas saja tertarik.

Sejak itulah ia menyukai kegiatan menyikat gigi. Sekarang pun, buntalan itu sudah berada didepan wastafel dan sudah meloncat loncat dengan netra yang berbinar terang juga kedua telinganya yang ikut bergerak gerak senang, meminta Yeonjun untuk segera menaikkannya keatas.

Binar dimatanya semakin cerah saat melihat Yeonjun sudah siap dengan sikat gigi favoritnya. Buntalan itu membuka mulutnya semangat, dan Yeonjun pun dengan segera menekan tombol getarnya dan memasukkan sikat gigi itu kedalam mulut kecil buntalannya.

Yeonjun tertawa saat melihat tubuh bulat kelincinya bergerak gerak seirama dengan sikat gigi itu. Terutama melihat kepalanya yang seperti sedang disko.

Ia pun mulai membersihkan gigi gigi kecil buntalannya. Walaupun sudah bergetar begitu tetap saja harus digerakkan.

Selesai menyikat gigi, Yeonjun menyodorkan sebuah gayung berisi air bersih untuk kumur kumur kelincinya. Dan karena terlalu semangat, saat meletakkan kaki kecilnya ke mulut gayung untuk menahan bobot tubuhnya, kelinci itu malah nyungsep dan berakhir nyebur ke dalam gayung yang berisi air penuh.

Yang dilakukan Yeonjun? Tentu saja menertawainya.

Ciri ciri majikan yang boleh dibantai. Hm.

***

"Yeonjun"

"Oy. Tumben lo nyapa duluan. Yang lain mana?"

Hello, ddubin! - yeonbinWhere stories live. Discover now