2 : Ddubin and Bread

15.1K 2.6K 1.3K
                                        

Yeonjun memijat pelipisnya. Bingung harus ia apakan buntalan di pangkuannya ini.

Sementara yang dipikirkan malah anteng usel usel kedalam jaket pemiliknya.

"Eh eh gak boleh masuk kedalem kaos, sayang. Ini bukan dirumah. Gak boleh. Dijaket aja, ya?"

Another kekurbelan Yeonjun.

Kelinci bercorak coklat itu menatap tuannya. Tapi bukan dengan tatapan berbinar terang seperti biasa, melainkan dengan tatapan yang seakan menandakan kalau dia sedang marah.

"Jangan marah dong. Hm? Kita kan ditempat umum, gak boleh seenaknya"

Tidak mendengarkan, kelinci itu tetap menatap Yeonjun tak bersahabat.

"Kenapa? Mau ngambek? Jangan dong"

Si Ddubin memalingkan wajahnya. Tanpa aba aba berbalik lagi dan menggigit lengan Yeonjun sebelum meloncat turun dari pangkuannya ke lantai bus dan berlari ke arah depan.

Orang orang yang kaget karena kehadiran buntalan putih coklat menggemaskan itu lantas saling menjerit dan menaikan kakinya ke atas kursi saat merasakan ada bulu bulu halus yang menyapu permukaan kulit mereka.

Kacau.

Yeonjun semakin panik mencari dimana buntalan menyebalkan itu sekarang. Takut kalau dia ketakutan, tertendang, atau yang lebih parah terinjak. Kalau sampai is dead kan tidak lucu.

Yeonjun berlari ke arah depan saat melihat buntalan itu sedang berusaha naik ke tempat pak supir berada.

Dengan segera Yeonjun mengambilnya dan memasukannya ke dalam tas.

Yeonjun tersenyum canggung saat pak Sopir yang dia kenal, pak Hoseok memandangnya. "Kamu ngapain bawa kelinci ke sini, Yeonjun?"

Dan begitulah. Keadaan bus berwarna biru itu kacau karena ulah kelinci bulatnya.

***

"Ddubin nakal. Harus dihukum pokoknya"

Yeonjun berbicara ke dalam tasnya sambil memarahi apa yang ada didalam tasnya itu. Sementara yang dimarahi cuek dengan kedua telinga kelincinya itu menutup ke bawah, seakan enggan mendengarkan pemiliknya berbicara.

"Bin" panggil Yeonjun tapi yang dipanggil tetap enggan menatapnya.

Yeonjun menghela nafasnya. "Ya udah iya, maaf. Tapi kamu juga gak boleh seenaknya kalo ditempat umum gitu. Oke?" ujarnya lembut.

Kelinci itu menatapnya. Kemudian kedua telinganya perlahan naik dan binar cerah dikedua matanya kembali lagi.

Syukurlah.

"Good boy" Yeonjun tersenyum kemudian menggesekkan hidungnya pada hidung kelincinya.

"Woy!"

Yeonjun menoleh ketika seseorang menepuk bahunya. Ada 3 teman laknatnya yang cengar cengir sembari memandang dia—minus Taehyun.

"Ngapain lo diem disini? Masuk elah kelas lo bentar lagi"

Yeonjun menatap ketiga temannya. "Lo bertiga yang kelasnya masih lama siapa?" tanyanya tiba tiba.

Hyunjin mengacungkan tangannya. "Gue. Dosennya mendadak gak bisa masuk. Jadi gue ada kelas lagi nanti jam 12. Kenapa emang?"

Yeonjun mengeluarkan Ddubin dari dalam tasnya. Yang mana membuat ketiga temannya itu kaget termasuk Taehyun.

"Lo ngapain bawa kelinci lo ke kampus, pinter" Yohan mencak mencak melihatnya.

"Tau. Biar apa coba" timpal Hyunjin membenarkan.

Hello, ddubin! - yeonbinWhere stories live. Discover now