4

3.4K 250 0
                                    

Angin malam mulai menyeruak menusuk kedalam kulit seakan memperingatkan sudah terlalu larut untuk tetap berdiam diri diluar. Aku melangkah menuju hotel dengan berjalan santai sampai tiba didalam kamar, membersihkan diri lalu beranjak tidur.

Pagi ini kegiatan liburan sudah sesuai yang dijadwalkan dengan rentetan banyak sekali kegiatan permainan mulai dari games yang menurutku sangat konyol dan kuis kuis yang tentunya akan ada hadiahnya. Juga ada acara kami semua berkeliling pantai menggunakan angkutan khas pulau ini.

Suasana sangat ramai bahkan beberapa terlihat membawa gitar kecil untuk sekedar bernyanyi nyanyi santai.

Entah ini kebetulan atau memang ulah dari David aku semobil dengan gadis itu. Aku merasa dia sedikit canggung karena tidak berani menatapku tapi aku sempat melihatnya mencuri pandang padaku. Tak ingin canggung dan membuatnya sedikit lebih nyaman jadi aku memakai kacamata hitamku.

Sedari tadi David terus berbuat ulah dengan candaan yang memang sangat garing dan tidak bermutu sebenarnya. Aku tau dia melakukannya agar kami yang berada dimobil ini merasa santai dan nyaman karena kehadiranku dan juga David.

Jalanan dipulau ini memang belum semuanya beraspal jadi masih banyak jalan yang tidak rata. Sampai goncangan terasa sangat kencang membuat gadis itu terpental dan hampir jatuh. Ya mobil ini sebenarnya terbuka hanya di isi kursi saja tanpa pengaman.

"Astaga..... Renaaa..." pekik ku dan memegangintubuhnya dan sedikit menarik kedalam mendekat badanku

Tak luput dari pandangan semua yang berada disana semua mata memandang. Aku yang masih tertegun terlebih gadis itu masih terlihat kaget.

"Eheeemmmm.... " ya jelas sekali itu pasti suara David

"Kam... kamu gpp kan maaf saya lancang menyentuh kamu..." ucapku sedikit terbata karena takut menyinggungnya

"Iya pak terimakasih..." jawabnya sambil tertunduk malu

Setelah kejadian siang tadi kalian pasti tau bagaimana David melihatku dan lebih tepatnya menggangguku. Aku tidak menghiraukannya dan tetap asik melihat mereka yang sedang bermain. Tentu aku juga memperhatikan gadis itu, iya namanya Renata Stevcova aku bahkan sudah tau nama lengkapnya. Tapi sedikit aneh kenapa aku jadi suka melihatnya padahal aku juga punya banyak teman wanita.

"Lu jatuh cinta ya...." David mengagetkanku dan menyodorkan sebotol bir kearahku

"Sakit dong..." jawabku sekenanya

"Perjuangin lah biar ga sakit... "

"Gila kan cewek sama kaya gw.... apakata orang nanti..."

"Ga ada yang salah selagi cinta dan lu ga ngerugiin orang lain, kenapa harus risih sama apa kata orang kan lu yang ngerasain dan jalani hidup lu..."

"Lu serius nih?" Tanyaku karena tiba tiba David bernada memang serius

"Lu harus tau Keni ga smua apa kata orang itu harus lu dengerin apalagi kalo mereka cuma komentarin doang hal yang negatif, dengerin aja apa kata hati lu sendiri... dan selama itu bikin lu bahagia gw pasti dukung apapun keadaan lu.. bahkan lu punya mami yang sangat sayang sama lu..."

"Vid... kok gw jadi melow denger lu ngomong gini, tapi makasih ya lu emang terbaik deh ga kapok deket gw"

"Ehh jadi lu beneran suka nih sama itu cewek?"

"Bisa jadi sih soalnya ga tau kenapa tiap liat dia bawaannya jadi beda Vid... tapi ...."

"Ga usah tapi tapi dulu gw tau lu mikirnya kemana... lu jujur aja sama hati lu... ga ada yang salah kalau udah ngomongin cinta.. oh iya kaya dia juga belum tau apa apa tentang lu..."

"Udah biasa kali orang ga tau gw siapa"

Ya David benar sepertinya gadis itu tidak tau mengenai diriku sebenarnya. Mungkin perkataan David ada benarnya biar bagaimana juga ini adalah hidupku dan semua ada ditanganku sendiri.

Acara masih terus berlanjut dan aku masih disini memperhatikan tingkah laku mereka semua. Cukup senang melihat semua bisa bersenda gurau tanpa ada beban dan target pekerjaan. Ya setidaknya sampai liburan ini selesai dan kembali kerutinitas semula.

•••••••

Dan waktu libur telah selesai sore ini kami semua diharuskan kembali dan mempersiapkan untuk bekerja kembali.

Aku dan David memang sengaja pergi dengan mobil pribadi berbeda dengan semua staff yang menggunakan bus. Jadi aku pun membereskan semua barang bawaan laku ku masukkan kedalam mobil.

"Ken gw urus administrasi dulu ya ntar tungguin gw jangan ditinggal.." kata David menepuk pundakku

"Eeeehh nyelonong pergi ini barang lu..." aku sedikit berteriak karena barang David malah diletakkan dikamarku

"Sekalian bawain kan cuma baju doang hehehe" ujar David dan pergi keluar kamar hotel

Aku memang sangat kesal dengan tingkahnya yang terkadang aneh dan seenaknya seperti ini. Tak mau berlama lama aku membawa semua tas sekaligus ya karena memang aku pun hanya membawa satu tas ransel saja.

Sampai dilobby hotel aku tidak melihat keberadaan David, aku melanjutkan langkahku langsung menuju parkiran. Dimana tiga bus berjajar juga untuk mengangkut yang lainnya.

Dan setelah semuanya beres kami semua kembali menempuh perjalanan pulang.

Be My EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang