HIDANGAN-HIDANGAN "UPNORMAL" DARI UTARA

15 2 0
                                    

Topik 10. Makanan Negara Lain

Dalam mitologi Nordik disebutkan bahwa makanan favorit para dewa adalah daging domba. Di Asgard terdapat domba yang bernama Heidrun. Domba tersebut akan hidup lagi keesokan paginya meski telah disembelih dan disantap. Jadi di Asgard tidak akan kekurangan daging domba. Namanya juga mitologi, hal-hal ajaib bisa saja terjadi.

Domba juga merupakan makanan favorit di Faroe Island, sebuah pulau yang bertetangga dengan Iceland di dekat kutup utara. Meskipun di sana domba-dombanya tidak bisa hidup lagi setelah disembelih. Konon, domba adalah penghuni asli pulau tersebut sebelum tersentuh manusia. Faroe Island pun punya julukan pulau domba karena alasan tersebut. Domba yang ada di Iceland katanya juga berasal dari pulau ini. Bangsa Viking membawanya saat migrasi. Sampai sekarang jumlah domba di sana juga masih lebih banyak dari jumlah penghuni manusia.

Warga Faroe Island punya makanan khas yang bahan utamanya adalah daging domba. Cara membuatnya pun sangat unik, jauh berbeda dari cara pengolahan di negara-negara lain.

Andrew Zimmern, seorang pakar kuliner sekaligus produser dan pembawa acara Bizzare Food mengunjungi Faroe Island dan Iceland. Dia menunjukkan beberapa makanan aneh dan unik dari kedua negara tersebut di Travel Channel miliknya. Salah satunya adalah pengolahan daging domba oleh sebuah keluarga penduduk asli. Mereka mengolah domba sesuai tradisi yang sudah turun temurun. Dalam tayangan tersebut diperlihatkan bagaimana seluruh bagian seekor domba dimanfaatkan tanpa ada yang dibuang kecuali kotorannya.

Pertama-tama domba pilihan disembelih dan darahnya dimasukkan dalam sebuah wadah. Kulit domba dipisahkan dari daging dengan hati-hati agar tetap utuh kemudian ditaburi garam untuk dijadikan selimut. Jeroan domba diambil semua, dibersihkan untuk diolah menjadi hidangan khas.

Sampai diproses ini memang masih terlihat normal-normal saja. Cara penanganan domba yang disembelih hampir sama dengan negara-negara lain. Yang menjadikan hidangan dari domba ini unik dan upnormal adalah proses selanjutnya. Alih-alih memasak rendang atau sate dari daging tersebut, masyarakat Faroe Island akan mengikat daging domba tadi untuk dikeringkan dan baru memakannya 6 sampai 9 bulan kemudian. Mereka menggantungnya dalam sebuah ruangan yang dipersiapkan untuk ruang penyimpanan. Bukan ruangan yang istimewa, hanya pondok kayu yang fentilasi udaranya lancar.Mereka menyebut ruangan tersebut hjallur. Tidak ada rempah-rempah, tidak ada bumbu khusus, tidak menggunakan asap maupun garam, mereka hanya menggantungnya begitu saja dan membiarkan alam yang bekerja. Proses pengeringan alami. Keluarga tersebut menjelaskan kepada Zimmern bahwa udara di sana sangat dingin dan mengandung garam. Itulah sebabnya daging tidak akan membusuk tetapi justru menjadi lezat. Saat diiris, tekstur daging domba yang telah melalui masa simpan terlihat bagus dan berwarna pink tua yang disebut Zimmern seperti kelopak mawar. Daging domba kering ini langsung dimakan tanpa melewati proses memasak lagi. Nama hidangan dari domba yang dikeringkan ini adalah Skerpikjøt. Biasanya dimakan bersama roti gandum.

Skerpikjøt dapat diartikan digantung pada kaki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Skerpikjøt dapat diartikan digantung pada kaki. Sumber : pinterest

Cara yang hampir sama digunakan di Iceland untuk memproses salah satu makanan upnormal mereka, Hákarl. Bahan utama Hákarl adalah Hiu Abu-Abu (Greenlandic Shark). Setelah berhasil ditangkap, ikan hiu besar yang harus diangkut menggunakan excavator itu dipotong-potong sekitar 5-10kg per potongnya. Langkah selanjutnya adalah menyimpannya dalam boks kayu dengan ramuan fermentasi selama 6-8 minggu. Terakhir, mereka menggantungnya di rumah dengan udara terbuka dan menunggu fermentasi sempurna sekitar 3 bulan baru Hákarl bisa dinikmati. Sebutan lain untuk makanan ini adalah Rotten Shark alias Hiu Busuk. Pada dasarnya Hiu Abu-Abu ini beracun jika dikonsumsi dalam keadaan segar. Para Viking menemukan cara agar hiu bisa dimakan yaitu dengan membiarkannya membusuk dulu sehingga racun-racunnya menguap. Kata Zimmern sih aromanya seperti amoniak, tetapi setelah dimakan akan muncul rasa manis. Karena beraroma sangat tajam, pabrik pengolah Hákarl terletak jauh dari pemukiman penduduk.

PROJECT 19 Manual Guidance for Misguided GhostsWhere stories live. Discover now