Penderitaan Tersembunyi
Seperti biasa hariku diawali dengan bangun pagi pagi pukul 5 pagi. Tentunya untuk membuatkan mandi,bebenah,dan membuatkan sarapan untuk bibiku pamanku dan saudara perempuanku.
Ibuku ayahku? Mereka meninggal saat usiaku menginjak 9 tahun,dimana mereka ingin menjemputku tetapi tertabrak oleh supir trek yang tak sengaja.
Aku diadopsi oleh paman dan bibiku yang mempunyai satu anak perempuan. Tentunya ini membuatku tertekan oleh mereka,karena mereka tidak memperlakukanku dengan tidak adil.
"Sarapan sudah disiapkan mohon keluar untuk makan pagi"
teriakku sambil melahap satu sendok nasi dan telur
"Hei! Aku punya telinga untuk mendengar rumah ini terlalu kecil dan kamu membuat teriakan maut sombong sekali"
kata saudara perempuanku
"Makanya mama kalo ngadopsi anak itu lihat dulu luarnya dari dulu apakah gabriel terlihat baik?!"
Kata pamanku menunjukku dan menatapku seperti harimau melihat mangsanya
"ADOPSI?! AKU BERFIKIR DULU DIA MEMLIKI HARTA WARISAN DARI KEDUA ORANG TUANYA! NYATANYA APA DIA MENGINGATNYA?! DASAR ANAK BODOH!"
Kata bibiku dengan kejam dan berteriak
"Bukankah itu terlalu kejam bibi? Aku berangkat terimakasih atas makanannya"
Kataku yang hanya bisa menutupi kesedihan oleh kata kasar mereka
"Enyahlah! Dan jangan pernah melihatku seolah aku mengadopsimu saat disekolah MENEGRTI?!?!"
Kata saudara perempuanku
Aku tidak mempedulikannya karena aku sudah muak dengan mereka semua
Dan kalian tahu? Bukan hanya di rumah paman dan bibi saja aku diperlakukan seperti sampah tetapi di sekolahpun aku cukup terkenal dengan "anak si polos cerdas yatim piatu"
Ya begitulah, aku bukannya tidak mengadu kepada guru tetapi karna aku tidak ingin memperpanjang masalah ini
DUBRAKK
Aku terjatuh saat berjalan menyelusuri lorong sambil bengong
"Ups sorry, gue gatau lo ada disitu"
Ucap salah satu anak gank di sekolah yang terkenal dengan kekuasaannya dan kejahatannya
Dilawan? Dia anak dari kepala sekolah yang manja dan hidup dipenuhi dengan kemewahan,tentu banyak lelaki yang mengincar kepadanya
YOU ARE READING
The Magic Comes After This
Teen Fiction✓Karya: Ruth Graciana Siapa yang menyangka jika mereka melihatku tetapi hanya berpose seolah olah mereka tidak mengenaliku? Bisa dibilang itu hanyalah cara berfikir seseorang yang tidak efektif. Mereka mengira berfikir seperti itulah adalah buruk k...
