1,the morning

36 3 0
                                    

"Ashley Faustus!,jangan lupakan makan siangmu!".
Teriak mamaku dari balik pintu dapur.

"Mama,titipkan saja pada Kakak,aku mau menjemput Grell dulu!".
Jawabku sambil memakai sepatu sambil terlompat-lompat kecil, mencoba untuk menyeimbangkan badan ku.

Namaku Ashley Cole Faustus.

Seorang gadis biasa yang bersekolah di Lenburgh London Senior High School.

Ingat ya,hanya-gadis-biasa!.

Dengan sopan aku mengetuk pintu rumah itu dan berkata.
"Per-mi-si~".

"Ah Ashley ya?,Grell sedang sarapan,apa kau sudah sarapan nak?".

Dari balik pintu rumah itu, keluar seorang wanita,dengan rambut merah menyala dan mata kuning yang cerah,ya dia adalah ibunya Grell,dia sangat cantik!,dia punya pesona yang sulit dijelaskan!,tapi walau begitu beliau sangat ramah dan lembut,tipikal ibu idaman deh!.

"Aduh Nyonya Sutcliff,saya sudah sarapan kok, tidak usah repot-repot".

"Sudah ku bilang panggil saja bibi Emma,kau ini".

"Te-he!,baiklah bibi Emma!"

Ini kediaman keluarga Sutcliff, rumahnya lumayan besar deh,maklum saja,papanya Grell seorang pengusaha penerbit buku,tidak heran jika Grell bisa selalu mentraktirku seharian penuh setiap hari Sabtu diakhir bulan.

Kami sudah berteman dari kecil, keluargaku dan keluarga Grell sudah berteman baik, tapi mereka tidak punya rencana menjodohkan kami kok.

"Hey Ashy(panggilan singkat Ashley)!".

Suara itu!,si lamban ini lama sekali!.

"Oy Snail(siput/lambat)!,kau ini makan berapa mangkok sereal hah?,aku heran berat badan mu tidak naik-naik..".

"Bukan begitu Ash,aku sedang cuci piring barusan, ayolah jangan marah".

Dan ini anaknya bibi Emma sekaligus teman masa kecilku,Grell Sutcliff,dia menuruni sifat dan rupa ibunya,dia ramah dan baik, terkadang menjengkelkan dan menyebalkan,rambut merahnya dibiarkan panjang sebahu dan diikat,matanya hijau muda dengan pupil kuning cerah seperti ibunya, percaya atau tidak,dia kelihatan tampan dengan style seperti itu.

"Baiklah, ayo,atau Si kembar Phantom pendek itu akan cerewet sampai istirahat makan siang nanti..".

"Baik-baik".

Setelah itu aku dan Grell pun pamit dari rumah kediaman Sutcliff dan menuju kediaman keluarga Phantomhive.

.
.
.
.
.
.
.

"CIEL!,VIEL!"

Nah yang satu ini kediaman Phantomhive,rumah ini tidak kalah besarnya dengan rumah milik Grell,karena Ayah si kembar ini seorang pengusaha mainan paling terkenal di Inggris, bayangkan saja cabangnya ada 38, tersebar penuh ke seluruh Inggris.

Author POV.

"Hei Ciel,kau menunggu apa lagi?".

Kata Viel yang melihat Ciel kembarannya itu termenung didepan cermin besar dikamar mereka.

"Aku merasa ada yang kurang".

Jawab Ciel sambil masih menatap ke arah cermin besar itu.

"Oh ayolah,kau sudah berada disana dari 20 menit yang lalu, cepatlah".

"Hey Viel".

"Hmm..?"

"Apakah aku kurang tampan..?".

Gedubrak

"CIEEEEL..!!!".

Ashley POV.

"Uh,Kakek Tanaka,apa Mereka baik-baik saja".

Tanyaku pada kakek Tanaka,kepala pelayan di rumah besar itu, beliau sudah bekerja di sana kurang lebih 20 tahun,tapi aku heran dia belum pensiun,kakek ini memang hebat.

"Maaf jika tuan muda mengganggu,mereka selalu seperti itu akhir-akhir ini".

"A-ah tidak,mereka sudah pernah lebih parah dari itu kok disekolah,tapi tidak apa-apa".
Kataku menjawab,mencoba sopan.

"Apa kau yakin mereka baik-baik saja?".
Bisik Grell ke telinga ku.

"Oh ayolah Sutcliff,mereka lebih menggila di perayaan paskah tahun lalu".
Jawabku pada Grell,tentu saja sambil berbisik.

"Ashy!". Ciel

"Senior Ashley!". Viel

Teriak Ciel dan Viel hampir bersamaan walau mereka mengucapkannya dengan berbeda.

Ciel Han Phantomhive dan Viel Han Phantomhive,si kembar yang sifatnya sangat bertolak belakang,jika Ciel anak yang ramah dan sering tersenyum berbeda lagi dengan Viel.

Dia adalah anak yang sering cemberut dan tidak banyak senyum,kalau dia tersenyum,antara dia sedang sangat senang atau sedang benar-benar marah yang mengerikan,tapi dia adalah anak yang baik meski banyak yang tidak menduga itu,dia selalu bertanggung jawab dan lebih memilih mandiri,tidak suka yang namanya disentuh orang lain,dan juga anak yang benar-benar sopan.

"Pagi kembar,ayo kita berangkat kalau begitu".

T
.
B
.
C

"A Silent Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang