EXPLANATION

Mulai dari awal
                                    

Semoga bisa mengobati kangen kalian~
Jangan lupa Vote dan komentarnya yaa..

Selamat membaca 🤗🤗




Chapter 13
EXPLANATION

                Sunny tidak pernah membayangkan dirinya untuk bisa berada di Negara ini, karena terakhir kali dia berada disini dia mengalami pengalaman yang membuatnya bersumpah untuk tidak kembali lagi. Sumpah yang sayangnya harus dia langgar karena seorang Jungkook. Iya, semua ini karena Jungkook. Jika saja Jungkook melarangnya pergi, dia mungkin tidak akan berada ditempat ini.

Tidak lupa sebelum berangkat, Sunny memposting sesuatu di feed KakaoStory-nya. Foto dari password dan tiket pesawatnya. Tindakan yang dengan langsung menarik perhatian teman-temannya sehingga mereka meninggalkan komentar dipostingan itu. Wajar saja, Sunny adalah orang yang sangat jarang memposting sesuatu di KakaoStory, jika saja bukan untuk membuat Jungkook mengetahui apa yang dia lakukan, Sunny tidak akan menyibukan diri untuk mengupload hal-hal seperti itu.

"Apa kau benar-benar disini?"

Tentu saja postingan itu juga memancing seseorang yang sangat mengharapkan kehadiran Sunny sehingga tanpa pikir panjang langsung meninggalkan pesan untuk Sunny.

"Iya." Pesan itu langsung mendapatkan balasan dari Sunny.

Jujur saja, Sunny lebih memilih berada di apartmentnya, berendam di bathtub sembari menonton film apapun yang bisa dia temukan di Netflix dan menghabiskan beberapa gelas wine.

Tapi saat ini? Dia hanya bisa berbaring di atas tempat tidur hotel di lantai 15 dengan curtain jendela yang terbuka lebar.

Memandangi langit biru tanpa awan diluar sana, pemandangan langit biru yang dulu selalu dinikmatinya bersama seseorang yang bahkan tidak ingin dia sebutkan namanya.

"Ibarat matahari dan langit biru, kau adalah matahari dan aku adalah langit biru. Kita selalu bersama, tidak terpisahkan. Jika menghilang, kita selalu menghilang bersama dibalik awan. Jadi mari selalu bersama dan jangan pernah berpisah."

Dengan nafas yang tercekat, Sunny membuka matanya.

"Sialan!" Batinnya sembari bangun dari tempat tidur dan menarik kasar curtain jendela sehingga pemandangan langit diluar sana tidak lagi terlihat – benar-benar tidak menyangka dia bisa dengan sekejap terlelap, mungkin karena perjalanannya selama hampir dua jam dari Korea yang menguras tenaga.

"Jadi mari selalu bersama dan jangan pernah berpisah. Omong kosong anak SMA macam apa itu?" Sunny memaki mimpi yang tidak diharapkan untuk dimimpikannya. Membenci kenyataan dimana dia pernah dengan sungguh-sungguh meyakini bahwa janji yang terucap kala itu bisa menjadi kenyataan. Janji yang ternyata hanya berakhir sebagai kata-kata tidak penting yang terucap dari pasangan remaja SMA yang terlalu naïf.

Banyak orang yang mungkin akan memandang remeh keadaan Sunny saat ini, karena begitupun dirinya. Entah sudah berapa kali dia menampar dirinya sendiri di depan cermin kamar mandi setelah menangisi rasa rindu dan kehilangan yang tidak bisa ditunjukannya kepada dunia.

Bagi banyak orang mungkin mudah untuk bisa move on dari patah hati, mencari pengganti adalah solusi terbaik yang selalu mereka berikan kepada orang lain, yang tanpa mereka sadari bahwa solusi itu tidak bisa mereka ambil jika mereka berada diposisi sebagai orang yang sedang terluka.

Bagaimana bisa memberikan hati yang sudah hancur kepada orang baru? Atau yang lebih buruknya lagi... Apa yang harus diberikan ketika sudah tidak ada lagi yang tersisa?

MY TIMELESS TIME || JUNGKOOK BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang