💫 bagian 1 💫

646 49 1
                                    

Pada malam dalam kegelapan aku mengatakan dan melakukan semuanya. Bahwa aku bisa memanjakan dan mengistirahatkan diriku yang sudah bekerja keras di saat terang.

Pada malam aku mendapatkan ketenangan dan menjadi siapa diriku sebenarnya. Dalam kesendirian aku bisa melakukannya.

Pada malam dengan kegelapan dan dalam kesendirian, aku menemukan kenyamananku.

"Kataku, Bintang yang paling terang dimalam hari itu... namanya Lintang, 'kan?"

Aku menoleh kebelakang saat mendengar suara asing yang berani mengganggu kesenanganku. Laki-laki dengan kaos hitam polos dengan balutan jaket jeans berwarna coklat muda tubuhnya terlihat tegap, apalagi celana jeans pensil warna hitam memperlihatkan betapa panjang kakinya.

Aku berdiri sembari menepuk membersihkan tanganku dari pasir taman.

"Ya, 'kan?" Lanjutnya. Aku masih diam, ambigu sekali. Dia bertanya namaku atau bagaimana?

"Mungkin?" Jawabku sedikit memiringkan kepalaku.

"Mana ada suatu nama dengan embel-embel 'mungkin'? Kecuali kamu ragu, atau memang kamu selalu ragu dengan segala sesuatu?"

Kulihat dia berjalan kearah ayunan yang tak jauh dari tempatku berdiri dan mendudukkan diri disana. Dia mendongak menatap langit, lengan panjangnya menunjuk atas yang mau tak mau aku mengikuti arah tunjuknya.

"Itu, Bintang paling besar dan terang, namanya Lintang." Katanya lagi sebelum menoleh kearahku sambil tersenyum manis dan tak lama kembali menatap langit.

"Dan disana juga banyak Bintang yang ingin menerangi malam." Kini telunjuknya bergerak memutar kearah langit malam.

"Sedih ya, sebanyak apapun Bintang ketika ada satu Lintang maka eksistensi mereka akan berkurang."
"Jangan khawatir, apapun keadaannya Bintang akan selalu bersinar. Dia akan melakukan apapun agar bisa melakukannya, bahkan memarahi Langit sekalipun karena menutupi mereka."
Lengannya turun tidak lagi menjunjuk langit. Menundukkan pandangannya sebentar lalu menatap lagi kearahku dengan senyum manisnya.

"Tapi, tau tidak yang lebih membuat sedih?" Ada jeda sebelum dia lanjut berbicara, "Pengorbanan yang Lintang alami sangat pedih dibalik Lintang yang berhasil membuat semua orang kagum dengan sinar terangnya."

Aku tau arah bicaranya.

"Bukan tentang sinar siapa yang paling terang, entah itu Bintang atau Lintang. Tapi, tentang mencari tempat tergelap di Langit untuk terus bersinar. Karena pada akhirnya, sinar mereka tidak akan nampak jika malam berlalu."

Untuk pertamakalinya, malamku tidak semenyenangkan biasanya. Karena tidak ada kesendirian didalamnya.

[#1] 𝑵𝒚𝒄𝒕𝒐𝒑𝒉𝒊𝒍𝒊𝒂 | Haechan AU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang