2. (SIAL)

60.4K 3K 12
                                    

Anya P.O.V

Bel pulang pun berbunyi. Gue segera membereskan buku - buku gue dan memasukinya kedalam tas. Gue segera mencari kunci mobil didalam tas. Eh tunggu deh, kok gak ada?

"Olaaaa, kunci mobil gue ilanggg, gimana dong?" Keluh gue pada Ola

"Lo inget - inget lagi Nya taronya dimana? disaku gak ada?" Tanya Ola

Gue hanya menggeleng pasrah, dan duduk kembali dikursi sembari mengingat - ingat dimana gue menaruh kunci mobil itu?. Ah! Sial, gue baru inget, hari ini kan gue gak bawa mobil, ah dasar Anya bodoh. Itu artinya, hari ini gue pulang naik angkutan umum dong? Ah sial sial

"SIAAALLL" Teriak gue tidak sengaja, dan membuat yang lain menatap gue dengan tatapan horror. Gue hanya mengucapkan kata maaf tanpa suara, kepada semua yang menatap gue.

"Lo kenapa sih Nya?" Tanya Ola heran

Gue hanya menggelengkan kepala, tanpa menjawab pertanyaan Ola.

"Ih aneh banget tau gak sih lo" Kata Ola

"Laaa" Kata gue dengan tampang memelas

"Kenapaaa?" Jawab Ola

"Hari ini gue pulang nebeng sama lo yah, plisss, hari ini gue gak bawa mobil La, gue lupa, terus uang jajan gue juga udah habis Laaa" Kata gue sejujurnya

"Yah Nya, maaf banget, hari ini gue ekskul tari, otomatis gue pulang sore Nya, lo mau nungguin?" Jelas Ola

"Eh cewek nyebelin, mana uangnya?" Kata seseorang yang berada dibelakang gue, dan mengulurkan tangannya untuk meminta.

Gue segera menengok ke arah orang tersebut. Ternyata cowok nyebelin itu. Apa? Uang? Astaga gue lupa, gue belum bayar uang buat tukang ojek tadi, haduh kalo gue bilang uang gue habis, gengsi dong.

"Uang apaan?" Tanya gue pura - pura tidak mengerti

"Jangan pura - pura lupa deh" Kata dia dengan nada menyebalkan.

Ah dia tau aja sih kalo gue Cuma pura - pura lupa doang. Aha! Gue punya ide!

"Bentar" Kata gue, sambil menarik tangan Ola keluar kelas

"Mau ngapain sih Nya?" Tanya Ola penasaran

"Laaa, gue minjem uang dong, buat bayar ojek tadi, plis Laaa uang jajan gue udah abis, besok gue ganti. Janji" Bisik gue memohon pada Ola

"Haduh Anyaaa, iya iya gue pinjemin" Kata Ola akhirnya

"Yeayy makasih Ola, lo emang sahabat terbaik gue,mwah" Kata gue sambil mencium pipi Ola -gue gak lesbi yah- dan pergi meninggalkannya

"Nih" Kata gue memberi uang pada Ferza -cowok nyebelin itu-.

"Apa - apaan nih Cuma 5 ribu?" Katanya tidak terima

"Terserah lo, dari pada gue gak bayar sama sekali, bye!" Kata gue dan segera pergi meninggalkan cowok nyebelin tersebut.

Sukurin deh tuh cowok, emang enak gue kerjain.

Setelah beberapa menit menunggu bus, akhirnya tiba juga, gue segera memasuki bus tersebut, gue duduk disebelah cowok SMA yang sepertinya seumuran dengan gue, lumayan lah walaupun naik bus, tapi duduk bareng cowok ganteng -kayaknya-, walaupun mukanya ditutupi masker, tapi dari postur tubuhnya sepertinya cowok ini ganteng.

"Ngapain lo senyum - senyum? Seneng, duduk bareng sama cowok ganteng kayak gue?" Kata cowok yang suaranya gak asing lagi gue denger, dan oh ternyata cowok yang tadi gue bilang ganteng adalah Ferza, oke anggap saja kata kata barusan hanya angin lalu.

Crazy LoveWhere stories live. Discover now