20. Happy

36.5K 2.1K 32
                                    


Anya P.O.V

Setelah bel pulang pun berbunyi gue segera memasukkan buku - buku kedalam tas. Semoga tindakan yang gue ambil gak akan salah.

"Anya?" Tanya Ola.

"Apa sayang?" Jawab gue yang membuatnya bergedik ngeri.

"Anya, kita harus nungguin lo buat ngupingin omongan kalian berdua atau kita pulang duluan tapi dengan syarat lo harus cerita sedetail mungkin apa yang Rossa omongin ke elo?" Tanya Ola yang membuat gue menggelengkan kepala.

"Kayaknya kalau nguping lebih seru!" Seru Ferza semangat.

"Iya tuh bener!" Kata Ola menyetujui.

"Kemungkinan besar bakalan ketahuan, mendingan besok aja sekalian di dongengin sama Anya" Kata Ardi terkekeh.

"Nah bener juga tuh!" Kata Ola menyetujui lagi.

"Dasar labil!" Seru Ferza dan Ardi berbarengan yang membuat gue tertawa.

"Udahlah kalian pulang duluan aja, gue gak bakal kenapa - napa kok" Kata gue sambil menaik turunkan kedua alis gue.

"Idih, siapa juga yang peduli sama orangnya, kita kan cuma kepo sama omongan lo dan Rossa Nya" Kata Ferza sambil memutarkan bola matanya malas yang membuat gue kesal.

"Ih Ferza lo gak boleh gitu sama Anya!, tapi emang ada benarnya juga sih omongan lo" Kata Ola sambil mengangguk anggukan kepalanya yang membuat gue tambah kesal

"Ih lo berdua tuh emang sahabat peak tau gak!" Seru gue.

"Tau lo, seharusnya lo gak boleh ngomong gitu sama Anya" Kata Ardi membela gue dan membuat gue tersenyum.

"Bagus emang Ardi doang sahabat terbaik gue, berarti lo gak kepo kan Di sama yang ingin diomongin Rossa nanti?" Tanya gue masih dengan senyuman manis diwajah.

"Kayaknya lebih kepo dari mereka berdua deh Nya" Jawabnya pasrah yang membuat Ola dan Ferza tertawa terbahak - bahak.

"Ah bodo, marah gue sama kalian!" Kata gue pergi meninggalkan mereka bertiga, sebenarnya gak marah beneran sih, yah mana bisa juga gue marah sama mereka, karena gue tahu mana yang bercanda dan mana yang serius.

***

Gue melangkahkan kaki ke halaman belakang sekolah, sosok yang gue cari ternyata sudah duduk dibangku yang berada di halaman belakang sekolah.

"Ekhem"

"Eh? Han. Duduk sini" Katanya tersenyum sambil menyuruh agar gue duduk disampingnya.

"Ada apa Ross?" Tanya gue tanpa basa - basi.

"Hana ...." Katanya menggantung.

Gue masih setia untuk mendengarkan kata - kata selanjutnya.

"Hana ... gue tau, lo pasti kesal dan bahkan benci banget sama gue

"Karena selama ini, gue selalu aja jahatin lo Han, selalu buat hidup lo gelisah, selalu ngancurin semua kebahagiaan lo, dan apapun yang gue lakuin ke elo tuh salah dan gue sadar itu Han

"Tapi lo tahu gak Han gue ngelakuin ini semua karena apa?"

Belum sempat gue menjawab pertanyaannya tapi Rossa sudah melanjutkan perkataannya.

"Karena gue ... gue iri sama kehidupan yang lo jalanin Han, sejak Ayah dan Ibu gue cerai hidup gue udah hancur Han, berantakan. Dan sejak itu juga niat busuk gue muncul, niat gue buat orang yang hidupnya bahagia seperti lo bakalan gue hancurin itu semua.

"Mulai dari ngerebut pacar lo, ngejauhin lo, bahkan yang baru ini terjadi gue ngambil Ferza dari lo. Tapi, semua yang gue lakuin ke elo, gak ada sama sekali hasil positif nya buat gue Han, bahkan merugikan banget buat gue.

Crazy LoveWhere stories live. Discover now