19. Awal Perdamaian?

38.4K 2.1K 27
                                    


Ferza P.O.V

Udara sejuk dimalam hari, udara yang paling gue suka. Kini gue duduk diteras rumah, seperti biasa tak lupa gue bawa gitar kesayangan gue.

Liburan kemarin benar - benar bikin gue bahagia, gue bahagia bisa mempunyai sahabat - sahabat seperti mereka. Tuhan memang sangat baik terhadap gue, Ia tidak salah mengasih gue sahabat seperti mereka, Ia juga menyadarkan gue bahwa Rossa bukanlah orang yang baik.

Plak.

"Ah"

Sialan! siapa yang ngelempar selop ke kepala gue?

"Hahahah" Suara tawaannya seperti gue kenal, yah gak salah lagi.

"ANYA!!" Teriak gue sambil membulatkan bola mata gue kearahnya.

"Hahaha ampun pak ampun hahaha" Jawabnya yang membuat tawanya semakin meledak.

"Kali ini gak ada ampun - ampunan buat lo" Tanpa fikir panjang gue langsung melemparkan bola plastic yang ada dihadapan gue.

"Gak kena wle hahaha" Katanya sambil menjulurkan lidah.

"Gue sengaja kali gak ngenain lo" Dusta gue.

"Yeh alesan aja lo, cemen hahaha" Katanya masih saja dengan tawaannya.

"Tunggu pembalasan gue besok ya lo" Kata gue tajam sambil melangkahkan kaki kedalam rumah.

"Bodo amat gue gak takut" Teriaknya samar - samar tapi gue masih dapat mendengarnya.

***

Malam berganti pagi, gue segera bersiap - siap untuk berangkat ke sekolah.

Setelah selesai bersiap - siap gue langsung menuju meja makan untuk sarapan.

"Pagi Ferza" Sapa Mamah sambil tersenyum kearah gue.

"Eh? Tumben Mah belum berangkat" Jawab gue datar.

"Iya hari ini Mamah sengaja mau buatin sarapan khusus buat kamu" Kata Mamah yang membuat gue ber'oh' ria.

"Dek, sini masuk aja Ferzanya udah bangun nih" Seru Mamah kepada seseorang.

"Ada siapa Mah?" Tanya gue bingung.

"Teman kamulah siapa lagi" Jawab Mamah yang membuat gue tambah bingung, apa yang dimaksud Mamah itu Ardi? Mana mungkin dia pasti ngabarin gue dulu kalau mau nebeng. Atau mungkin Anya? Apalagi dia, orang yang mempunyai gengsi akut mana mungkin mau nebeng sama gue kalau gak dipaksa. Atau Ola? Impossible.

"Hai Ferza" Sapa seseorang yang membuat gue kaget setengah mati.

"Ngapain lo kesini?" Tanya gue dengan nada tak suka.

Ngapain coba Rossa pagi - pagi udah ada di rumah gue, mau nyari masalah apa lagi sih dia?

"Zaa" Tegur Mamah "Silahkan duduk Dek, sarapan dulu bareng kami yah sebelum berangkat sekolah" Kata Mamah menyuruh Rossa duduk.

"Iya tante makasih" Jawab Rossa sambil tersenyum. Ah senyuman itu lagi.

"Ferza langsung berangkat sekolah aja deh Mah" Kata gue

"Heh sarapan dulu Za" Kata Mamah

"Yaudah Tante, Rossa juga berangkat dulu yah Tante, Assalamualaikum" Kata Rossa sambil mencium tangan Mamah gue.

"Waalaikumussalam, hati - hati kalian dijalan yah"

"Maksud Mamah dia bareng Ferza gitu?" Tanya gue tak percaya.

"Yaiya dong Za, dari tadi Rossa sengaja nunggu kamu untuk berangkat bareng sama kamu" Jelas Mamah

"Gapapa kan Zaa?" Tanya Rossa sambil tersenyum. Ck mau apa lagi sih nih anak sebenarnya.

Crazy LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora