[Hallo Phi Mew, Gulf sudah pulang dari jam 2, aku mengantarkannya sampai naik taksi karena aku tak bisa mengantarnya. Ada beberapa hal yang masih harus ku urus di Cafe. Apa Gulf belum pulang?]

"Astaga! Baiklah terimakasih"

Mew langsung mematikan sambungan, dan menghubungi saudara dan kerabatnya yang lain. Namun, tak ada satupun dari mereka mengetahui kabar Gulf.

Mew sangat stress sekarang, kemana perginya Gulf. Nyonya Amp sangat tahu bagaimana kecemasan Mew, ia yang ibunya Gulf pun sangat mencemaskan putra sematawayangnya itu, belum lagi kehamilan Gulf yang sudah membesar.

"Mama tunggu saja di rumah, biar aku mencari Gulf"

Mew menghubungi orang kepercayaannya, Teemild dan Boat salah satu anggota FBI untuk ikut mencari kekasihnya.

Ia mulai mencari ke tempat-tempat yang biasa Gulf datangi bersamanya di waktu luang. Mew melajukan mobilnya cepat. Menerobos keramaian di cuaca dingin Kota Bangkok.

~°~°~

Hari semakin sore, Gulf bisa melihatnya dari bias cahaya oranye yang menembus celah jendela di ruangan itu. Dengan kekuatan yang ia miliki, Gulf mencoba kembali sadar dari terpengaruh oleh obat bius yang diberikan oleh seseorang. Gulf mengingat kembali kejadian yang baru saja menimpanya sebelum berakhir kaki dan tangannya terikat pada setiap sudut bak mandi ini.

~°~°~

"Phi Kliang, sudah satu jam mungkin Phi Mew akan mencari ku jika aku tak ada di rumah saat ia pulang" Gulf menatap jam di dinding, yang diajak bicara ikut melihat jam tatapannya memelas kembali menatap Gulf.

"Tapi phi masih ada kerjaan, tunggulah sebentar lagi."

"Gupi bisa pulang sendiri, tak perlu khawatir phi."

"Tidak! Tidak akan kubiarkan kau pulang, nanti Mew akan menghancurkan Cafe ku jika aku menelantarkan bayinya begitu saja."

"Ayolah phi itu terlalu lama. Phi Mew akan mencari ke sini dan membuat keributan Hahaha" Gulf menanggapinya dengan cengiran.

"Ish ish bilang saja kau rindu mantan kekasihku itu" dan Kokliang ikut bergurau.

"Baiklah aku akan mengantarmu sampai taksi datang dan melihat mu duduk nyaman disana. Ayo ku bantu"

Kokliang membantu memapah ibu hamil yang kini sudah semakin berat. Menunggu taksi di pinggir jalan, sedangkan Gulf duduk di bangku yang tersedia di trotoar.

Hingga sebuah taksi datang menghampirinya, Gulf berdiri dan memasuki mobil berwarna kuning itu. Kokliang memastikan bahwa adik ketemu gedenya yang manis dan lebih tinggi darinya itu duduk dengan nyaman.

"Hati-hati di jalan naa~"

Gulf mengangguk, dan mobil itu melaju dengan kecepatan sedang. Gulf sudah cukup nyaman, melihat keluar jendela. Namun tiba-tiba mobil itu berhenti. Masuklah dua pria berbadan kekar di kedua sisinya membuat Gulf terhimpit. Mobil itu kembali melaju, dengan cukup kencang. Gulf menatap sopir dari kaca spion, matanya tajam menusuk membuat Gulf ketakutan.

"Siapa kalian? Kenapa kalian masuk!?"

Gulf berteriak, ia semakin panik saat keduanya menatapnya, Gulf ingin berontak namun salah seorang dari mereka mengeluarkan sapu tangan dengan obat bius di dalamnya. Gulf tak sadarkan diri setelah dibekap beberapa saat.

Arrangierte Heirat [MewGulf]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz