Part 11

5.3K 492 44
                                    

Happy Reading

Suatu siang di kediaman Jongcheeveevat muda, seorang pria dengan perut buncitnya Kembali uring-uringan dengan alasan yang sama. Bosan.

"Mama ngapain sih di rumah Mommy? Masa Gupi ditinggal sendiri." Bibirnya mengerucut lucu, dengan mata sendu seperti kucing kelaparan.

Jika dulu Gulf begitu tenang dan lebih memilih banyak berpikir, kini ia lebih banyak merengek didepan siapapun, terutama Mew.

Ia mencoba menghubungi Mew. Setidaknya jika pria itu sibuk, ia akan meminta izin untuk sekedar menghirup udara segar ditemani siapapun yang dapat meluangkan waktu. Karena dijamin Mew tidak akan memberikannya izin keluar sendiri apalagi perut Gulf yang kian membesar, membuat siapa saja yang melihatnya terlalu aktif akan berdenyut ngilu.

Berbicara kehamilan, kini sudah memasuki trisemester kedua. Bulan lalu Mew mengantar Gulf check up kemarin sekaligus melakukan USG untuk melihat jenis kelaminnya karena Dokter Jame bilang sudah bisa di cek. Dan hasilnya? Mereka akan mendapatkan dua bayi dengan kelamin yang berbeda sekali melahirkan. Gulf jadi ingin mengelus perutnya dengan sayang, tak sabar menanti kehadiran dua buah hatinya itu.

Klik~

Setelah beberapa saat menanti, akhirnya tersambung dengan Mew.

[Hallo sayang, ada apa?]

"Phi Gupi bosan, phi sibuk tidak?"

[Lumayan. Phi harus rapat setengah jam lagi, Mama kemana?]

"Mama pergi dengan Mommy, ada hal yang mau mereka bicarakan dari tadi pagi. Hish menyebalkan"

"Gupi sudah menghubungi yang lain, dan hanya Phi Kliang yang punya waktu. Apa boleh Gupi ke Cafe miliknya, Phi Kliang yang akan menjemput kemari?"

[Hmm.. baiklah nanti Phi jemput di cafe jika phi sudah selesai]

"Tidak, Tidak perlu Gupi tak akan lama na~"

[Baiklah sayang, hati-hati dan ingat jaga makananmu. Aku mencintaimu]

"Gupi juga cinta phi, Bye bye Muah"

Dan Gulf menutup telponnya. Mulai beranjak untuk bersiap karena Kokliang akan segera menjemputnya karena kebetulan akan pergi ke Cafe miliknya untuk beberapa urusan nanti sore.

~°~°~


Hari semakin sore, Mew sudah sampai di rumahnya, diikuti dengan Nyonya Amp yang diantar salah satu sopir di Mension utama.

"Mew sedang apa disini?" Tanya Nyonya Amp yang menyadari keberadaan Mew yang cemas.

"Menunggu Gulf Ma, tadi siang dia pamit ke cafe bersama Kokliang, bilangnya sebentar tapi sampai saat ini belum juga pulang" Mew kentara khawatir terpancar dari sorot matanya yang kian meredup.

"Kau sudah coba hubungi atau tanya Phi Kliang?"

"Sudah ku hubungi tapi tidak aktif Ma dan Aku tak punya kontak Kokliang, Ma"

"Coba hubungi Phi Ter, apa Phi Kliang bersama Gulf?"

Nyonya Amp ikut khawatir dengan keberadaan putranya. Tapi ia mencoba untuk tidak panik, melihat Mew sudah tak karuan.

Mew menghubungi Ter, sesaat setelah sambungan telphonnya tersambung Mew langsung to the point

"Ter apa kau bersama Kokliang?"

[Ya, aku sedang bersamanya. Aku baru saja menjemputnya dari Cafe miliknya]

"Apa kau melihat Gulf? Tanyakan padanya sejak kapan Gulf pulang"

Arrangierte Heirat [MewGulf]Where stories live. Discover now