Arrangierte Heirat [MewGulf]

Part 5

Happy Reading

Saat ini masih terlalu sore untuk tidur, Mew menatap ke samping dimana Gulf tengah tertidur pulas dalam dekapannya. Begitu damai, walaupun tertidur sembari saling berpelukan, satu sama lain di atas sopa empuk.

Mew menatap pria itu lekat, tangannya menelusup untuk mengelus perut yang masih datar. "Aku akan menjadi ayah bukan?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Elusan yang begitu lembut, agar tak membangunkan sang empunya.

Terkadang Mew merasa aneh pada dirinya, ia tak pernah selembut ini pada siapapun. Bahkan Mantan kekasihnya, Kok. Tapi pada Gulf, seolah anak itu memancing sisi lain dari dalam diri Mew, untuk bersikap lembut dan menyayangi Gulf sepenuh hatinya.

Mew mengecup kening pria manisnya. Terdengar suara deru mobil dari luar, mungkin Kaownah yang akan mengantarkan obat. Mew mencoba melepaskan pelukan Gulf, namun pria manisnya itu tak mengizinkannya bergerak barang sedikitpun.

"Gulf ada tamu, biarkan aku melihat" Mew masih mencoba melepaskan diri. Tapi hal itu malah membuat Gulf bangun. Gulf melepaskan pelukannya, Mew yang mendapati itu menatap Gulf lembut, mengelus rambutnya, lalu mencium keningnya. Segera ia beranjak ke ruang tamu, dan benar saja Kaownah datang bersama Turbo dan Tittle dengan seragam kuliahnya serta seorang dokter yang Mew tak kenal, tapi ia bisa tahu dari jas dokter yang digunakan pria itu. Mew mempersilahkan para tamunya untuk masuk dan duduk. Biasanya Mew akan masa bodo pada tamunya, tetapi ini situasi yang berbeda. Ada seorang dokter yang mungkin penting untuk Gulf.

"Aku membawa dokter Jame, ia dokter kandungan. Dan sudah menangani beberapa kasus yang sama seperti Gulf" Kaownah membuka percakapan mereka, memperkenalkan dokter untuk Gulf.

Gulf datang membawa nampan berisi gelas dan teko teh, tubuhnya sedikit bertenaga dan wajahnya kembali segar. Setelah menyajikan jamuannya ia duduk di sebelah Mew, memandang heran. Dan saat tersadar ia tak seharusnya disini, karena orang-orang menatapnya asing.

"Ah maaf aku akan kembali ke belakang" ujarnya pelan, namun tubuhnya ditahan hingga ia duduk kembali, lebih dekat dengan Mew.

"Sawadeekhrab.. Ah maaf perkenalkan Namaku Jame Jirayu, aku dokter kandungan di JCV Hospital. Kaownah adalah rekan kerjaku, dan dia meminta bantuan padaku. Maaf Tuan Suppasit aku tidak tahu jika aku akan bertemu denganmu" Dokter itu memberikan wai pada Mew dan Gulf, kecanggungan melingkupinya hingga suaranya terdengar terbata. Ia tak tahu jika orang yang membutuhkan tenaganya adalah Bossnya. Ya lebih tepatnya anak dari pemilik JCV Hospital.

Gulf sekarang faham, memang mereka berkumpul disini untuk dirinya, namun ia memandang heran pada dua anak dengan seragam kuliahnya, sepertinya seumuran Gulf tapi mereka memiliki tubuh yang mungil serta wajah yang mirip. Mungkin kembar pikir Gulf.

"Baik kau bisa mulai memeriksa keadaannya, di kamar saja Dokter Jame" Mew menarik tubuh Gulf perlahan, memapahnya menuju kamar mereka dengan diikuti oleh dr. Jame. Sedangkan Kaownah, Turbo dan Tittle terdiam seolah tak dianggap.

"Baiklah aku akan menelphone keluarga Jongcheeveevat. Lihat reaksi mereka, jika mereka akan mendapatkan cucu kedua" Tittle berucap sangat kencang, tangannya dengan terampil mengetik kata-kata yang dibuat mendramatisir. Turbo yang melihat kecepatan mengetik tanpa typo itu menunjukkan wajah kagumnya. Dan Kaownah yang tak habis pikir kenapa Pacarnya harus berteman dengan keluarga Jongcheeveevat yang sangat abstrak itu.

Gulf selesai diperiksa, dokter Jame telah menyiapkan beberapa obat untuk Gulf.

"Semuanya diminum setelah makan tuan" ujarnya. Dokter Jame langsung pamit untuk pulang setelah pekerjaannya selesai.

Gulf tak bisa mengatakan apapun. Ia sungguh dibuat bingung dengan keadaannya. Jangankan persiapan kehamilan, kemungkinan ia hamil pun tak ada. Bagaimana bisa? Ia laki-laki, tak ada sedikitpun dalam dirinya menunjukkan sikap seperti perempuan, tak pernah ada gejala pada alat reproduksi sebelumnya. Atau memang kehebatan dari sperma tuan suppasit yang dapat tumbuh dan berkembang tanpa sel telur, amazing.