unknown

46 7 0
                                    

Tentang hubunganku dengan kuliah:
Sering ketetapanku berada pada titik goyah.
Selalu suaraku menyerukan keluh-kesah.
Tak jarang semangat yang penat kubangun luluh lantak dan patah.
Tak bisa dibilang semuanya indah dan mudah.

Sinar mentari yang menyengat,
Udara panas yang menyiksa tubuh lewat keringat,
Curah hujan yang kadang lebat,
Udara dingin yang menarik mata terpejam lekat.
Memang sangat bisa mengalihkan niat.

Namun, bukankah didunia tak ada yang mudah?
Akan selalu ada alasan untuk memandang semua menjadi suatu hal yang indah.

Adalah cinta jarak jauhku yang kerap menguatkan:
Petuah ayah, adalah cara untukku agar meniti dengan benar arah langkah.
Nasehat ibu, adalah harapnya untuk menjadikanku maju.
Senyum canda adik, adalah inginnya agar aku kelak membuatnya terdidik.

Mereka menginginkanku menjadi lebih baik setelah hari-hari panjang juga menyesakkan.
Mereka menggantung harap, bukan beban.
Sangat berdosa jika aku menganggapnya menuntut balasan.
Pun yang mereka berikan adalah keikhlasan.

Atas dasar itu, ku pastikan kakiku terus melangkah, memberi jejak pada jalan-jalan terarah.
Karena itu, ku usahakan pemikiran dan hati tak sering mengacau dan didominasi masalah.
Dan, ku angkat tanganku untuk senantiasa menadah, serta kepala tak lupa sujud pada sajadah.

__

TulisandzWhere stories live. Discover now