Chapter 11: Ethan Amaki

109 2 9
                                    

Awal mula Ren dan Ethan bertemu adalah ketika Ren melakukan penjelajahan di suatu negeri yang sedang dilanda kesengsaraan. Negeri tersebut terlerak jauh dari Melromarc. Saat Ren melakukan penjelajahan, kondisi negeri itu sangat mengenaskan. Banyak sekali perbudakan manusia di mana-mana. Mereka yang dijadikan budak tidak diberi makan berhari-hari, sehingga wabah kelaparan pun terjadi disaat yang bersamaan. Saat Ren melihat-lihat keadaan sekitar, ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Seorang anak kecil yang menolak dibawa untuk dijadikan budak oleh para prajurit -entah dari kerajaan atau dari salah satu petinggi di negeri tersebut. Anak itu terus berusaha melepaskan diri dari cengkraman prajurit yang membawanya.

"LEPASKAN AKU! AKU TIDAK MAU IKUT KALIAN! AKU MAU BERSAMA KAKAKKU SAJA!".

Namun naas, karena dia berisik, kakaknya yang juga dibawa oleh prajurit-prajurit tersebut ditebas langsung oleh salah satu prajurit di depannya. Tebasan tersebut mencipratkan darah kemana-mana. Darahnya menciprat ke wajah anak itu.

Lalu, salah satu prajurit berkata, "Kalau kau terus berisik, bukan hanya kakakmu saja yang dibunuh, tapi kau juga." Prajurit itu mengatakannya sambil menyodorkan pedangnya yang tajam tepat di depan anak kecil tersebut.

Ren yang melihatnya tidak bisa diam saja dan langsung menebas sodoran pedang prajurit tersebut menggunakan pedangnya.

"Kau siapa?!" tanya prajurit tersebut.

"Kau tidak perlu tahu siapa diriku. Lepaskan anak itu atau kalian semua yang akan mati di tanganku." Ren.

Prajurit itu tidak menghiraukan ucapan Ren, malah melawannya. Mereka tidak tahu kalau yang mereka lawan saat itu adalah Pahlawan Pedang yang sangat terkenal. Karena mereka tidak menghiraukan ucapan Ren, dengan mudahnya Ren menebas mereka semua dan menyisakan seorang prajurit yang sedang terdesak oleh sodoran pedang Ren.

"Lepaskan anak itu atau kau yang akan kubunuh," Ren.

Prajurit itu melepaskan anak yang sedang digenggamnya dengan erat. Anak itu langsung terjatuh karena tidak ada tenaga.

"Jawab pertanyaanku. Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?" Ren

"A-atasan kami yang menyuruhnya. Dia- dia menyuruh kami menjadikan seluruh rakyat menjadi budak untuk diperdagangkan!" jawab prajurit tersebut ketakutan.

"Bagus. Kau boleh pergi.", Ren.

Tidak mungkin Ren melepaskan orang itu begitu saja. Begitu orang itu berbalik, Ren langsung menebaskan pedangnya ke orang itu dari belakang. Orang itu langsung mati di tempat.

"Cih. Pemimpin mana yang tega menjadikan rakyatnya sebagai budak? Tsk. Tega sekali.", gumam Ren.

Anak kecil yang jatuh karena tidak ada tenanga itu pun dibantu berdiri oleh Ren. Awalnya anak tersebut takut karena penampilan Ren seperti kaki tangan musuh. Tapi ia menerima uluran tangan Ren yang mau membantunya bangun.

"Kau masih kuat berjalan?", Ren.

Anak itu menggeleng.

Karena Ren tidak tega, dia menggendong anak itu sampai ke tempat yang aman. Dia menggendongnya menuju suatu gua, di mana di situ adalah tempat teraman yang ada di daerah tersebut.

Sesampainya di gua, dia membaringkan anak tersebut.

"Kau masih lemah. Beristirahat lah. Aku yang akan menjagamu," Ren.

Anak itu langsung menuruti perkataan Ren. Dia beristirahat sangat lama dari yang Ren duga. Bukan karena sakit keras, tetapi karena anak itu sedang sakit demam. Ketika sudah bangun, anak itu bertanya sesuatu pada Ren.

"Ano.. kenapa anda menolong saya? Saya hanya anak kecil yang lemah. Anda bisa membiarkan saya mati di sana dari pada anda harus menjadi buronan para prajurit itu karena saya."

Generation Of Cardinal HeroesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang