Chapter 7: Kembalinya Musuh Lama

165 9 0
                                    

Para pelayan segera memanggilkan tim medis untuk mengurus persalinan Raphtalia. Semua orang saat itu sedang sibuk. Tidak semua, tapi hanya orang dewasa saja. Semua anak-anak di sana sedang bemain di taman kastil. Tidak ada satu pun anak-anak yang tahu saat itu Raphtalia, istri Pahlawan Perisai akan melahirkan anak keempatnya.

Sementara itu di ruang bersalin..

"Maaf, tuan Pahlawan Perisai, anda tidak diperkenankan untuk masuk", ucap salah satu anggota tim medis.

"Apa?! Kenapa? Aku ini suaminya! Dia biasanya memintaku untuk menemaninya saat dia sedang mau melahirkan!", bentak Naofumi.

"Maaf, itu sudah menjadi kebijakan tim medis di sini. Anda tidak boleh masuk terlebih dahulu", tim medis. Tak lama pintu ruangan bersalin ditutup oleh pelayan tersebut.

"Apa-apaan ini?! Biarkan aku masuk! Istriku mau melahirkan!!", Naofumi.

Naofumi terus saja menggratak. Dia terus saja memaksa ingin menemani Raphtalia di sela-sela proses melahirkannya.

"Naofumi! Sampai kapan kau akan bersikap seperti itu?", tanya Ren dengan nada dinginnya yang khas.

"Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja. Aku ingin menemaninya! Dia saat ini pasti membutuhkanku!", Naofumi.

"Bisakah kau bersikap lebih tenang sedikit? Dari tadi hanya kau saja yang bersikap seperti itu", Ren.
"Tunggu saja. Kalau bayinya sudah keluar pasti juga mereka akan memberitahukannya pada kita dan menyuruh kita masuk", lanjut Ren.

Naofumi tidak bisa berkata lagi. Nafasnya terengah-engah. Dia kesal dengan perlakuan tim medis tadi padanya.

"Duduklah", ucap Ren menyuruh Naofumi untuk duduk di sampingnya.

Ren melirik Naofumi. Dia nampak sekali sedang khawatir dengan Raphtalia dan bayinya. Itu terlihat jelas dari pose duduk dan raut wajahnya.

"Hey, tidakkah kau merasa ada yang mengganjal?", Ren

Naofumi melirik Ren. "Apa maksudmu?"

"Aku merasa ada yang mengganjal dengan tim medis tadi..", Ren.

"Tidak biasanya tim medis di sini bersikap seperti itu saat ada orang yang mau melahirkan..", Ren.

"Hmm... aku juga berpikir begitu dan merasa ada yang mengganjal", Naofumi.

"HEY KALIAN BERDUAA!!!"

Naofumi dan Ren melirik orang itu bersamaan. Orang itu nampak sedang terengah-engah.

"Itsuki? Ada apa?", Naofumi.

"Bidan yang membantu persalinannya... hosh.. hosh..", Itsuki.

"Ada apa? Bicaralah dengan jelas", Ren.

"...Dia mengalami kecelakaan..!", Itsuki.

"APA?!", Naofumi dan Ren terkejut secara bersamaan.

"Motoyasu-san bilang pasukan medis tadi sepertinya habis diserang, karena terdapat bekas goresan benda tajam di sekujur anggota badan mereka", Itsuki.

"Kalau tim medis diserang.. lalu yang di dalam.. siapa?", Ren.

"He? Ada apa? Apa proses persalinannya sudah selesai?", Itsuki.

"Naofumi! Jangan-jangan-!", Ren.

"Sudah kuduga. Ada yang tidak beres dengan orang tadi!", Naofumi.

Naofumi mendobrak pintu itu, namun tidak bisa dibuka. Mereka berusaha membuka pintunya, namun tetap tidak terbuka juga.

"Ugh.. Sepertinya pintu ini sudah diberi mantra agar orang yang ada di luar tidak bisa masuk. Naofumi, tidak ada pilihan lain selain menunggu di sini", Ren.

Generation Of Cardinal HeroesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang