5

10.4K 1.1K 14
                                    

asing

sasunaru

yaoi

mpreg

bagian 5


CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

PERINGATAN INI YAOI!!










Membuka lembaran lama adalah sebuah kisah yang tidak begitu menyenangkan untuk Sasuke.

sekitar lima tahun yang lalu saat dirinya berada pada masa puncak kebahagiannya, akan memiliki keluarga kecil bersama orang yang dia sayang dengan restu yang dia dapat dari kedua orang tuanya.

Masih dia ingat dengan jelas paras cantik kekasihnya saat Sasuke menyematkan cincin pertunangan dijari manis wanita itu dengan iringan tepuk tangan dari keluarga, kerabat dan sahabat-sahabatnya.

Haruno Sakura adalah nama kekasihnya lima tahun yang lalu, seorang wanita yang berpropesi sebagai perawat sekaligus teman masa kecilnya yang kebetulan juga tetangganya. dua keluarga sangat berbahagia dengan hubungan mereka, berharap itu akan membawa tali persahabatan antara dua keluarga menjadi makin erat sebagai besan nantinya.

Tepat dua bulan menjelang pernikahan mereka, saat Sakura menjemput kedua orang tua Sasuke yang baru pulang dari perjalanan bisnis mereka ke luar negri. Berada di satu mobil yang sama, tiga orang itu ikut menjadi korban dalam kecelakaan beruntun di jalan raya.

Bahkan saat Sasuke mendengar kabar adanya kecelakaan dirinya mengabaikan tanpa ada minat untuk mencari tau. Namun satu panggilan dari orang tua sakura telah mengubah dunianya.

Ibunya meninggal dua jam setelah dibawa kerumah sakit, lalu saat masih dalam keadaan duka besoknya Sasuke harus menanggung beban kehilangan lagi saat Ayahnya dan Sakura menyusul untuk dipanggil tuhan.

Dua hari yang mengubah dunianya, mengubah jalan hidupnya kedepan. Bahkan tanah makam ibunya masih basah saat Sasuke mengantarkan ayahnya dan Sakura untuk dimakamkan juga, tiga orang itu sekarang tidur tenang secara berdampingan,  Ayah Sasuke, ibunya lalu calon istrinya.

Berbulan-bulan larut dalam kesedihan tanpa satupun penopang, memang itulah salah satu derita bagi anak tunggal seperti dirinya, tidak memiliki saudara ataupun kerabat dekat saat dalam keadaan sulit seperti ini.

Dia menghadapinya sendiri, walau sempat diajak tinggal dengan keluarga Sakura, namun Sasuke menolak dan lebih memilih pindah untuk tinggal di ibu kota dan mulai melanjutkan  bisnis ayahnya disana.

Semua perasaan menyedihkan dihatinya membuat dirinya menjadi sosok yang gila kerja, namun sisi baiknya adalah bisnis yang dijalankan Sasuke makin baik ditangan besinya.

Saat bertahun-tahun berlalu dengan rasa sedihnya yang mulai pudar bersamaan dengan  mengeringnya tanah kuburan tiga orang yang dia sayang, saat itu pula timbul rasa ingin memiliki keluarga kembali dalam benak Sasuke walau selama ini takut ditinggalkan selalu menjadi penghalang sejatinya, takut akan kehilangan orang yang dia sayang kembali.



....



Kedewasaan memang mengubah jalan pikir seseorang, dengan semua hal berat yang pernah dia lewati Sasuke tahu betul bagaimana cara bersikap.

Saat kini memiliki tanggung jawab besar dipundaknya bukan beban yang dia rasa namun sebersit rasa bahagia bila mengingat dirinya yang akan memiliki seorang anak dengan jalinan sedarah diantara mereka.

Melirik bangunan didepanya sambil terus menghisap batang rokok ditangannya, sudah lebih dari jam sepuluh malam namun dirinya enggan beranjak dari depan bangunan itu.

Inilah rutinitasnya selama seminggu belakangan ini, duduk diam didalam mobilnya pada malam hari dan akan pulang kembali ke kediamannya saat jam telah menunjukkan angka dua belas atau bahkan lebih, tepat didepan kediaman Naruto. mengawasi sipirang takut ada hal yang tidak baik akan terjadi.

Apa benar hanya karena hal sepele itu? Padahal kenyataannya kepanikan terus menghantui Sasuke seakan Naruto sewaktu-waktu akan pergi darinya dengan membawa calon anaknya tanpa bisa ditemukan kembali.

Sekali lagi rasa takut kehilangan membuanya semenyedihkan ini, karena hanya dengan terus datang dimalam hari seperti ini yang membuat Sasuke merasa lebih tenang.

Bukannya dia tidak mencoba untuk percaya pada Naruto namun sesuatu yang disebut 'asing' masih menjadi tembok pemisah diantara mereka.



...



'tidurlah Naruto, ini sudah larut' Naruto mengerutkan alisnya saat membaca pesan dari Sasuke, merasa heran dengan laki-laki satu ini yang bisa tahu bahwa dia belum tertidur di jam yang sudah larut.

'Mungkin hanya sebuah tebakan acak' fikirnya, Naruto sengaja tidak membalas pesan itu agar Sasuke mengira dirinya tidak membalas pesan karena sudah tidur namun dugaannya salah, saat sepuluh menit kemudian pesan dari Sasuke masuk kembali 'aku tau kau belum tidur, cepatlah tidur ini sudah larut'.

Ada apa dengan Sasuke ini sebenarnya? Tentu Naruto tau ini sudah larut namun tidak selarut itu untuknya yang memang sudah biasa tidur diatas jam duabelas malam, rasa kesal membuat Naruto memaki dalam hati namun tetap beranjak dari duduknya, kemudian memaksa matanya terlelap.

apakah separah ini ikatan batin antara seorang anak dan ayah? pikir Naruto sambil sedikit mengusap perutnya yang menonjol.


....



'baiklah, aku tidur' isi pesan balasan dari Naruto membuatnya urung untuk kembali meneror si pirang itu, melirik bangunan didepannya tepat pada lantai lima bangunan itu, disana lapu didalamnya terlihat sudah dimatikan.

Meletakkan hpnya kemudian Sasuke menghisap kembali batang rokoknya sambil bersandar pada kursi mobil,

melirik jam ditangannya yang masih menunjukkan pukul setengah dua belas malam dan jelas itu bukan jam pulangnya, dia masih harus disini karena hanya disinilah Sasuke bisa merasa tenang tanpa merasakan perasaan panik yang berlebihan.



...



"Naruto, ayo ikut minum-minum nanti malam. kita akan merayakan meningkatnya kinerja bagian pemasaran" itu karin, rekan kerjanya.

"emmm.... Aku tidak boleh menolaknya bukan?" jawab Naruto singkat dan melanjutkan pekerjaanya.

"hahaha kau ini, baiklah nanti setelah jam kerja selesai kita berangkat bersama" setelah itu Karin menjauh dari meja kerja Naruto.

Menghela nafasnya, Naruto mulai memikirkan bagaimana caranya nanti agar bisa lepas dari meminum alkohol, karena tentu Dokter telah memperingatkan hal itu padanya dan yang paling penting adalah semoga saja dia tidak bertemu dengan Sasuke secara tiba-tiba nanti, karena sungguh Naruto tidak bisa membayangkan bagaimana tanggapan lelaki itu saat tahu Naruto pergi minum dan akan membahayakan calon anaknya.

Lihat saja ahir-ahir ini, Sasuke yang seorang perokok berat sudah tidak pernah Naruto lihat merokok lagi disekitarnya.

bukannya Sasuke berhenti merokok sebenarnya namun yang pasti lelaki itu tidak pernah lagi merokok disekitar Naruto.

Lalu bagaimana bila dirinya melihat Naruto malah meminum alkohol nanti?

sungguh, Naruto merasa pusing sekarang.







TBC

asing || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang