19

650 70 7
                                    

Jimin mematung lalu tersenyum. Ia meremas tangan yoongi yang terlilit.

"Ya kitten, terimakasih"

Jimin memutar badannya lalu memeluk yang lebih pendek. Ahh bagaimana caranya ia dapat berhenti mencintai yoongi jika seperti ini. Rasanya ingin jimin tembak(BUKAN DOR SHOTGUN🌚) namun ia tau ia tak bisa.

Senyum pahit itu terukir pada bibir jimin. Dirinya masih memeluk yoongi begitupun yoongi sendiri. Ya kan yoongi ngak bisa nolak wanginya jimin. UWU🙂.

"Ho ho ho manisnya"

Jimin dan yoongi terperanjat melihat irene yang sudah berada disamping mereka. Mereka melepas pelukan mereka. 

"hu'um pasti manis dong nuna, kan yoongi dam chim hyung itu da best partner in crime hihi~ ya kan yungie?"














"uh.. yungie?" 

yoongi dan irene menatap jimin yang sepertinya sedang terlihat melamun sambil melihat irene. Irene menatap jimin dengan alis terangkat sedangkan yoongi melihat jimin dan irene bergiliran lalu ia menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya yang terbalut sweater biru lucunya. 

'Jangan jangan .. chim hyung suka ama irene nuna?' batin si manis. 

Ia sibuk terkekeh kecil dan berakhir diberi tatapan bertanya oleh irene. Yoongi menggeleng. 

GREP

"Eh?"

Jimin menarik yoongi kedekatnya lalu tersenyum pada irene.

"Sepertinya sudah larut. Apa nuna tak apa disini sambil larut begini?" Ucap jimin.

"Benar juga, itu jus nuna kan?" Tanya irene.

Jimin mengangguk lalu ia mengusap kepala yoongi dengan sangat lembut dan senyum menawannya. Jujur. yoongi merasa terganggu -_-. Rasanya seperti diusap om om pedo.

Irene terkekeh ringan lalu meminum jus jeruk yang dibuat jimin. Full banget tapi untungnya masih bisa ia minum tanpa menumpahkan sedikitpun. Yoongi menatap jimin aneh lalu membisik ke jimin.

"Ishh hyungie, perilaki hyung kok berubah gitu? Chim hyung suka ya ama irene nuna?" Kekeh yoongi.

Jimin memutar bola matanya. Cobanya yoongi mengetahui perasaannya padanya. Ia tersenyum simpul lalu mendekatkan bibir nya ke telinga yoongi.

"Bukan...hyung cuman" ia berhenti sejenak membuat yoongi penasaran.

"Jan cliff hangingkan yoongi" ucap si manis kesal.

Jimin bersmirk.

"Ya..takutnya kamu takut, kitten" ucap jimin dengan pout pout ala alanya.

Oke yoongi kesal.

"ADUH!"

Pekikan jimin mengalihkan pandangan irene.

"Eh? ada apa jimin?" Tanya irene, buru buru menaruk gelasnya.

"Nda kok nuna ^^ chim hyung kan tua , jadi kadang belakangnya patah patah" ucap yoongi dengan senyum manisnya, mengusap lengan jimin.

Jimin yang kesakitan hanya mengangguk saja. Irene mengangguk.

"Yasudah, kalian kalau sakit, hubungi nuna ok? Yoongi kalau kakinya masih sakit, kasitau nuna ya sayang?"

Yoongi mengangguk sambil memberi hormat membuat irene gemas saja.

"Nuna, yoongi yang antar nuna ke depan ya"

"Boleh boleh, jimin, nuna pergi dulu" irene pamit lalu pergi ke ruang tamu diikuti dengan yoongi yang berjalan melompat lompat.

Ia memberikan wajah mengejeknya pada hyung tampannya itu segera berlari setelah dibalas glare mengerikan jimin.

Jimin mengusap pinggangnya yang dicubit si manis pendek tadi.

"Liat saja kitten, hyung akan memakan mu malam ini" Bisik si namja tampan dengan smirk tampan.

Cklek

Yoongi membuka pintu rumahnya pelan lalu menepi, membuat jalan untuk irene. Irene tersenyum melihat yoongi yang menunduk.

"Tak ada yang ingin yoongi lakukan sebelum nuna pulang?" Tanya irene.

Yoongi menggeleng sambil memainkan tangannya. aww~ Irene tentu saja tau yoongi ingin berpelukan dengannya sebelum ia pulang. Oh ayolah, bukankah semua anak manis menyukai pelukan?

Irene memeluk yoongi membuat si empu kaget namun membalasnya. Yeoja cantik itu membisikkan sesuatu pada yoongi.

"Yoongi -ah, tetaplah berbahagia. Kehilangan seseorang yang kau cintai bukan berarti tak ada lagi yang mencintaimu. Janganlah bersedih, sayangnya nuna"

OUF👀
Jimin mau mengigit? 👀👀
Apa maksud irene nuna? Apaka taehyung tak akan kembali atau apaka irene menyuruh yoongi bersama chimin?

Alur cerita ini gimana si? Sho pun tak tau😀. Intinya dinikmatin aja gais🎉 ntar juga bagus kok terakhirnya.... (Nda jamin)😃



Cuek [Dicontinue] Where stories live. Discover now